Bismillah,
Assalamualaykum
Salahsatu bahan ajar dalam kurikulum pendidikan anak usia dini adalah pengenalan alat transportasi.
Khalil ( 4 tahun ) senang banget jika sudah berkaitan dengan alat transportasi, kayak takjub gitu dia lihat roda yang berputar, belum lagi hasil nonton dari film kartun favoritnya yaitu kisah Tayo, si bus kecil atau Thomas The Train.
6 Tips Kenalkan Alat Transportasi Umum Pada Anak
Lalu bagaimana tips cara mengenalkan alat transportasi umum pada anak? Apakah cukup dengan mengenalkan saja dan mencoba alatnya satu satu, atau hal lain apa yang bisa dipelajari anak dari edukasi alat transportasi umum, yuk berikut tipsnya!
1. Kenalkan alat transportasi sesuai jenisnya
Pengenalan alat transportasi berdasarkan jenisnya ini aku lakukan melalui buku, karena belum tentu juga akan mencoba semua alat transportasi dalam satu waktu pada Khalil. Alat transportasi berdasarkan jenis ada transportasi darat, laut dan udara
2. Kenalkan konsep kecepatan pada setiap alat transportasi yang dicoba atau dikenalkan
Tips kedua ini bisa dikenalkan dengan mencoba alat transportasinya, lalu tanyakan pendapat anak mengenai kecepatannya, barulah orangtua masuk pada konsep pengenalan kecepatan alat transportasi.
Misal pergi ke pasar naik motor dengan naik angkot, mana yang lebih cepat.
Sejauh ini Khalil baru mencoba alat transportasi darat, seperti motor, becak motor, mobil, bus, kereta api. Semoga segera mencoba naik pesawat ya Nak, seperti yang Khalil impikan
( Baca juga : Dengan Mowiee, Keliling Kota Medan Cukup 2 Jam Saja )
3. Ajak Anak Mencoba Berbagai Alat Transportasi dan Rasakan Bedanya
Cara ketiga ini memberikan pengalaman berbeda-beda pada anak. Misal kalau naik becak motor, lebih banyak pemandangan yang dilihat dan banyak angin dibanding naik mobil
4. Kenalkan Kelebihan dan Kekurangan Fungsi dari Tiap Jenis Alat Transportasi
Jika anaknya udah lebih gede dikit, konsep kelebihan dan kekurangan ini boleh dijelaskan oleh Ayah Bunda.
Bagaimana jika ingin cepat sampai di suatu tempat sebaiknya naik apa? Apakah becak motor atau motor? Kalau ketempat yang beda kota, sebaiknya naik apa? Jika beda pulau, alat transportasi apa yang dinaiki?
5. Kenalkan Aturan Main Tiap Alat Transportasi
Pada poin lima Ayah Bunda memberikan pengetahuan pada anak tentang aturan naik masing-masing alat transportasi.
Misal naik angkot, harus perhatikan nomor angkotnya agar gak kesasar, lalu aturan duduk yang aman dan nyaman di posisi mana, sebab kondisi angkot di Medan ya tahulah ya
6. Bepergian Menggunakan Alat Transportasi, Ajarkan Pendidikan Karakter Pada Anak
Semacam paket komplit ya saat mengenalkan alat transportasi pada anak, sebab didalamnya orangtua secara gak langsung juga bakal mengajarkan gimana caranya mengantri tiket, disiplin waktu agar gak ketinggalan kereta api, bus atau pesawat, budaya jujur, taat aturan sampai pada mandiri jaga diri, bawa bekal selama perjalanan.
Pada poin ini aku mengenalkan pada Khalil rambu-rambu lalu lintas dengan cara bermain seperti permainan Lampu Hijau-Merah.
( Bisa baca disini lengkapnya : Inilah 15 Aktivitas Motorik Untuk Anak 3 Tahun )
Semangat mencoba ya Ayah Bunda pasti jadi momen mengesankan yang akan selalu diingat anak.
Keselamatan, Keamanan, dan Kenyamanan Transportasi Saat Ini Bagi Anak dan Wanita
Berdasarkan data kepolisian di atas yang menyebabkan rata-rata 3 orang setiap jam meninggal akibat kecelakaan jalan, terbanyak adalah karena karakter pengemudinya, dan terbanyak kedua adalah faktor prasarana dan lingkungan terakhir karena faktor kendaraannya layak jalan atau gak.
Oleh sebab itu, pemerintah sejak tahun 2017 gencar adakan kampanye Keselamatan Transportasi Darat dengan tagline Sayangi Nyawa, Stop Pelanggaran, Stop Kecelakaan yang berarti keselamatan di jalan itu terwujud jika semua orang mau peduli keselamatan dan disiplin berlalu lintas
Kemudian pada 2018, Polisi merilis ada setidaknya 197 kecelakaan lalu lintas sepanjang Januari – Oktober 2018 yang melibatkan anak di bawah umur, mayoritas usia 11-17 tahun dengan moda kendaraan roda dua. ( CNNIndonesia.com)
Lalu bagaimana dengan korban kecelakaan dari kelompok pejalan kaki? Menurut Global Health Report on Road Safety 2018 yang dikeluarkan WHO, pada tahun 2016 jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu linta mencapai 31.282 orang dan pejalan kaki jadi urutan kedua yang memakan korban terbanyak.
Kok bisa, pejalan kaki jadi korban?
Bisalah, secara trotoar dipakai juga sama pengendara sepeda motor. Hal ini jadi fokus komunitas @koalisipejalankaki di Instagram yang mengampanyekan #BergerakUntukKeselamatan dan berjuang menyuarakan serta mendorong upaya peningkatan keselamatan bagi pejalan kaki.
Kebayang ya kalau aku dan Khalil sedang jalan-jalan di trotoar, huhu wajar banget korbannya itu kebanyakan perempuan dan anak.
Berharap banget nih pada pemerintah, selain fokus mengembangkan transportasi canggih baik di darat, laut dan udara, maka keselamatan, keamanan dan kenyamanan juga jadi prioritas sebab itu semua bagian dari kebutuhan dasar masyarakat.
Alhamdulillah di Medan sendiri, pengembangan trotoar yang layak sudah mulai diperhatikan dan dibangun.
Tapi ya gitu, kadang warganya sendiri yang belum teredukasi. Di Medan kursi besi trotoar yang tadinya cantik, bagus, kokoh, hanya bertahan beberapa bulan saja, selebihnya sudah tinggal kerangka demi kerangka besi, sebab ada oknum yang mempreteli dan mengkilokan besinya.
Atau ada oknum pengendara yang enggan menunggu lampu merah, lebih memilih lewat trotoar. Subhanallah wkwkw. Jadi, banyak warga luar kota Medan pasti bakal sport jantung dan tercengang setiap kali jadi bagian pengguna jalan di Medan untuk pertama kali.
Aku sendiri sebagai wanita, cukup terbantu dengan keberadaan alat transportasi online, apalagi aku gak bisa bawa kendaraan apapun kecuali sepeda wkwkw.
Untuk transportasi online apalagi karya anak bangsa, semoga pemerintah juga bisa bersinergi dan menetapkan kebijakan serta regulasi yang win win solution bagi keberadaan transportasi online. Saran aku sih, jangan ada lagi transportasi online yang bukan karya anak bangsa masuk ke Indonesia, ketegasan pemerintah mengenai hal ini sangat dinanti.
Namun, harus optimis ya kan!
Strategi Sistem Transportasi Ramah Anak
Suka deh dengan jargon Pak Anies Baswedan, Gubernur Jakarta, bahwa saya akan membangun kota yang
MAJU, LESTARI, WARGA BERBUDAYA, WARGA TERLIBAT PERADABAN
Karakter warga jadi fokus Pak Anies, MasyaAllah.
Dalam membangun transportasi di Jakarta, Pak Anies memakai 3 fase:
GAGASAN
NARASI
KARYA
Ketika membangun transportasi, fase ini dipakai Pak Anies. Gagasan apa yang dikeluarkan ?
Apa alat transportasi yang dimiliki setiap orang?
Bukan sepeda motor, tapi
KAKI
Fokus Bangun Trotoar
Karena itu yang harus dibangun pertama kali adalah tempat pejalan kaki atau trotoar lalu, kendaraan bebas emisi, kendaraan umum dan kendaraan pribadi.
Maka bisa dilihat sendiri, wajah transportasi Jakarta kini. Kemudian sistem transportasi pun dilakukan secara integrasi, setiap moda tersambungkan, persis kayak sistem transportasi di luar negeri ya, dengan 1 kartu bisa beberapa kali pakai moda transportasi dan bisa kemana aja.
Untuk kendaraan pribadi, benar-benar diatur secara ketat baik dari harga sampai keperizinan, sehingga tak banyak kita lihat pengguna kendaraan pribadi di Jepang, sebab pemerintahnya membuat transportasi senyaman dan semurah itu gaes.
Selain trotoar, dalam trotoar dibangun juga jalur khusus pengendara sepeda.
Fokus Mengembangkan Kendaraan Bebas Emisi
Tahukan gimana keadaan bumi kita huhu? sungguh malang. Ada baiknya memang pemerintah juga fokus dalam pengembangan kendaraan bebas emisi, sehingga mendukung kota yang bebas polusi.
Penanaman Pohon Pada Tiap Ruas Jalan
Sebagai solusi mengatasi polusi juga dengan menanam pohon pada tiap ruas jalan
Adakan Strategi Penurunan Kecepatan
Pada pemukiman penduduk, sebaiknya ada himbauan untuk penurunan kecepatan yang berdampak pada suasana aman bagi anak-anak untuk gunakan jaringan jalan tersebut.
Ini masih baru urusan transportasi darat, lalu bagaimana dengan transportasi udara dan laut? MasyaAllah tugas Kemenhub pasti buanyak banget ya, apalagi Indonesia terdiri dari pulau-pulau, pastinya gak mudah menghubungkan semuanya.
Maka, menghubungkan pulau satu dengan pulau lain masih jadi visi Kemenhub, sehingga Program Indonesia Sentris jadi program unggulan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Program ini membuka akses keterisolasian dan berharap dapat meningkatkan perekonomian suatu daerah, hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkenaan dengan Capaian 5 Tahun Kementerian Perhubungan Periode 2015-2019.
Kemenhub dan Capaian 5 Tahun Kinerja Transportasi Indonesia ( 2015-2019)
Kemenhub atau Kementrian Perhubungan mempunyai visi :
Terwujudnya pelayanan transportasi yang handal, berdaya saing dan memiliki nikai tambah
Pelayanan transportasi yang handal diindikasikan dengan penyelenggaraan transportasi aman, selamat dan nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan nasional dalam wadah NKRI.
Pelayanan transportasi yang berdaya saing diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang efisien, dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua lapisan masyarakat, ramah lingkungan, berkelanjutan, dilayani oleh SDM yang profesional, mandiri dan produktif.
Pelayanan transportasi yang memberikan nilai tambah diindikasikan oleh penyelenggaraan perhubungan yang mampu mendorong pertumbuhan produksi nasional melalui iklim usaha yang kondusif bagi berkembangnya peran serta masyarakat, usaha kecil, menengah dan koperasi, mengendalikan laju inflasi melalui kelancaran mobilitas orang dan distribusi barang ke seluruh pelosok tanah air, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi nasional serta menciptakan lapangan kerja terutama pada sektor-sektor andalan yang mendapat manfaat dari kelancaran pelayanan transportasi.
Perwujudan visi Kemenhub semakin paripurna ya apalagi dengan pendekatan Indonesia Sentris ini, yakni dengan memberikan dukungan aksesibilitas terhadap Daerah 3TP ( Terluar, Terdepan, Tertinggal dan Perbatasan)
Apa saja langkah yang udah dilakukan Kemenhub?
Dengan penyediaan prasarana 18 rute tol laut yang bertujuan menekan disparitas harga di Indonesia Timur, 891 trayek angkutan perintis ( angkutan jalan, SDP, KA, laut dan udara) dan pembangunan serta pengembangan 131 bandara di daerah rawan bencana, perbatasan dan terisolir.
Gak hanya menyediakan prasarana, Kemenhub juga melakukan pembangunan infrastruktur transportasi supaya membuka ruang ekonomi baru di daerah-daerah seperti dukungan atas pengembangan kawasan wisata dengan penyediaan akses transportasi menuju kawasan wisata, lengkap dengan dukungan sarana juga prasarana.
Untuk capaian di sektor Perhubungan Darat ada pembangunan BRT ( Bus Rapid Transit), Rehabilitas Terminal, Pembangunan Pelabuhan Penyebrangan dan Pembangunan Kapal.
Kemudian Kemenhub juga telah melakukan pengembangan transportasi perkotaan, nah ini yang kita bahas dari awal tadi. Pengembangan angkutan massal di wilayah perkotaan yang bertujuan memindahkan sebagaian pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum. Di Jabodetabok pengguna angkutan umum terus meningkat seiring perbaikan layanan apalagi sudah ada MRT dan LRT, berharap di Medan juga ya kan dan memang pembangunannya juga nampak.
Lalu untuk capaian Sektor Perhubungan Laut ada Pembangunan Pelabuhan Non Komersial sebanyak 118 lokasi dan pengembangan pelabuhan diantaranya pengembangan Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Kuala Tanjung dan proyek tol laut.
Sedangkan untuk peningkatan bidang logistik, Kemenhub telah menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan Hubungan Internasional. Terbukti dari arus bongkar muat ( troughput) petikemas di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 7,5 juta TEUs pada tahun 2018, berharap terus meningkat hingga 12 juta TEUs di 2019, sehingga ke depan perdagangan ke luar negeri dari Indonesia dapat ditangani Pelabuhan Tanjung Priok.
Pada sektor Perhubungan Udara capaiannya yakni Pembangunan Bandara Baru di 15 lokasi bertujuan meningkatkan konektifitas antar wilayah dan peningkatan pariwisata 5 Bali Baru Indonesia.
Terakhir capaian pada Sektor Perkeretaapian ada Pembangunan proyek Double-Double Track (DDT), Reaktiviasi jalur KA, Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
MasyaAllah luarbiasa ya pencapaian-pencapaian transportasi oleh Kemenhub, semoga barokah dan kadang masyarakat mempertanyakan darimana duit untuk mewujudkan segala pencapaian itu?
Nah cek laporan keuangan ada lengkap di situs Kemenhub dan segala informasi Kemenhub boleh deh kita kepoin di semua sosmednya
Website : http://dephub.go.id
Twitter : https://twitter.com/kemenhub151
Facebook: https://facebook.com/kemenhub151
Instagram : https://instagram.com/kemenhub151
Yok siapkan diri jadi warga yang berbudaya dan beradab, sambut Transportasi Unggul, Indonesia Maju!
Kapan kita naik pesawat ya Khalil? :-D
Semoga Bermanfaat!
Dikenalkan sejak dini biar bisa disuruh bli cabe merah naik kereta api.
ReplyDeletehaha iya bisa bisa
DeleteIde yg bagus ya bu, biar saat udah sskolah bs mandiri, prg sekolah sendiri naik transportasi umum.
ReplyDeletebenar banget Pak, jadi gak manfaatin aplikasi ojek onlen mamaknya, krn dia belum cukup umur punya akun disana :-D
DeleteGagal fokus liat khalil kok senyumnya merekah kali saat naik becak.. Sungguh benar benar putra Medan ya lil hehe..
ReplyDeleteSangat brmanfaat sekali artikelnya.. Trimakasih mbak Nufa :)
ReplyDeleteWah wah artikelnya bagus kak, kedepannya tiap tiap anak di indonesia harus di beri edukasi agar tingkat pemahamannya semakin tinggi.
ReplyDeleteTips yang bagus kak, mudah2an Medan nanti bisa seperti jkt soal transportasinya dan fasilitas pendampingnya
ReplyDeleteTipsnya leungkap amat mba zee..
ReplyDeletepatut dicoba nih.. Tapi sejauh ini awak sudah mengenalkan yang darat, Sampe2 anak2 manggilin transmebidang dengan sebutan bus tayo, haha.
mereka kecanduan naik bus.
Kalo pesawat cuma datang ke kualanamo, gak dikenal in sampe naik.. mahal haha
kalo yang air ngenalin pas ke Danau toba.
Aturan main soal batas kecepatan di tempat2 ramai spt pemukiman memang diperlukan, Kak. Karakter pengendara motor di sekitar kota Medan kadang-kadang berbahaya, sudah tahu di jalan gang2 perumahan, malah ngebut2. Bahaya kalau tiba2 ada anak2 main lewat jln tersebut.
ReplyDeleteKhalil jangan bingung ntar ya Sayang,, soalnya kl naik becak Jakarta nanti beda lagi, hihi.. Delmannya Jogja juga beda ada kudanya hehe. Anak pinter sehat selalu yaa
ReplyDeletekeren amat tipsnya. kendaraan ramah anak, cakeppp. setuju.
ReplyDeletebtw, tambahin belajar transportasinya sambil main mobil pake roadmat haha #eh *roadmatnya semoga cepat sampai #ehlagi :P
Kami tinggal satu yang belum dicicipi anak-anak, yaitu kapal laut. Mudah-mudahan suatu saat nanti bisa mengajak mereka naik kapal menyebrangi lautan
ReplyDeletekeren nih tips nya kak. mengajarkan anak sehak dini bertransportasi memang benar2 bagus. mimpi ku nnti medan bisa kayak di jepang. anak tk dongg pergi kesekolahnya sendiri naik kereta.hal ini mungkin dikarenakan org tua yg sudah percaya pada moda transportasi dan keamanan negaranya ya kan kak. ah kpn indonesia bsa bgni?
ReplyDeleteAda wwp....hehehe..kamipun belajar tentang trasportasi dari wwp. Pengennya nyobaik tranportasi laut selain sampan. Semoga bisa terwujud someday.
ReplyDeletesmoga kedepannya transportasi indonesi semakin baik ya kak. aman dan ramah buat anak.
ReplyDeleteMakasi tipsnya kakak. Kalo di kota besar banyak moda transportasi yang bisa dicobain. Kapal laut ini yang masih mikir kapan mau coba nya, soalnya kalo naik kapal laut medan - jakarta misalnya, bisa 3 hari baru sampe. Belum siap mental bawa anak cuma di kapal dalam waktu segitu lama, hehe..
ReplyDelete