Bukan, ini bukan ngebahas
lagunya Sheila on 7, tapi membahas hal yang begitu menggalaukan buatku dan
kaumku—sesama kaum hawa.
Beberapa waktu lalu, aku dan
Sahabatku saling bertukar cerita. Kali ini ceritanya begitu mengejutkanku, Sahabatku
menjadi tempat curhat salahsatu temannya yang di kampus, temannya curhat
tentang rahasia yang begitu besar. Teman sahabatku itu seorang cewek yang
seperti cewek pada umumnya, namun dibalik keumumannya itu tersimpan masalah
yang luarbiasa menggalaukan hatinya. Ia selama ini telah berpacaran dengan
seorang cowok bahkan sering bertandang ke warnet dan terjadilah kegiatan
maksiat itu, hampir beberapa kali. Kini cowok itu telah tamat kuliah dan pergi
keluar kota, mereka putus hubungan begitu saja, dan sekarang si cewek merasa
berdosa, merasa ‘kotor’, ia menyesal. Terlepas dari keluarganya yang terpelajar
dan cukup dibilang harmonis, namun…siapa sangka? Allah, pergaulan zaman
sekarang T_T.
Cerita kami pun berlanjut, sahabatku
pernah cerita bahwa ia pernah diskusi dengan seorang cowok dan kurang lebih
diskusinya sama dengan status fesbuk temannku hari ini.
Keanehan
pertemanan antara laki-laki dan perempuan. Begini : jika ada laki-laki yang
mengaku menghormati dan menjaga reputasi baik temannya yang perempuan, tapi
dengan cara bercanda yang berlebihan, memakai kalimat yang tidak sepantasnya,
membicarakan topik yang entahlah, di forum umum pula, pikiran saya bertanya-ta...nya.:
1.
Apakah dia akan menikahi dan menjadikan perempuan
seperti itu sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya?
2.
Apakah dia rela jika adik perempuannya
diperlakukan begitu?
3.
Bagaimana jika ibu yang melahirkannya dulu
diperlakukan begitu?
o.O
Ketika kutanya, "tapi kenapa?" Dia
bilang, "Za, ada perempuan yang cuma pantas dipacari. Bukan untuk dinikahi.
Perempuan yang dinikahi itu adalah ibu untuk anak2, jadi tidak boleh
sembarangan."
Well, yang terakhir saya sepaket. Tapi yang
pertama? oh. Gosh! Dia memacari perempuan-perempuan bahkan sudah lintas tahun
tapi mengatakan mencari ibu untuk anaknya bukan dari jenis itu :
hey, Ladies! andai kalian melihat apa yang
kulihat. Ckckck!
Dan ini tidak terbatas soal pacar-memacari. tapi
juga pertemanan secara umum. Oh, boy, Jika mengaku kalian adalah teman baiknya
dan peduli padanya, maka jagalah dia untuk menjaga dirinya.
Sedih T_T, semoga kita dilindungi
dari kejahatan Jin dan Manusia. Aamin ya Allah.
Bentar ya narik napas dulu nih,
semua ini membuatku sesak napas. Oke, aku jadi bertanya seperti ini seberapa
pantas seorang cowok membuat ukuran cewek mana yang pantas hanya buat pacaran ,diputuskan
seenaknya dan cewek mana yang pantas untuk dijadikan istri, ibu dari anak-anak
mereka? #tepuk jidat deh
Ah, tak guna aku emosi disini
#sambil minum teh manis dingin. Yang
jelas, mau cowok mau cewek pasti punya ibu kan, atau adik perempuan, sepupu
perempuan, keponakan perempuan kan? Memang lagu Coklat Band ‘Karma’ itu beda
dengan Kurma *apaan sih? =D*, jadi gini, hukum timbal balik itu nyata adanya,
hari ini kita mencubit orang, suatu saat kita bakal dicubit, ibu kita bakal
dicubit, saudara kita bakal dicubit, so, hukum ini berlaku buat kita,
orang-orang yang teramat dekat dengan kita, atau keluarga. Nah, jika sayang
sama keluarga kita, ya perlakukan sesama selayaknya kita juga ingin
diperlakukan dengan baik, insyallah, bukan pun kita yang merasakan buah dari
kebaikan kita, tapi keluarga kita bakal merasakannya juga. Indahkan? =)
Sebenarnya bukan maksud hati hendak
menyudutkan makhluk bernama cowok, (Laprico, laki-laki, pria, cowok *punya arti
beda, menurutku*), terkadang yang cewek pun juga ada melakukan hal sama,
berpacaran dengan banyak cowok, dengan niat yang kurang baik.
Ah, kawan, cinta memang kata kerja
yang luarbiasa indah, tapi bisakah bersabar sebentar saja? *self reminder.
Kekasih kan datang sesuai dengan iman di hati, laki-laki baik untuk perempuan
yang baik. Jodoh di tangan Tuhan. Hampir semua teori terkait hubungan lawan
jenis berkali-kali diputar di kepala kita seperti kaset. Jika kita bersabar
sedikit saja, untuk kenikmatan seumur hidup, Allah Maha Tahu yang terbaik untuk
hambanya. Please, jangan merusak diri untuk kenikmatan sesaat, dan mengabaikan
kesabaran. Semua ada waktunya. Kesedihanku mendalam kepada remaja saat ini yang
cuek tentang virginitas, wajar jika Tuhan kerap murka pada kita, maksiat
dimana-mana.
Kepada, temannya teman sahabatku, jika
sedikit banyak sudah terlanjur bergelimang dosa, yakinlah Allah adalah dzat
penerima taubat. Setinggi apapun dosa seseorang, selama nyawanya masih belum
sampai tenggorokan, maka taubat apapun pasti diterima, tak ada kata terlambat.
Untuk cowok-cowok yang masih
berpikiran seperti yang aku ceritakan di atas, please, gak kayak gitu cara
menjemput istri dan ibu dari anak-anakmu, ada cara yang jauuuuuuuuuuuuuuhhh lebih
baik dan lebih terhormat. Untuk para
cewek, please kita memang makhluk yang gampang terpedaya, maka perkuat benteng
pertahanan dengan iman yang membaja, isilah masa-masa kesendirian dengan cara
yang lebih bermanfaat, ingat, suatu saat kita menjadi awal hidup bagi banyak
manusia-manusia lain, ia bernama rahim. Sesuatu yang baik tentu berasal dari
yang baik pula.
sepakat banget bu..!
ReplyDeleteya,,,bermanfaat sekali mbak...
ReplyDelete