-->
Menu
/

“Istri si Aam, teteknya bolong”

Sayup-sayup aku mendengar obrolan mamak dan adik dari dalam kamar. Karena penasaran aku pun keluar untuk mendengar cerita lengkapnya.

“Apa Mak? Istri si Aam teteknya bolong?” tanyaku lagi

“Iya, bahkan udah sempat dikerubungi semut” lanjut mamak datar tanpa ekspresi. Aku malah makin bergidik ngeri membayangkannya. “Kok bisa mak?”

Aam adalah anak saudara angkat mamak, istrinya baru melahirkan dan lanjut menyusui, namun karena sakit, aku gak tau persis sakitnya apa yang jelas berdasarkan penjelasan mamaku, istrinya mengonsumsi sembarang antibiotik, sehingga berefek ke payudaranya. Bukannya ibu hamil dan menyusui memang harus diawasi dalam mengonsumsi obat?

Kemudian, beberapa minggu lalu aku berjumpa kawan lama di salahsatu event gathering blogger.

“Ki, apa cerita kok balik Medan?” Mau nikah ya?” sambarku, ish kadang mulut ini susah dikontrol yak -_-“ pertanyaan terakhirkan, mengandung kadar baper yang tinggi sekali.

“Aamiin, aamiin Mba, semoga. Aku balik Medan karena ibuku sakit Mba”, ujar Kiki dengan raut wajah sedih. Memang selama ini aku lihat Kiki berubah, dan sekarang aku tahu penyebab sedihnya.

“Sakit apa. Ki?”

“Ibuku sakit kanker payudara, Mba”

Sebentar ya aku narik nafas dulu. Dua cerita di atas membuatku penasaran dengan penyakit ini. Itu sebab saat dapat info tentang event Garda Medika Octobreast dari Blogger Perempuan, yang mana event ini diadakan dalam rangka memperingati bulan kepedulian Kanker Payudara yang jatuh pada bulan Oktober, maka aku begitu semangat sekali menghadirinya, bahkan membantu Mas Hoki, salahsatu panitianya untuk mengumpulkan blogger lain yang ada di Medan agar mengikuti event ini, termasuk mengajak Rizki.

Acara tersebut berlangsung pada Senin, 17 Oktober 2016, di XXI Centre Point Mall. Dasar akunya yang kurang fokus, syukurnya gak berujung terlambat mengikuti rangkaian acaranya, aku gak ngeh kalau acaranya diadain di twenti wan-nya Centre Point, haha terus pas baca lagi keterangan undangannya, eh ada nobar film Pinky Promise pula, patutlah digelar di twenti wan. Dan sampailah Ibu yang berkerudung dan bergaun pink ini ke twenti wan, wuaah ternyata sudah ramai kawan-kawan yang juga ber-dresscode pink. Leganya.


Gimana gak lega, aku panik, kok Centre Pointnya sepi, yaiyalah ramenya di lantai paling atas gedung dan di bioskop pula. Jadi malu aku, hihi.

Saat registrasi, peserta dipersilahkan makan siang dulu dengan  menu nasi goreng kampung yang nyummy, pas banget busui lagi lapeer maksimal. Usai makan siang dan sholat, jam 1 peserta diminta masuk ke studio tiga sebab acara akan dimulai.


Acara dimulai dengan pemaparan singkat tentang Asuransi Kesehatan Garda Medika yang mensponsori penuh terselenggaranya event ini. Asuransi Kesehatan Garda Medika adalah bagian dari Asuransi Astra yang telah hadir selama hampir setengah abad, 12 September 1956-12 September 2016. Enam puluh tahun sudah Asuransi Astra melayani pelanggan dengan berbagai produk layanannya, seperti Asuransi Retail, Asuransi Commercial, Asuransi Astra Syariah, dan Asuransi Kesehatan Garda Medika.

Asuransi Kesehatan Garda Medika diluncurkan tahun 2008 dan menawarkan perlindungan lengkap, seperti jaringan terluas dengan 900 provider rumah sakit di seluruh Indonesia dan luar negeri, contact center 24 jam serta adanya sistem cashless payment dengan menunjukkan kartu Garda Medika di provider rekanan.

Gak hanya bergerak dalam melayani kesehatan pelanggan saja, Garda Medika juga aktif mengadakan kegiatan sosial dan edukasi, salahsatunya event Garda Medika Octobreast ini, dan Medan kebagian sebagai kota terakhir setelah Jakarta dan Makassar dalam rangkaian kegiatan kampanye bulan kepedulian kanker payudara. Uniknya event ini diadakan dalam gedung bioskop, yeay!

Kemudian acara dilanjut dengan penjelasan dr. Doddy Permadi dari Garda Medika tentang seluk beluk kanker payudara. Sesi ini yang paling aku tunggu-tunggu. Nyambi live tweet dengan signal inet yang turun naik cantik aku tetap berusaha menyimak ilmu penting ini dari sudut kanan paling atas studio tiga, haha. Nasib dah.

Berdasarkan data statistik Departemen Kesehatan Republik Indonesia, kanker payudara telah berada di urutan pertama top cancer di Indonesia. Cukup tercengang juga dengan kenyataan itu. Data tersebut diambil dari 12,9 % total kasus kanker. Di posisi kedua ada kanker kolorektal, lalu kanker leher rahim, dan kanker paru.

Rata-rata makin kesini usia penderitanya bisa lebih muda, bahkan ada yang usia 15 tahun sudah ada yang terkena kanker payudara, kalau dipresentasekan sekitar 30% penderita kanker payudara berusia kurang dari 40 tahun.  Jumlah angka kematian sampai dengan 43% dari kasus. Huhu, banyak banget T_T. Angka tersebut membengkak karena hampir 70% pasiennya baru datang ke fasilitas kesehatan setelah kankernya sudah stadium parah.

Hal tersebutlah yang menjadi misi utama kampanye Garda Medika Octobreast, agar setiap kita waspada sejak sekarang akan keberadaan kanker ini, sehingga bisa ditangani lebih cepat.

Kanker payudara, kejadiannya agak spesial sebab kedatangannya tidak terdeteksi, pun vaksin untuk mencegahnya juga belum ditemukan. Meskipun begitu laki-laki atau perempuan tetap harus waspada, ya waspadai risikonya.

Apa Saja Faktor Risiko Penyebab Kanker Payudara?

Ada banyak faktor risiko penyebab kanker payudara, diantaranya,

Pertama, Genetik atau faktor keturunan. Bagi kita yang dalam keluarga punya riwayat terkena kanker payudara mesti lebih sadar lagi.

Kedua, Tidak punya anak atau hamil pertama kali di usia tua, di atas 35 tahun

Ketiga, Tidak Menyusui

Keempat, Terapi hormon setelah menopause

Kelima, Punya riwayat alkoholik dan obesitas

Keenam, terlalu cepat menstruasi (early menstruation) dan telat menopause (late menopause)

Kemudian ada penelitian yang mengejutkan juga dari dokter Tetyana Pudrovska, seorang peneliti utama Higher Status Occupations and Breast Cancer bahwa hampir 70% wanita karir lebih berisiko besar terkena kanker payudara ketimbang ibu rumah tangga atau wanita pekerja sebagai staf bawah.

Kenapa? 

Karena gaya hidup yang tidak sehat, apakah terkait juga soal pola makan yang sering mengonsumsi junk food dan kawan-kawannya, polusi udara, serta faktor tidak menyusui sebab sibuk dengan pekerjaan di kantor. Sementara kegiatan menyusui itu sendiri mematangkan sel-sel payudara sehingga kemungkinan kecil sekali sel-sel tersebut untuk bermutasi.

Kenali Tanda dan Gejala Kanker Payudara

Diantara tanda dan gejala kanker payudara yang patut dicurigai adalah,

Pertama, Bengkak pada seluruh atau sebagian payudara

Kedua, Kulit Iritasi

Ketiga, Payudara terasa nyeri

Keempat, Puting susu terasa nyeri atau puting susu melesak ke dalam

Kelima, Kulit pada payudara atau puting susu berwarna kemerahan, kulit bersisik atau menebal seperti kulit jeruk

Keenam, Keluarnya cairan (selain ASI) atau darah dari puting

Stadium Kanker Payudara

Kemudian, aku pikir kenalan dengan stadium kanker payudara ini juga penting, seperti apa, yuk penjelasannya ada dimari,

Stadium 0 disebut kanker payudara non invasif. Ada 2 tipe, tipe pertama namanya DCIS atau Ductal Carcinoma in Situ dan LCIS atau Lobural Carcinoma in Situ

Stadium I merupakan kanker invasif kecil dengan ukuran tumor kurang dari 2 cm dan tidak menyerang kelenjar getah bening

Stadium II Kanker Invasif, ukuran tumor 2-5 cm dan sudah menyerang kelenjar getah bening

Stadium III Kanker Invasif besar, ukuran tumor bisa lebih dari 5 cm, benjolan sudah tampak ke permukaan kulit, pecah bahkan berdarah atau bernanah.

Stadium IV Sel kanker sudah bermetastesis atau menyebar ke organ dalam tubuh lain seperti paru-paru, liver, tulang belakang bahkan sampai ke otak.

Agak nyesek sendiri menuliskan kejadian pada stadium empat ini, T_T betapa kesehatan itu anugerah Allah yang luar biasa sekali.

Bagaimana Cara Mengobatinya?

Menurut penjelasan dr. Doddy ada tiga jenis pengobatan kanker yang bisa dilakukan, pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.

Sedangkan untuk pemeriksaan, ada banyak jenisnya, seperti biopsi, X-ray dada (untuk mengetahui apakah sel kanker telah bersemayam di paru-paru), Scan tulang ( untuk memastikan apakah sel kanker telah menyebar ke tulang), CT-Scan, MRI, USG dan Mamografi dan PET Scan.

Tentu segala proses pengobatannya memakan biaya yang gak sedikit. Untuk itu penting sekali mempersiapkan biaya tak terduga yang bisa dipakai untuk berobat.

Cegah Kanker Payudara dengan SADARI

Sudah lama aku mendengar dan membaca istilah SADARI atau periksa payudara sendiri, dan setelah mendengar pemaparan dr. Doddy, aku makin melek lagi dengan istilah SADARI ini, gak boleh cuek.

Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai SADARI para peserta diminta menonton video Rumpian Beha. Rasanya aku mau ketawa guling-guling dari posisi dudukku yang paling atas itu tapi gak mungkin, abisnya konsep videonya lucu >.< bayangin aja beha nge-rumpi. Boleh cek linknya di yutub dan nonton sendiri ya, videonya renyah dan informatif sekali seputar bagaimana seharusnya deteksi dini kanker payudara itu.  Langkah-langkah melakukan SADARI juga jelas dipaparkan di video tersebut.

Oya sebagai informasi tambahan, lakukan SADARI antara hari ke 7 dan 10  setelah hari pertama menstruasi, karena pada masa-masa itu kepadatan payudara berkurang atau payudara terasa lebih lembut. Lalu lakukan tiap satu atau tiga bulan sekali. Meskipun rutin melakukan SADARI, bukan berarti hal tersebut menggantikan jadwal pemeriksaan payudara secara fisik yang dilakukan dokter ahli ya.

Sepertinya ada tugas tambahan ini sebagai seorang ibu yang kelak punya anak perempuan, mengedukasi tentang SADARI ketika ia berusia 20 tahun dan membantunya untuk lebih mengenali kondisi payudaranya sendiri dan segera periksa ke dokter ahli bila terasa ada yang aneh dan ada perubahan pada payudara.

Disarankan untuk pemeriksaan payudara secara fisik bagi usia 20 hingga 30 tahun dengan USG payudara dan itu tiap 3 tahun sekali, sedangkan usia 40 tahun ke atas  dengan melakukan screening Mamografi. 

Jangan takut melakukan atau menjadwalkan pemeriksaan fisik tersebut, karena mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Dan seharusnya lebih takut kena kankernya daripada saat melakukan pemeriksaan sejak dini.

Pengalamanku banget soalnya Mak, dulu aku paling takut memeriksa ini itu ke dokter sekarang sejak menikah dan melahirkan aku mulai rutin melakukannya, semacam pap smear untuk pertama kalinya sudah kulakukan dan USG payudara sepertinya akan menyusul.

Menurutku kanker payudara juga bisa dicegah dengan menjaga pola makan, cukup istirahat, olahraga teratur, hidup bahagia, pokoknya dengan menjalankan ritual hidup sehat, dengan begitu segala macam penyakit ogah deket-deket dengan kita.

Sharing Moment dengan Survivor Kanker Payudara

Usai sudah dr. Doddy menjelaskan semua tentang kanker payudara, sekarang saatnya mendengarkan langsung kisah dari penderita kanker payudara yang telah melewati serangkaian pengobatan.

Menghadirkan Ibu Mitha Purba dan Ibu Kris, dua ibu kuat ini berbagi kisah mereka yang begitu inspiratif.

Sebelum didiagnosa kanker payudara, Ibu Mitha pernah menderita kanker tiroid, setelah sembuh, Ibu Mitha kembali dihadapkan pada kenyataan pahit yakni kanker payudara. Saat itu anak-anak masih sangat kecil, dengan keyakinan penuh Ibu Mitha berjuang melawan kankernya. Umur itu gak ada lebih dan kurangnya, ujar Ibu Mitha yang baru saja melewati operasi kesembilan.

Gak hanya keluarga yang jadi kekuatannya bertahan hidup, tapi juga kekuatan pikiran untuk selalu bahagia, Happiness is my strong. Ketika ia berharap dan bermohon pada Tuhan agar bisa melihat anaknya tumbuh besar dan melanjutkan sampai ke jenjang kuliah, dan sekarang harapan itu jadi nyata. Ia bisa menikmati itu semua.

Lain kisah Ibu Mitha lain pula kisah Ibu Kris. Kisah Ibu Kris lebih kepada apa yang ia rasakan sebagai penderita kanker payudara. Seorang penderita kanker payudara harus istirahat cukup, sehingga pukul setengah sembilan malam mereka udah harus tidur. Lalu, saat menjalani kemoterapi, lidah gak berasa apa-apa, meskipun usai kemo memilih makan yang manis-manis, tapi tetep aja hanya pasien kemo yang tau apa rasanya.

Kemudian Ibu Kris juga bilang bahwa penderita kanker gak suka dianggap kayak orang sakit, perlakukan mereka layaknya orang normal, support makanannya pastinya pilihkan makanan yang sehat, begitu juga minumannya, kalau kelepasan pengen kopi, para keluarga pasien dukung untuk mengganti kopi dengan air putih, dan banyak lagi yang bisa dilakukan untuk tetap membuat penderita kanker payudara  happy menjalani hari-harinya, ingatkan juga jadwal treatmentnya. InsyaAllah dengan begitu proses penyembuhan bisa jadi lebih cepat.
 
Adapun kekuatan Ibu Mitha dan Kris selain dari keluarga juga dari komunitas Lovepink dan mereka pun aktif disana.

Komunitas Lovepink? 

Komunitas Lovepink adalah satu-satunya komunitas yang gak pengen anggotanya bertambah, karena Lovepink merupakan komunitas yang didalamnya berkumpul warrior dan survivor yakni wanita yang dengan pengalaman menghadapi dan melewati kanker payudara dan yang masih berjuang menjalani serangkaian pengobatan.

Shinta Persada dan Madelina Mutia adalah dua sahabat yang pertama kali menggagas berdirinya komunitas ini tahun 2010, dan benar-benar terbentuk tahun 2012. Kemudian tahun 2014, komunitas Lovepink berubah menjadi Yayasan Daya Dara Indonesia agar dalam memberikan dukungan dan semangat bagi para penderita kanker payudara semakin terorganisir, selain itu memiliki kegiatan utama berupa memberikan pendampingan kepada para survivor saat menjalankan proses perawatan dan upaya-upaya lainnya seperti edukasi dan sosialisasi, agar kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker semakin meluas.

Lovepink saat ini berpusat di Jakarta dan gak menutup kemungkinan untuk melakukan pendampingan bagi survivor kanker di seluruh Indonesia.

Berdasarkan informasi Bu Kris, para member komunitas Lovepink mempunyai grup whatsapp khusus, sehingga para survivor dan warrior bisa saling komunikasi, mengingatkan dan menguatkan sesuai tagline dari komunitas ini share, love, care. Dengan begitu, banyak perempuan yang terbebas dari kanker payudara. Early detection saves lives. Spread the word.

Hampir lupa, Lovepink juga punya aplikasi di playstore yang bisa diunduh gratis, nama aplikasinya LovePink Breasties, aplikasi yang berfungsi membantu deteksi dini kanker payudara. Selamat Mengunduh!

Aplikasi Garda Mobile MedCare  : Aplikasi Canggih Berasa Bawa Perawat Pribadi Kemana-Mana

Ngobrolin tentang saling ingat mengingatkan, ada loh aplikasi canggih yang ngalahin  pasangan bahkan ngalahin perawat pribadi mungkin, hehe.

Namanya Aplikasi Garda Mobile MedCare, sebuah aplikasi berbasis android dan ios yang menyajikan fitur bermanfaat yang mengingatkan penggunanya untuk bergaya hidup sehat bahkan bisa berfungsi sebagai perawat pribadi yang dapat mengingatkan kapan jadwal kontrol dan minum obat, singkatnya aplikasi ini semacam pedoman untuk sehat.  Kerenkan? Aku beneran baru tau ada aplikasi beginian hehe. Aplikasi ini dipersembahkan oleh Asuransi Astra.

Ada lima menu utama dalam aplikasi ini, home, profile, near me, knowledge dan setting. Pada menu home ada enam sub menu, seperti yang digambar ini. Tinggal utak atik aja, yang jelas pada sub menu inilah keterangan yang mau diingatkan kita ketik disini, kapan jadwal minum obat, olahraga, jadwal kontrol, bahkan apakah sudah minum 8 gelas hari ini saja Aplikasi Garda Mobile MedCare bersedia mengingatkan, ckckc, sampe segitunya, duh aku terharu *_*.


Oya jangan lupa pada menu utama ada Profile, tentu ini harus diisi, biar aplikasinya tau siapa yang mau diingetin *yaiyalah, haha. Lalu ada menu Near Me, menu ini memberikan informasi dimana lokasi rumah sakit, apotek, gym, laboratorium dan optic yang terdekat dengan lokasi kita. Nah, ada juga menu Knowledge, berisikan seputar informasi dan tip kesehatan, terakhir ada menu Setting.

Luar biasa, aplikasi ini begitu bermanfaat, apalagi buat aku yang suka lupa minum obat atau suplemen, maklum busui, sebagai tangki ASI untuk si kecil, tubuh kadang memerlukan suplemen agar tetap fit. Selain untuk aku yang pelupa ini, Aplikasi Garda Mobile MedCare pasti membantu banget para pasien yang rawat jalan, atau keluarga pasien yang merawat pasien di rumah. Jadwal kontrol gak kelewatan lagi deh. Thanks Aplikasi Garda Mobile MedCare. Oya aplikasi ini bisa diunduh secara gratis di playstore, loh. Gak kebayang kalau harus nyewa perawat pribadi beneran.

Tiba saatnya nonton yeay, tapi sebelum nonton peserta dibagikan gelang dan diajak untuk buat Janji, Janji Merah Muda.


Ditutup dengan Nonton Bareng Pinky Promise

Beruntung banget bisa jadi bagian di event Garda Medika Octobreast, super komplit informasinya bahkan diakhiri dengan nonton bareng film terbaru di Oktober 2016 yang sangat inspiratif, Pingky Promise.

Suprisenya lagi, Derby Romero dan Agni Pratista hadir menyapa penonton Medan sebelum film diputar. Saatnya nonton.

Film yang disutradarai Guntur Soeharjanto ini mengisahkan persahabatan empat wanita yang berbeda usia dan latarbelakang namun disatukan oleh satu permasalahan yakni menghadapi dan menyikapi kanker payudara.

Diawali dengan kisah Kartika Rahayu yang batal nikah lalu memilih pindah ke rumah tantenya Anind untuk move on, namun Tika yang merasa dirinya selama ini kuat menghadapi apapun tapi pada kenyataannya ia wanita yang rapuh. Melihat kondisi Tika, Anind tergerak untuk menyadarkan Tika dengan satu fakta yang akhirnya membuat Tika sadar bahwa masalahnya gak ada apa-apanya dibanding dengan keadaan yang dialami sang tante. Kanker Payudara.

Paham dengan kondisi tantenya, Tika pun mengambil alih menjadi pendamping Tante Anind dalam menghadapi hari-hari penuh jadwal kemoterapi dan minum obat. Seiring perjalanan waktu, Tante Anind berniat membangun sebuah rumah yang mewadahi para survivor kanker payudara dan keluarganya agar mendapatkan informasi seputar kanker. Rumah Pink.

Dari Rumah Pink lah, Tika dan Tante Anind bertemu dengan Ken, seorang penari dan blogger, Baby seorang model dan wanita simpanan, serta Vina, istri seorang Satpam. Merekalah yang menghidupkan drama sampai akhir film.

Ingin tahu apa yang mereka hadapi? Seperti apa cara mereka menjalani hari sebagai pasien Kanker Payudara? Lalu bagaimana sikap Tika sebagai pendamping pasien alias tantenya sendiri? Janji apa yang mereka ikrarkan? Nonton sendiri yak, yang jelas saya termehek-mehek di adegan terakhir (bisa jadi karena pengaruh suara Afgan yang mengisi OST film ini dengan lagu Jalan Terus), betapa-betapa, dukungan dan cinta keluarga teramat penting bagi si pasien. Sukses terus film Indonesia! Semangat sehat, dan semoga jauh dari WTS alias wanita tetek satu, istilah ini berasal dari Baby, model lugu dan lucu, aku ngakak lihat akting Alexandra Gottardo disini haha beda dari karakter dia di film-film lain, ternyata alex bisa ngelucu juga hehe.

Dengan mataku yang masih basah, MC langsung mengumumkan pemenang doorprize. Sebab studio mau segera dibersihkan.

Garda Medika royal euy, banyak doorprize yang dibagikan. Satu pengumuman yang aku nantikan adalah live tweet competition dan taraaa…aku menang. Alhamdulillah.

Pulang dari event Garda Medika Octobreast, peserta dibagikan bantal lembut bin empuk Garda Medika. Aku lanjut lagi ke booth cek tekanan darah dan asam urat. Alhamdulillah berada diangka normal. Bahagianya dobel-dobel hari ini, tapi pulangnya kehujanan huhu T_T

Semoga Bermanfaat!

Sumber :

https://www.asuransiastra.com/health diakses pada pukul 10.36
https://www.mamanggraphic.com/garda-mobile-medcare/ diakses pada pukul 14.12

26 comments:

  1. Aplikasinya gratis mak? Maulah klo gratis, daku juga masih suka males minum air putih, padahal pengen rutin, kan asik yak ada yg ngingetin..

    Btw sadari daku belum optimal ngelakuinnya, ga yakin aja sama hasil pegang2 sendiri. Baiknya k dokter ya mak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mak gratis, aku aja udah donlot. Keren euy *_*

      Delete
  2. Wahhh.. informatif sekali kak.. terima kasih sudah berbagi info ini dengan sangat lengkap yaaaa..

    ReplyDelete
  3. Informatif ini mbak
    sejak sekarang harus mulai di check ya mbak
    tiap wanita pasti ada rasa khawatir ya

    ReplyDelete
  4. Hiks, kakak aku sekarang lagi ngelawan kanker payudara... Karena terapi hormon untuk bayi tabung menyebabkan menepouse dini & sekarang kena kanker :( Semoga dikuatkan & emang perempuan harus sadar betul akan tubuhnya sendiri agar bisa sedini mungkin deteksi kanker

    ReplyDelete
  5. Komplit reportasenya, Nurul. Jadi makin ngerti tentang kanker payudara. Perempuan memang rentan ya, kadang2 karena kesibukan sampe ngga sempet memperhatikan pola makan dan lifestyle. Ujung2nya sakit ini itu. Semoga kita semua sehat2 slalu :).

    ReplyDelete
  6. kalo ngomongin penyakit begini aduh rasa gimana..serem gitu... banyak2 berlindung sama Allah..semoga dijauhkan... juga yang sakit disembuhkan...

    ngeri aja...

    ReplyDelete
  7. Masih banyak perempuan yg blm sadar bahayanya,.,Karena banyak skrng perempuan di sktr ku kena kanker payudara dan hrs dioperasi.

    ReplyDelete
  8. Hi mb... Sy jg seorang breast cancer fighter. So jgn lupa selalu deteksi dini tiap bulan. Breasties sgt membantu

    ReplyDelete
  9. temanku ada yg terkena kanker payudara.. cuma bisa mendoakan dan menyemangati dirinya. Komunitas lovepink mantap juga ya prinsipnya, gak mau nambah anggota :-)

    ReplyDelete
  10. Sedih ya kalau ada yang terkena kanker ya mba. Aku juga trauma mba :(

    ReplyDelete
  11. Aduh ngeri juga ya kalo sampai terkena kanker payudara ini.
    AKu masih belum pernah cek dokter, cuma SADARI aja tapi ya suka bingung kalo periksa2 sendiri ya.

    ReplyDelete
  12. kanker payudara memang yang paling banyak di derita oleh wanita selain kanker serviks mbak

    ReplyDelete
  13. baru tau kalau ada yang masih 15 tahun udah kena, mesti perhatiin pola makan nih

    ReplyDelete
  14. Semoga kita terhindar dari penyakit itu ya Mba..

    Ibu mertuaku seorang breastcancer survivor Mba.. Sering sedih kalau dengar cerita pas beliau sakit dan msnjalani kemoterapi. Tabah banget beliau, alhmd skrg sdh sehat

    ReplyDelete
  15. Langsung terdiam kalo dah baca tulisan kanker payudara ini. Parno, takut, pasti setiap wanita memikirkan hal yang sama ya..

    Iya, hayu cek..ricek.. *atuut

    ReplyDelete
  16. Ternyata kembali lagi ke gaya hidup yang tak sehat,,, saat sekarang ini junk food sudah menjadi gaya hidup juga.. terima kasih mbak sharingnya sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  17. Keren banget nih, gabungkan asuransi dengan kanker di bulan kanker....

    Oh ya, makasih ya, sudah berbagi

    ReplyDelete
  18. Gaya hidup tidak sehat menjadi penyebab berbagai penyakit. Yuk stay healthy and happy!

    ReplyDelete
  19. bermanfaat banget mba Nufa, lebih ngerti sedikit soal kangker payudara ini
    bahaya banget memang ya, rada horror juga. aku belum pernah periksa. Semoga kita semua sehat dan bebas dari itu, aamiin.

    ReplyDelete
  20. Informatif bgt postingannya mbk,semoga bisa menumbuhkan kesadaran dini utk mnjaga kesehatan.

    ReplyDelete
  21. baru tau di di usia muda juga bisa terkena kangker. dapat banyak info dari postingan mba zee :) syukran

    ReplyDelete
  22. Fakta dan datanya mengerikan yaa. Terimakasih, Mbak sudah di-sharing-kan ^^

    ReplyDelete
  23. bookmark dulum barangkali suatu saat akan bermanfaat.
    thank

    ReplyDelete
  24. Keren banget acaranya, kaya ilmu dan informasi, banyak ya acara di Medan, mantaplah. isi blognya makin kece euy

    ReplyDelete

Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha

Powered by Blogger.