Mengutip
sebaris kalimat bijak dari seseorang bahwa, tidak ada live happily everafter, yang adalah bagaimana kita melewati tahun
demi tahun dengan rasa syukur.
Ah,
sudah 24 tahun saja jika dihitung menurut tahun Masehi. Hari kelima bulan Mei
tahun 2012, tak banyak yang aku lakukan, rutinitas aja sebenarnya, sesekali
tetap bertanya, tanggal berapa ini? Sabtu pagi itu aku mengajar di sekolah,
dapat ucapan selamat umur berkurang, bingung juga harus menempatkan ekspresi
jika sedang berada di hari lahir, harus kah bahagia memperingati hari dimana
berkurangnya umur?
Pulang
ngajar, ke PQ ambil jadwal mengajar, lepas itu naik sudako buat pulang, ah
hampa betul satu harian itu =D, sesekali mengintip notif fb, udah berapa orang
yang mendoakan *terharu, banyak banget yang sayang sama uul, 130-an teman dan
sahabat turut mendoakan, semoga diaminkan malaikat ^_^, aamiin*, sampai di
rumah, bingung mau ngapain. Bener-bener hari yang ‘sesuatu’, mendung, waktu
berjalan lambaaattt sekali, seolah kamera slow
motion mengelilingiku seharian. Alhasil, dibawa tidur siang juga =D, efek
kurang sehat mendukung, yah hitung-hitung bedrest
lah.
Hap,
itulah rangkaianku melewati hari yang kata orang istimewa.
Ulangtahun,
kata ustadz Yusuf Mansur adalah budaya barat, apalagi diperingati dengan segala
hiruk pikuknya, tiup lilin, party, dan lain-lain. Bagiku mengulang tahun adalah
memperingati umur yang berkurang dengan ungkapan rasa syukur tak henti-henti
pada Sang Maha Pencipta. Jika di flash
back lagi, tahun ini adalah tahun yang terasa banget up and down nya seorang Zee. Aku bertahan, karena iman di dada yang
membaja, jika tak ada iman, wallahu ‘alam,
seolah akulah yang punya masalah maha banyak di dunia ini, padahal masih banyak
yang lebih parah namun jauh lebih bijak dalam melewati hari-harinya, saudara
kita di Palestina, tekanan apa yang tidak mereka rasakan?, semua, hampir tiap
hari penuh tekanan, tapi mereka bertahan, mereka tetap melanjutkan hidup,
kenapa ambil contoh Palestina?, karena negeri yang aman impian semua
penduduknya, aman negerinya, tentu menjalani hidup jauh lebih tenang bagi orang
yang berpikir.
Mengulang
tahun, selain terus menerus mengeja kata syukur, juga kesempatan setahun sekali
muhasabah diri, walaupun idealnya tiap hari sebelum tidur, evaluasi diri, nah,
momen ulang tahun, evaluasi diri selama satu tahun yang telah dilewati. Apakah
termasuk orang yang beruntung atau merugi? *cukup aku, buku harian dan Allah
saja yang tahu* =)
Hal
yang paling aku suka saat momen memperingati hari lahir, hujan doa yang
mengguyur dari saudara yang mencinta dan dicinta, asli membuat terharu bin
merembeskan air mata, *terima kasih ya semua, kepada yang mendoakan diriku
diam-diam, terimakasih juga yaaaa…*, belum
lagi tulisan esei yang terbit di Mimbar Umum, adalah hadiah istimewa, hehehe
Sekali
lagi, selamat melewati angka 23 dan menjalani angka 24, semoga ke depan lebih
baik, ya Zee =) Aamiin
#hidup bukan tentang lembaran lembaran usia yang berguguran, hidup adalah rangkaian sujud syukur dan dzikir dzikir syukur tiap hela nafas
Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha