Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka – QS. An-Nisaa’ : 9
Ada satu hal penting dalam pengasuhan yang masih terus teringat dalam benakku. Sesungguhnya kita sebagai orangtua, mendidik dan mengasuh anak agar siap untuk hidup tanpa kita.
Betul?
Duh, baru aja pembukaan tulisan, udah aja nakut-nakutin pembaca hehe. Bukan niatku menakuti tapi hanya mengingatkan sesuatu yang pasti akan semua orang mengalaminya. Jadi, apa yang sudah kita persiapkan baik untuk diri dan yang ditinggalkan?
Ada kisah dibalik turunnya ayat 9 dari QS. An-Nisaa’ di atas, hal ini dijelaskan Ahmad Hatta dalam buku Tafsir Perkata yakni terkait permintaan sahabat Sa’ad bin Abi Waqash yang saat ia sakit keras, Rasulullah SAW datang menjenguknya.
Sa’ad bin Abi Waqash, diceritakan dari Imam Mujahid, berkata kepada Rasulullah SAW, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki ahli waris kecuali seorang anak perempuan. Apakah aku boleh menginfakkan dua pertiga dari hartaku?
‘Tidak boleh’, jawab Rasulullah SAW
Lalu Sa’ad bertanya lagi, ‘Separuh, ya Rasul?’,
‘Tidak’, jawab Rasulullah SAW lagi.
‘Jika sepertiga, ya Rasul’, tanya Sa’ad
‘Ya, sepertiga juga sudah banyak’, jawab Rasulullah SAW mengizinkan ‘Lebih baik, kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan daripada miskin yang meminta-minta kepada manusia’ (HR. Bukhari dan Muslim)
Ternyata sejak ribuan tahun lalu, Rasulullah SAW sudah mengingatkan kita semua untuk tidak meninggalkan ahli waris yang khawatir jadi menyusahkan manusia sepeninggal kita.
Pada, Senin, 9 Maret 2020, aku berkesempatan menghadiri Media Gathering Peluncuran Asuransi Jiwa Syariah PRUCinta di Roemah Kopi Wak Noer. Di event tersebut aku dan teman-teman media diingatkan kembali mengenai, apa sih yang kita tinggalkan untuk orang yang kita cintai jika ditakdirkan ‘pergi’ lebih dulu?
Sebelum acara mulai, kita yang hadir diajak nonton sebuah video yang berujung baper huhu.
Setelah itu barulah dimulai segala pemaparan baik mengenai fakta asuransi syariah di Indonesia, bagaimana tujuan keuangan masyarakat Indonesia kebanyakan dan peluncuran PRUCinta.
Fakta Kesadaran akan Asuransi di Indonesia
Dalam kesempatan gathering tersebut, hadir sebagai pembicara pertama, Bondan Margono, AVP Sharia Sales and Training Prudential Indonesia.
Kesadaran asuransi di Indonesia masih minim hal ini didukung data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia ( AAJI ) pada tahun 2019 yang menunjukkan tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,2 % dibanding total PDB ( Produk Domestik Bruto ).
Angka tersebut masih sangat rendah dari negara-negaras Asia lainnya seperti Korea Selatan ( 8,4 %) , Jepang (6,2 %) dan Tingkok (2,8%).
Itu masih data kesadaran asuransi konvensional, lalu bagaimana dengan kesadaran pentingnya produk asuransi Syariah?
Adapun fakta dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 oleh Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan indeks literasi asuransi Syariah hanya 2,51% dan inklusi asuransi Syariah hanya 1,92%.
Selain data dari OJK juga berdasarkan data AAJI kuartal tiga, tercatat ada 17,8 juta peserta asuransi jiwa individu, namun hanya 1,3 juta orang saja yang punya polis Syariah. Ya ampun dikit banget ya huhu.
Nah, di tengah fakta tersebut, Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia, jelas Bondan Margono, telah mengembangkan berbagai solusi perlindungan dan terus jadi pemimpin pasar asuransi jiwa Syariah sejak diluncurkan pertama kali tahun 2007. Seiring waktu, lanjut Bondan, tren permintaan atas produk keuangan berbasis syariah terus meningkat. Oleh karena itu, Prudential Indonesia memperluas portofolio perlindungan berbasis syariah untuk semua ( sharia for all ) dengan menghadirkan PRUCinta.
Asuransi Jiwa Syariah PRUCinta : Produk Terbaru Prudential Indonesia
Latarbelakang Prudential Indonesia meluncurkan produk PRUCinta, selain karena fakta di atas, fakta lainnya adalah, masih berkiblat pada data dari OJK bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia, tujuan keuangannya hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan harian dan hanya 1,5% saja yang mempersiapkan dana darurat.
Kondisi yang mengenyampingkan dana darurat pastinya sangat berisiko untuk keberlangsungan hidup keluarga jika terjadi sesuatu yang tak terduga dan mendesak, seperti meninggalnya kepala keluarga.
Sebanyak tiga dari empat orang atau sekitar 72,1% mengakui hanya mampu bertahan kurang dari 3 bulan saja, bahkan ada yang tidak lebih dari satu bulan.
Di Indonesia khususnya, penyebab utama kematian disebabkan Penyakit Tidak Menular (PTM), sebesar 60,26% baru disusul Penyakit Menular, 29.02%. Tentunya kematian gak hanya disebabkan karena sakit, tapi bisa juga risiko kematian akibat kecelakaan, baik karena kecelakaan lalu lintam bencana alam, kebakaran sebesar 10,19%.
Dengan risiko kematian tersebut yang kita gak tahu kapan giliran dari kita, asuransi akan diperlukan yang tujuannya melindungi ketahanan keuangan keluarga sampai beberapa bulan atau tahun ke depan.
Lebih lanjut, pembahasan PRUCinta makin ‘terang’ saat Himawan Purnama, selaku Head of Product Development Prudential Indonesia menambahkan bahwa Asuransi Syariah PRUCinta fokus pada risiko meninggal.
Manfaat Asuransi Jiwa Syariah PRUCinta
PRUCinta memberikan manfaat meninggal dunia dari Dana Tabarru’ ( dana yang dikelola sesuai prinsip syariah, dalam hal ini yang mengelola ada Prudential Indonesia ) yang lebih optimal selama 20 tahun dengan pembayaran kontribusi selama 10 tahun.
Manfaat lain dari PRUCinta, ada manfaat jatuh tempo berupa nilai tunai dari Dana Nilai Tunai yang dimaksimalkan setara 100% kontribusi yang sudah dibayar jika tidak ada klaim selama masa kepesertaan.
Jika peserta polis mengalami kecelakaan dan meninggal, PRUCinta akan memberi manfaat 3x santunan asuransi dan 4x santunan asuransi jika meninggal dunia karena kecelakaannya terjadi pada bulan Ramadan sampai 2 minggu setelahnya.
Seperti yang kita ketahui, angka kecelakaan cukup tinggi saat musim mudik pada Ramadhan jelang Hari Raya Idul Fitri.
Apakah manfaatnya segitu aja? Gak, ada lagi nih keuntungan lain untuk nasabah PRUCinta yang disiplin.
Sekarang udah zamannya serba online dan Prudential Indonesia mendukung sekali konsep paperless , sehingga dapat menghemat penggunaan tinta dan kertas.
Kemudian jika ada surplus underwriting, selisih lebih total kontribusi, akan dikembalikan 80% kepada pemilik polis asuransi
Ada keuntungan hemat 1 bulan, jika nasabah membayar premi secara tahunan. Oiya spesialnya lagi PRUCinta dapat dijadikan wakaf hidup dan wakaf wasiat.
( Baca juga : Wakaf Asuransi PRUSyariah : Sekarang Siapa Saja Dapat Mewakafkan Hartanya Dengan Mudah )
PRUCinta dengan manfaat sesimpel itu diharapkan masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya asuransi khususnya asuransi syariah yang sederhana ini. Ahli warisnya pun gak mesti hanya pada anak atau istri, yang sandwich generation dapat menjadikan orangtua sebagai ahli waris.
Jadi, yang jomblo tetap bisa punya asuransi jiwa syariah dong.
Bagaimana Cara Menjadi Nasabah PRUCinta?
Caranya gampang banget ujar Himawan, hubungi tenaga pemasar Prudential Indonesia yang berlisensi resmi, bebas tanya apa aja seputar produk PRUCinta, sesuaikan dengan kebutuhan keluarga juga.
Dengan adanya produk dasar ini, ujar Bondan, asuransi jiwa syariah PRUCinta diharapkan semakin banyak keluarga Indonesia yang terproteksi, keluarga yang ditinggal lebih berdaya.
PRUCinta, bukan karena kita nanti meninggal tapi karena ada keluarga yang melanjutkan hidup, tutup Himawan
Sesi Tanya Jawab
Tanya: Seperti apa respon masyarakat terhadap produk Prudential Indonesia? Target yang mau dicapai seperti apa? Apa yang harus dilakukan , kenapa tingkat literasi asuransi kita rendah?
Jawab: dari Prudential Indonesia sendiri ingin memberikan solusi dan opsi sebanyak-banyaknya, ada produk unit link ada juga yang produk syariah. Untuk target pihak Prudential Indonesia gak bisa menyebarkannya, yang pasti target utama kami adalah masyarakat melek akan pentingnya asuransi dan masyarakat terproteksi sebanyak-banyaknya. Literasi asuransi kita masih rendah, maka kami gak bisa sendiri, perlu media komunikasi yang jadi jembatan agar masyarakat sadar dan paham apa itu asuransi dan manfaatnya.
Tambahan dari Bondan, asuransi masih konsep baru bagi masyarakat Indonesia, ada mindset ntar uangnya ilang, ya gak lah. Idelanya alur financial planning itu adalah proteksi, menabung dan investasi. Jadi, jika gak ada proteksi, bagaimana bisa menabung dan investasi? Proteksi adalah sesuatu yang mendasar.
Agar informasi mengenai asuransi syariah tersebar, Prudential Indonesia juga melakukan kerjasama dengan organisasi seperti Masyarakat Ekonomi Syariah.
Tanya : Saya adalah pemilik asuransi, jika saya di pertengahan jalan mau ambil untuk investasi bisa kah? Berapa premi minimum PRUCinta?
Jawab: PRUCinta bukan produk investasi, produk ini focus pada risiko meninggal, jika mau berasuransi sekalian berinvestasi adalagi produknya seperti unit link.
Premi minimum PRUCinta adalah 300K / bulan
Tanya : Apakah berlaku untuk siapa saja termasuk non muslim? Benefit 4x santunan kecelakaan apakah juga berlaku untuk non muslim? Sudah ikut asuransi tapi belum meninggal, bisa klaim kah?
Jawab:
Asuransi Jiwa Syariah PRUCinta punya prinsip sharia for all, semua bisa beli produk ini dan disarankan para pencari nafkah utama keluarga. Syariah merupakan konsep berbagi, maka ada dana tabarru’
PRUCinta fokus pada risiko meninggal, jika ingin memperoleh manfaat cacat, ada produk lain di Prudential Indonesia.
Tanya: Apakah ada bentuk polis secara fisik soalnya kan serba online? Bagaimana jika satu keluarga mati?
Jawab : Ada opsi cetak juga dengan biaya tambahan, meskipun online tetap ada dikasi bukti fisiknya walau berupa resume.
Jika satu keluarga meninggal, tetap akan dicari ahli warisnya baik itu ke atas, ke samping atau ke bawah, tetap ada yang menerima manfaatnya.
Dengan ditutup sesi tanya jawab, media gathering peluncuran produk PRUCinta ditutup dengan peluncuran PRUCinta secara resmi di Medan dan musikalisasi puisi.
Blogger Medan dan Prudential Indonesia |
Semoga bermanfaat.
Cinta hidup selamanya, tapi kita tidak. Buktikan Cinta dengan PRUCinta.
Huhuhuhu ayat cinta itu bikin baper banget Mba Zee.. gak boleh lemah dalam banyak hal, termasuk ekonomi..
ReplyDeleteBikin baper dan optimis juga ya kan kak ❤️ bener gak bole lemah
DeleteIya, harus ada usaha dulu sebelum meninggalkan yang tercinta..
DeleteSalfok sama foto terakhir mamak olil macam bagian dari iklan backdrop cucok meyong pass.... Hehe
ReplyDeleteIsh paten kali berarti yang foto nih wkwkw 😁
Deletesepenting itu lhoo asuransi :( baru well educated nihh setelah baca postingan kakak yang ini
ReplyDeletehu'um dek, penting huhu
DeleteLega sudah ada asuransi secara syariah.
ReplyDeletedaftar langsung kk jadi nasabah
DeleteBener banget, kita perlu memahami pengelolaan keuangan dengan baik.
ReplyDeleteyes, tahu tujuan keuangan, enak memetakan budget ya kan kk
DeleteMasa depan memang tidak ada yang tahu. Makanya kita harus mempersiapkannya dengan baik dan asuransi adalah salah satu bentuk ikhtiar untuk mempersiapkan masa depan yang terbaik keluarga kita.
ReplyDeleteikhtiar yang maksimal ya kan mbak, semoga kita dimampukan
DeleteAlhamdulillah sudah ada produk Syariah, jadi lega kalau beli asuransi jiwa.
ReplyDeletesudah ada dek, tinggal eksekusi jadi nasabah aja nih hehe
DeleteKeren ya kak, makin berkembang saja produk prudential syariah ini
ReplyDeleteterus berinovasi Prudential Indonesia ni kak
DeleteBagaimanapun perlu juga mikirin orang² tercinta misalkan kita yg duluan pergi yah,, Alhamdulillah ada PRUCinta ini ya
ReplyDeleteiya kak, agar tak menjadi beban manusia lain huhu
DeleteSekarang sudah ada produk asuransi syariah ya Mbak. Kalau boleh tahu, apa PRUCinta ini sudah ada sertifikasi soal syariahnya itu kah? Saya sudah lama kenalan dengan Prudential, waktu itu orang tua pernah jadi semacam agen, tapi yang syariah baru ada sekarang ya
ReplyDeletesudah bang, diawasi Dewan Syariah , MUI dan OJK
DeleteSalah satu ikhtiar ya menggunakan asuransi syariah, prucinta ini salah satunya. Namanya lucu hehe
ReplyDeleteUnik ya namanya hehe, PRUCinta
DeleteSeringkali asuransi-ansuransi gitu di anggap negatif sih ya kak. Entah kenapa, mungkin karena segelintir oknum yang tidak bertanggungjawab. Kalau Prudential ini memang dah besar namanya dan cukup dipercaya
ReplyDeleteNah tugas kita kak sebagai blogger, bantu edukasi masyarakat tentang pentingnya asuransi
DeleteSudah lama terlibat di Prudential dan produknya memang bermanfaat banget buat kita. Apalagi produk PuCInta Syariah ini untuk orang2 yang dikasihi.
ReplyDeleteiya kak benar banget, dan produknya untuk semua
DeleteAsuransi emang jadi hak yg penting buat ku mak, soalnya kita jadi punya dana disaat2 darurat. Seneng skrg prudential sudah ada yg syariahnya
ReplyDeleteyup jatuhnya dia sebagai dana darurat ya untuk asuransi dengan manfaat meninggal, beda yang manfaat investasi
DeleteSoal usia memang ngga pernah pasti. Jadi kita wajib jaga-jaga supaya kalau terjadi sesuatu kondisi keuangan keluarga yang ditinggalkan ngga sampai tergoncang kali. Alhamdulillah PRUCinta ini bisa jadi warisan cinta ya, Nurul.
ReplyDeletebenar banget kak, dobel sedihnya ya, jika sampai ketahanan keuangan keluarga pun ikut terguncang
DeleteNggak perlu khawatir lagi untuk gunain asuransi sekarang karena ada asuransi syariah PRUCinta
ReplyDeletebenar banget dek ^^
DeleteBaru tahu kalau prudential mengeluarkan produk baru pru cinta. Penjelasan dengan model tanya jawab yang Mbak tulis sangat pas menjadi landasan untuk orang-orang yang ingin memulai asuransi
ReplyDeleteAlhamdulillah mba, relate ya dengan pertanyaan umum yang bakal ditanyain
DeleteDemi keluarga yh di tinggalkan nih ceritanya. Bener sih kadang tanoa orang tua, anak blm bisa apa apa dmaka Prucinta bisa meringankan keluarga yg di tinggalkan 😊🙏
ReplyDeletebenar banget bang, jangan meninggalkan keturunan yang jadi beban orang banya huhu
DeleteAsuransi yang terpercaya untuk melindungi seluruh anggota keluarga. Tidak hanya itu saja Prudential apa lagi yang berbentuk syariah memang sangat membantu sekali.
ReplyDeleteIya mas, amannya memang konsep syariah menurutku
Deletebaru tau ternyata sekarang sudah ada juga yang syariahnya, semoga aja dalam-dalamnya juga syariah ya. biar semua muslim bisa ikutan. terima kasih mba infonya bagus loh.
ReplyDeleteAamiin, insyaAllah dobel pengawasan mb, diawasi Dewan Syariah, MUI dan OJK tentunya
DeleteAduh teh, disodorin Annisaa ayat 9 jadi ngeri sendiri saya. Huhuhu. Asuransi di zaman sekarang menurut saya sih udah jadi kebutuhan primer ya, apalagi asuransi kesehatan. Jadi, memang masing-masing keluarga selayaknya punya asuransi. Toh setoran bulanannya pun sekarang lebih variatif dan semakin terjangkau, misalnya Prudential Syariah ini.
ReplyDeletehehe maafkan jadi nakutin, iya bener preminya terjangkau ya
DeleteAha Prudentil sudah ada syariahnya. Memenuhi harapan banyak segmen konsumen memang.
ReplyDeletesyudah mbak, tinggal dipilih sesuai kebutuhan
DeleteHidup di jaman yang serba sulit saat ini, berinvestasi dalam bentuk asuransi kesehatan misalnya, membuat hidup jadi tenang dan fokus lebih baik dalam bekerja untuk keluarga.
ReplyDeleteasuransi yang PRUCinta ini benefitnya baru bisa diambil jika nasabahnya meninggal mas, sangat worth it jika nasabah tersebut adalah kepala keluarga
DeleteSemakin kreatif aja dunia asuransi kita ya kak...demi mengajak kita sadar utk berasuransi...tapi sebenarnya saya sendiri agak2 pernah kecewa dengan asuransi diatas...secara punya pengalaman ga enak dengan agen mereka
ReplyDeleteyang PRUCinta, balik lagi ke asuransi tradisional, gak ribet hehe. Hiks iya ya masih ada oknum agen asuransi yang mengecewakan
DeleteSaya sepertinya termasuk orang Indonesia yang masih tidak sadar akan pentingnya asuransi. Alasan pertamanya karena kurang suka dengan sistemnya (untuk yang konvensional). Tapi untuk yang syariah rasanya patut saya pelajari kembali.
ReplyDeleteyes mbak, yang syariah aja sih menurutku
Deleteasuransi memang cukup perlu, terutama asuransi kesehatan. mudah-mudahan acara seperti ini bisa diadakan di tiap kota
ReplyDeleteKalau PRUCinta benefitnya untuk meninggal Mas, untuk asuransi kesehata ada lagi produknya hehe
DeleteSalh satu ikhtiar kita untuk anak yang kelak akan ditinggal. Produk syariah semakin diminati. Semoga begitu juga dengan asuransi syariah.
ReplyDeleteBenar banget Mas, apalagi konsep syariah kan
DeletePrucinta itu produk dari prudential ya mbak.
ReplyDeleteMasya Allah apalagi syariah, itu sangat membantu banget untuk bergabung di asuransi. Itung2 untuk tabungan masa depan
Iya Kang, PRUCinta produk dari Prudential Indonesia
DeleteMbak ini lengkap sekali penjelasannya tentang asuransi jiwa PRUCinta, jadi paham saya. Memang PRUCinta tepat menjadi salah satu wujud cinta untuk orang-orang tersayang jika kita tinggalkan
ReplyDeleteAlhamdulillah mba, PRUCinta ini asuransi syariah yang basic banget, insyaAllah mudah dipahami
DeleteBisa disebut warisan cinta ya. Perlu dipertimbangkan untuk yg udah berkeluarga, khsuusnya bagi kaum pria untuk ikutan asuransi ini demi anak istri di masa mendatang karna umur gak ada yg tau.
ReplyDeleteiyes warisan cinta yang tak lekang waktu *eaak
Deletedengan kemudahan dari Prucinta ini, makin mengurangi kekhawatiran buat yang tercinta dan tersayang karena sudah ada prucinta yang juga asuransi jiwa syariah
ReplyDeleteHu'um, yang meninggal mah gak tau menahu lagi urusan dunia, tapi yang ditinggalkan insyaAllah akan merasakan manfaatnya
DeleteAlhamdulillah udah ada asuransi jiwa Prudential yang berbasis syariah. Semoga amanah agar umat yang ikut asuransi ini dapat berpartisipasi dan berinvestasi demi keamanan finansial keluarga, terutama jika terjadi sesuatu pada suami sang pencari nafkah utama.
ReplyDeleteAamiin ya Rabb, insyaAllah semoga amanah, apalagi ada pengawasan berlipat baik dari Dewan Syariah, MUI dan OJK
DeleteWah ada lagi ya produk barunya Prudential Indonesia. Ini salah satu perusahaan yang lumayan sering berinovasi meluncurkan berbagai produk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Dan menurutku, cinta memang mesti ditunjukkan dengan tindakan nyata, berupa perlindungan tambahan begini
ReplyDeleteaku jadi lebih tau penting dan manfaatnya asuransi, aku jadi termotifasi mau daftar asuransi agar bisa mempersiapkan yg lebih baik untu kedepannya
ReplyDeleteMakjleb banget pas baca ini. Bener juga mesti siapin juga dana buat ahli waris ya mbak.
ReplyDeletePwmikiran sebagian masyarakat yang takut dananya hilang itu kadang disebabkan oleh agen nya,
ReplyDeleteKeluarga ku pernah mengalami nya saat itu, uang nya dilarikan huhu, memang jenis asuransi lain saat itu asuransi untuk pendidikan ponakan eh dibawa kabur. Semoga pru cinta
Nah oknum agen ini ya yang meresahkan padahal konsepnya bagus ya, semoga yang syariah ini agennya sholeh dan sholehah ya
Deleteasuransi memang cukup diperlukan saat ini. namun kebanyakan masyarakat banyak yang tidak mempercayai asuransi lagi. hal ini dikarenakan banyak kasus yang cenderung merugikan nasabah. untuk itu perlu diberikan kesadaran kepada masyarakat
ReplyDelete