Muahaha ntu judul panjangnya dah ngalahin gerbong kereta api, anjang anet wkwkw kalau kata anak alay. Namun, meskipun begitu panjangnya tetap aja gak kalah dengan panjangnya jalan kenangan dan kesibukan saya sehari-hari *ciyee sok sibuk


Sejak menikah saya memang sudah memutuskan untuk jadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Benar-benar menikmati jadi tukang masak Pak Alfa *uhuk. Istilah tukang masak saya dapat dari istri seorang ulama yang sangat rendah hati sekali, yakni istri Buya Hamka, blio gak pernah mau diminta tampil di depan saat kemana-mana mendampingi suaminya, blio selalu beralasan bahwa saya hanya tukang masak ustadz, huhuhu sejuuuknya.

Pak Alfa memang bukan siapa-siapa bagi orang banyak, tapi kiprahnya di kampus tempat ia mengabdi, mengajar pemuda bangsa sekaligus mengumpulkan sebongkah berlian untuk saya dan Khalil cukup mengambil porsi besar pikiran, waktu dan tenaganya. Untuk itu gak mudah menjadi istri blio yang pergi pagi dan pulang saat anaknya udah tidur. Tentu harus jadi istri strong dan siaga dong. Memastikan segala kebutuhannya ada, kemudian mengawasi kesehatannya, serta menjadi kekasih yang sedap dipandang olehnya kapanpun itu *empiwit

Menjadi istri itu sesuatu ya, emang sih baru sedikit teori yang saya baca tentang bagaimana menjadi istri sholehah, tapi ada satu artikel yang membuat saya semakin semangat jadi istri. *loh selama ini gak semangat ya ? haha. Setelah jadi ibu, suka lupa dengan peran istri, hihi.

Artikel yang dibuka dengan kalimat bijak, Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya (HR. Nasa’I di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr) itu berjudul Peranmu, Surgamu, dan merupakan resume dari Kuliah Akademi Orangtua Parenting Nabawiyah pada Sabtu, 20 Juni 2015 serta diabadikan oleh Mba Indira di blognya indiraabidin.com.

Dalam artikel itu disebutkan bahwa peran istri ternyata menempati porsi paling besar dalam Al Qur’an  persentasenya sekitar 54%, 27% sebagai ibu dan 19% sebagai muslimah.

Wuaah spesial banget ya peran istri di mata Allah, bahkan kalau kita merasa gak cukup dengan apa yang diberikan suami, Allah sampai gak sudi melihat kita, huhu segitunya. Bahkan diperintahkan Allah pada QS. Ar-Rum untuk membuat suami kita tentram. Yaiyalah sebisa mungkin saat ia kerja, kita di rumah gak terus-terusan membuat ia khawatir, walau kadang saya sering juga berbagi lelah dengan chat blio di jam istirahat kantornya hihi.

Setelah jadi ibu, profesi saya jadi bertambah, ingin jadi ibu professional. Memang saya telah mengumpulkan ilmu seputar parenting sejak sebelum nikah tapi teteup prakteknya ya gak mudah haha. Namun semangat lagi untuk jadi ibu profesional saat menyimak ceramah singkat dari Ibu Kurniasari Mulia di forum public speaker sekaliber TEDx, blio seorang ibu profesional, homeschooler juga dan tinggal di Medan. Saya kenal Bu Mulia saat jadi trainer kepenulisan untuk anak-anak di lembaga yang ia dan suaminya dirikan, LPPA (Lembaga Peduli Pendidikan Anak) di AndanSari, Marelan.

Pada ceramah singkat yang berjudul “Empowering Women Through Ibu Mengajar Movement”, Bu Mulia sapaan akrab blio menyampaikan bahwa, ada tiga potensi wanita yang luarbiasa tapi dianggap biasa, yakni hamil, melahirkan dan menyusui.

Namun ketiga potensi tersebut tidak diberdayakan secara optimal. Selama ini fokus pemberdayaan wanita cenderung pada hal-hal yang bersifat menghasilkan uang. Sementara kalau ketiga potensi tersebut dimaksimalkan, maka beban masalah pendidikan hari ini bisa berkurang setengahnya, sehingga gak ada lagi tuh masalah bahwa Indonesia kekurangan guru, dan masalah pendidikan lainnya.

Sebagaimana yang kita tahu, pendidikan merupakan solusi menaikkan derajat manusia. Nah porsi pendidikan terbesar sekitar 60% terjadi di dalam rumah. Lalu disinilah posisi Ibu dihidupkan potensinya untuk mendidik anak-anaknya. Itu sebab betapa pentingnya memberdayakan para ibu melalui gerakan ibu mengajar.

Kerenkan ide Bu Mulia ini saya setuju banget, seperti pepatah Arab terkenal, ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Untuk itu seorang ibu mestilah punya ilmu yang mumpuni untuk mengajar. Dan saya sangat bersyukur dengan segala kemudahan hari ini dalam mengakses ilmu pendidikan, apakah itu melalui smartphone atau notebook yang terkoneksi dengan internet.

Terlepas dari drama yang sering kali melanda dunia para mamah muda, seperti sufor vs ASI, working mom vs full time mom, huhu stop dah ya Mak kita damai yuk, karena setiap para mamah memiliki ranah medan juangnya masing-masing, Yang jelas, apapun kondisi kita sebagai mamah muda, sudah seharusnya punya bekal untuk mendidik anak. Semangat jadi ibu professional! Dukung gerakan ibu mengajar! *teriak dibarisan paling depan.

Selain itu untuk jadi Ibu Profesional mah kudu cekatan. Cekatan inilah problem saya sejak dulu, tapi memang sejak Khalil lahir, cekatan seolah turut lahir pula. Gimana gak cekatan, wong saat makan, bayi minta nenen, terpaksa makannya harus lebih cekatan haha. Begitu juga ketika bayi tidur, itu adalah masa dimana seorang ibu dituntut untuk cekatan menyelesaikan pekerjaan rumah yang tertunda. Demi cekatan saya terlatih, saya sampai membeli buku berjudul Bunda Cekatan. Dan efektif banget mengubah pola pikir saya tentang perfeksionis, gak ada lagi tuh berlama-lama masak di dapur, kemudian menumpuk baju yang mau disterika, dan pekerjaan rumah lainnya yang sebenarnya bisa diminimalkan pengerjaannya sehingga ibu punya waktu lebih untuk memberdayakan dirinya, seperti baca buku, menulis, dan kegiatan positif lainnya.

Disela-sela kesibukan sebagai istri dan ibu, menjadi blogger semacam me time buat saya. Menjadi blogger adalah menjadi penulis bahkan sebaliknya, menulis menurut saya adalah kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan sekali serta mampu mengembalikan kewarasan saya akibat kesibukan menggila menjalani dua profesi di atas haha.Terkadang menjadi blogger dan diundang event sana-sini, disinilah kesempatan saya meng-upgrade ilmu, apalagi kalau event nya berhubungan dengan parenting, saya usahakan datang.

Alhamdulillah sudah dua tahun terakhir saya serius nge blog, selain jadi penyaluran hobi menulis saya, nge blog juga bisa menghasilkan uang, sehingga semacam menyelam lalu dapat kerang yang isinya mutiara begitulah kira-kira.

Dan sudah lebih enam tahun Acer Aspire One yang saya beri nama Bluser menjadi sahabat saya dalam menulis. Ada ratusan karya yang saya lahirkan bersamanya. Kini waktu merenggut performanya, apalagi untuk baterainya yang udah soak, layar Bluser yang mati tiba-tiba karena overheat udah jadi makanan sehari-hari. Sedangkan fungsi di notebook yang lain yang ada pada Acer Aspire One saya ini masih berjalan apa adanya, karena memang dipakai buat browsing, nonton dan ngetik doang. Saat awal pemakaian sempat bermain corel draw etapi lama-lama Bluser gak kuat, belum lagi saya juga hobi nonton, entah berapa film yang saya ungsikan dalam berbagai flash disk, mau punya  eksternal disk mesti nabung lagi hehe.

muahaha, ini awal-awal punya Bluser, masih muda ya gue *fokusnya ke acer ya wkeke

nah emak gue gak mau ketinggalan juga eksis bareng si Bluser, haha

Meskipun Bluser masih berfungsi, adalah manusiawi banget kalau saya mupeeeng dengan notebook Acer  terbaru heuheu, seperti yang baru-baru ini diluncurkan, Acer Switch Alpha 12.

Acer Switch Alpha 12 yang Switch Banget untuk Saya

Gak kebayang, gimana rempongnya saat dimana event report menumpuk minta dituliskan sementara performa Bluser seringnya memperlambat semua kerja saya, hiks. Disaat mau menulis eh listrik padam, sedangkan Bluser sangat tergantung dengan listrik karena baterainya yang sudah lama harusnya saya ganti, belum lagi kalau tetiba layar padam karena overheat. Aaak…saya merasa orang yang gak produktif sedunia, ya Allah, pengen notebook baru ya Allah, kayak Acer Switch Alpha 12.

Kenapa Acer Switch Aplha 12? 

Bukan, bukan karena nama suami saya Alfa, haha, tapi karena produk ini bisa menjadi partner yang memudahkan saya menjadi seorang yang switchable antara menjadi istri lalu ibu dan menjalankan hobi sebagai blogger. Karena…

Acer : Merek Notebook Terbaik

Pertama kali punya notebook, saya percayakan pada merek Acer. Dan telah saya buktikan setelah memiliki Bluser hampir 6 tahun, sampai sekarang masih berfungsi. Alhamdulillah. Kualitas Acer emang TOP.

sumber : acer.id

Desain Ramping dan Ringan

Rasanya dengan berkah waktu yang diberikan Allah dalam sehari yakni 24 jam, saya tidak mau sedetik pun terbuang sia-sia. Nah dengan desain Acer Switch Alpha yang ramping dan ringan, cocok banget dibawa pindah-pindah dan disambi lipat kain sambil baca bahan untuk nge blog, baca resep masakan atau info-info bermanfaat lainnya.

Kemudian Acer Switch Alpha 12 dari mode notebook bisa diubah ke mode tablet loh, sebaliknya. Yes, ini seperti membeli deterjen ada bonus piring, haha. Saat ingin mengubah modenya, lakukan dengan hati-hati, jangan takut rusak Mak, sebab kita hanya perlu memasang dan melepas kembali keyboard docking yang sifat engselnya pakai magnet.

sumber: acer.id / duh keyboardnya bersinar-sinar, kereen

Nah keyboard docking sendiri bukan sembarang keyboard sebab bisa berfungsi sebagai screen protection. Selain itu didesain super tipis serta dipasang kecanggihan berupa lampu backlit sehingga kita tetap bisa ngetik saat menemani anak tidur di bawah cahaya lampu remang-remang, gak lupa juga Acer melengkapi keyboard dengan kickstand yang sudutnya bisa diatur hingga 165 derajat. Wuidih ngetik bakal gak pakai pegel di mata dan di leher ya Mak. Ngetik pun bisa sambil tiduran, haha, meluruskan pinggang sebentar.

Fanless, Bye Bye Overheat 

Ayo siapa yang pernah nonton film atau beraktifitas dengan notebook wajib pakai kipas angin? Sayaa…sayaaa…Paling benci mah lagi asyik nonton atau nulis eh overheat, huhu, rasanya saya pengen makan sate padang, oleh sebab itu kipas angin selalu stand bye di depan notebook. Gak lucu banget, nonton pakai acara kedinginan, haha.

sumber: acer.id

Kabar baiknya, Acer Switch Alpha 12 dilengkapi dengan teknologi Acer LiquidLoop™ semacam pipa berisi cairan pendingin yang berfungsi menstabilkan suhu prosesor Intel Core i yang ditanam di Acer Switch Alpha 12 sehingga gak terjadi overheating.

Pada Acer Switch Alpha 12 selain ada teknologi fanless, dilengkapi juga dengan perangkat yang berfungsi membersihkan debu di dalam kipas, sehingga motherboard notebook kita awet. Terus apakah dengan adanya teknologi fanless, notebook Acer Switch Alpha 12 jadi boros daya? Ternyata gak, justru malah menghemat baterai, yes, keren banget dah.

Oya selain hemat daya, Acer Switch Alpha 12 dengan segala teknologi di dalamnya dan benar-benar mengutamakan kenyamanan penggunannya sehingga selama kita mengoperasikan Acer Switch Alpha 12 dijamin gak ada suara berisik. Aih, pas banget, saya gak perlu khawatir suara tak tik tuk saat saya mengetik  mengganggu anak saya yang sedang tidur. Ngetik nyaman, anak tidur lelap *eaak.

Ada Digital Active Pen

sumber acer.id

Surprise-nya lagi Acer Switch Alpha 12 dilengkapi dengan pena digital. Untuk yang jago gambar pasti pena ini berfungsi banget yah. Kalau saya mah gak jago gambar tapi lumayan hemat kertas, dengan pena digital saya gak susah nyari kertas bekas untuk menuliskan ide yang suka tiba-tiba datang dan menghilangnya. Selain itu, dengan adanya digital pen, maka kekerenan saya bertambah, *apaansih haha. Entah kenapa mupeng punya gadger yang ada digital pen-nya, berasa keren aja gitu, trus curhat trus... wkek.

Acer Switch Alpha 12 : Notebook Hybrid yang Powerful

Dari tadi ngebahas bodi dari si Acer Switch Alpha 12, terus performanya gimana dong? Acer Switch Alpha 12 ditanam prosesor Intel Core i Series generasi keenam sehingga kecepatan akses dan nge-tab window sana-sini gak diragukan lagi, multitasking banget yah.

Kemudian untuk transfer data, Acer Switch Alpha 12 mampu mentransfer data dengan kecepatan 5Gbps, bakalan puas dah transfer episode demi episode drama Korea, haha.

Untuk layar, Acer Switch Alpha 12 memiliki ukuran layar 12 inci, dilengkapi teknologi IPS, sebuah teknologi yang mampu menampilkan gambar dan warna lebih cetar bahkan jika dilihat dari berbagai sudut, gak hanya itu layar Acer Switch Alpha 12 dibenamkan teknologi Bluelight Shield yang berfungsi mengurangi emisi paparan cahaya biru pada layar yang gak baik buat kesehatan mata bila menggunakan notebook dalam waktu lama. Jadi, Acer Switch Alpha 12 ramah mata penggunanya.

For more info tentang speknya, ini dia tabelnya :

sumber: acer.id

Untuk mencapai tujuan kita memerlukan alat. Nah, Acer Switch Alpha 12 memang bukan satu-satunya alat untuk saya mencapai tujuan agar menjadi istri sholeha, ibu professional dan blogger, tapi dengan adanya Acer Switch Alpha 12 yang dilengkapi dengan segala teknologi yang begitu memudahkan saya mencapai tujuan-tujuan itu dengan lebih cepat ya kenapa gak.

sumber : acer.id

Lebih daripada itu, saya jadi tahu mengapa peran istri paling banyak dibahas Allah dalam Al Qur’an? Karena amanah memang bukan amanah biasa, apa yang dilakukan seorang istri bergantung pada ridho suami yang ujung-ujungnya pada ridho Allah. Jadi, berfokuslah melakukan apa-apa yang membuat Allah ridho. Kalau Allah ridhoi, maka Allah akan senang mempermudah segala urusan kita, termasuk dalam menjalankan peran sebagai ibu dan melakukan hobi sebagai blogger.

Itu sebab, bila sedikit saja terjadi gonjang-ganjing dalam rumah tangga kita, coba deh dicek…
Apakah kita sudah melakukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan? Misalnya menyuruh anak sholat, sementara kita belum sholat

Apakah kita sudah taat kepada suami? Atau ada hal yang tidak kita sadari ternyata kita membantah suami atau malah menyakiti hatinya?

Periksa juga bagaimana sholat kita? Di ujung waktukah? Dan Periksa juga doa-doa kita. Doa orangtua terkadang cepat sekali sampai ke langit entah itu doa yang baik atau buruk sekalipun. 
 
So, semangat menikmati dan menjalankan peran kita di dunia ini, karena setiap kita akan ditanyai dan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita jalani.

Semoga bermanfaat.

Sumber :

https://www.youtube.com/watch?v=Zh-dK11Pmx4 diakses pada 29 Nopember 2016, jam 15.16

https://indiraabidin.com/2015/06/29/peran-istri-menempati-porsi-paling-besar-peran-perempuan-yang-disebutkan-allah-dalam-al-quran/?iframe=true&preview=true diakses pada 29 Nopember, jam 14.30

Tulisan ini diikutsertakan pada ,