-->
Menu
/

Menghadiri workshop mobile photography sudah lama aku nantikan. Selama ini emang ada aja event yang ngadain hal tersebut tapi ada yang berbayar namun waktunya yang gak tepat kayak sore jelang maghrib gitu, atau kalau pun gratis tapi tetep aja masalahku di waktu haha, abisnya ada bos kecik yang dah nungguin emaknya kalau udah sore-sore haha.

Nah, pas pulak Shopee ngadain Ngupee : Ngumpul2 Penjual Shopee pada Sabtu, 29 April 2017 di Café Sowe Bistro Medan jam 9-12 siang. Ini adalah pertemuan kedua setelah acara Kampus Shopee yang pertama.

( Baca Juga : Catatan Usai Menghadiri Kelas Pemula di Kampus Shopee Medan )

Pertemuan kedua beragendakan Workshop Mobile Photography, membaca temanya aku semangat kali datang. Dan Alhamdulillah ilmunya dapat banyak hari ini, semoga berkah ya kepada Bang Yasher dari Shopee yang udah bagi-bagi sebagian ilmu teknik fotografinya. Nah supaya akunya gak lupa, aku rekam disini, selamat membaca.

Oya karena ambil jalan tengah sebab mungkin penjual Shopee banyak yang jualan baju maka fokus workshop nya adalah Fashion and Product Photography, semoga ke depan ada tema Food Photography ^^.

Well, product photography atau foto produk mewakili sebuah online shop, market place-nya, lalu display toko,  e-commerce nya dan berhubungan sekali dengan peningkatan penjualan. Jadi, sebegitu pengaruhnya ya foto produk yang dibuat secara profesional. Lebih lanjut foto produk mewakili kebiasaan pelanggan yang malas baca.

Jadi, sebaiknya selain membuat foto produk secara profesional, buat juga detail produknya, kualitas produk kita, kesesuaian barang atau real pictnya ( jelasnya kita bahas di kisah selanjutnya okay ^^ ) , jelasin juga jenis bahan dan pastinya up to date.
 
Ngobrolin photography, photography is all about lighting atau penerangan. Penjelasan selanjutnya dibantu dengan tiga gambar yang ditampilkan Bang Yasher, dan peserta disuruh menebak, gambar mana yang profesional dijadiin foto produk.

1.    Gambar baju sebelah kanan dengan bekgron putih adalah lebih baik daripada pada gambar baju yang kiri.



2.    Gambar dua kakak sebelah kanan lebih profesional daripada gambar kaka yang berfoto selpih walo sebenarnya foto tersebut menampilkan baju kemeja yang dijual, tapi gak profesional bangeett ^^



3.    Gambar kakak yang di sebelah kiri lebih detil dalam menjelaskan produk, jadi menampilkan tampak depan, belakang dan samping. Sedangkan gambar kaka yang disamping mungkin lagi tes masuk sd dengan mengetes tangan kirinya sampe gak meraih telinga sebelah kanan ^^ haha *becanda



Apa Sajakah Tips Fotografi Produk yang Baik?

Belajar dari penampakan tiga contoh foto di atas, tentu makin penasarankan gimana sih teknisnya supaya kemampuan kita saat jeprat jepret foto produk bisa mengarah ke profesional ala ala gitu *eaak. Cus ke tips berikut ini ya Bro Sis,

1. Berikan penerangan yang cukup untuk produk Anda

Kalau belum sanggup beli atau sewa studio foto  ( ya kali haha, tapi kenapa gak ya kan? Someday, mimpi mah gak apa tinggi-tinggi hihi ) manfaatkan cahaya jendela atau dikenal dengan teknik window light.

Nah, tambahan tips nih dari akuh, sebaiknya foto pas jam 10, cahaya matahari masih cantik banget, cahayanya gak begitu cetar dibanding kalau udah di jam 12 teng, *meleleh adek bang, haha

Atau kalau si matahari gak muncul sementara udah sesak kali mau foto produk *aku kali ini haha. Maka aku akan keluarkan jurus memakai dua lampu emergency, satu aku beli dan satunya aku tebus setelah usaha ngumpulin poin belanja tiap bulan di salah satu supermarket langgananku *gak penting bagian ini ngahaha* dan penerang satu lagi adalah lampu kamarku, bahaha.

2. Tunjukkan Produk Anda dengan Perbandingan yang Mendukung.

Misalnya nih kita jualan cincin, nah jelasin dah tu produk dengan display cincin dipakai oleh model, jadi tau jarinya segede apa. Etapi aku lupa nanya, kadangkan meskipun dengan gambar, beli cincin juga cocok-cocokkan, gak semua jari kita selentik jari model, atau kayak aku yang jarinya kelingking semua *muahaha*. Di online shop lain mereka menggunakan ukuran angka dan lalu di situ aku merasa makin bingung, akhirnya gak jadi beli takut kegedean. Kalau kalian gimana? Punya tips beli cincin di online shop gak Bro Sis?

3.Ambil Foto dari Berbagai Sudut

Jangan takut berkreasi, gitu pesan Bang Yasher. Menurutku pun foto produk juga jangan kaku-kaku amat yak, namanya juga orang bakal beli online yang barangnya gak bisa disentuh, dipegang apalagi diterawang ^^, maka foto yang kumplit dan penjelasan produk yang detil jadi solusi supaya barang kita ada jodohnya dengan pembeli.

Misalnya jual sepatu, coba deh kreasiin foto produk sepatunya seperti ini. Fotonya dari berbagai sudut, cakep yah ^^



4.Sesuaikan Background dengan Kebutuhan

Emang sih kebanyakan fotografer nyaranin untuk memakai bekgron putih atau hitam, tapi gak ada salahnya juga nyobaik bekgron merah asaaaal produknya masih terlihat jelas. Yang paling fatal kan, kalau produknya warna hitam terus bekgronnya warna hitam, nah loh main petak umpet dah jadinya haha.



5.Edit Foto Anda

Jangan takut untuk mengedit foto agar di kata tetap real pict, real pict sih real pict, tapi kalo jatohnya jadi burem pict gimana dong. So, gak berdosa kok ngedit foto produk kita agar sedap dipandang ^^, lagian sekarang ada banyak aplikasi edit foto. Kalau untuk di smartphone, aku paling seneng edit foto pakai Picsart ^^. Kalau di PC, kamu bisa cobain aplikasi FotoFuze.

Eksekusi Light Box, Ternyata Buatnya Gampang, Ngumpulin Niatnya yang Berbulan-Bulan ^^



Kalau dikerjakan ternyata bikin light box ini gampang banget huhu. Berikut aku jebrengin alat dan bahan serta cara membuatnya,


Kardus bekas
Kertas karton
Kertas minyak
Penggaris
Selotip
2 Bola lampu
Cutter
Gunting

Cara Membuat :

Posisikan kardus seperti gambar berikut,


lalu rekatkan bagian tengah dengan selotip hingga tertutup rapat. Buka bagian depan box.Garis sekitar 3cm dari pinggir kiri kanan box, gunakan penggaris.Lalu potong bagian yang digaris dengan cutter. Kemudian potong bagian depan box.

Masukkan kertas karton ke dalam box untuk background, buat lengkung  (jangan di lipat) agar saat di foto tidak terlihat garis seperti lipatan. Sebelumnya gunakan penggaris lagi untuk menyesuaikan ukuran karton agar muat saat dipaskan ke dalam box. Selotip bagian atap box. Selanjutnya tutupi bagian box yang telah dipotong dengan kain putih atau kertas minyak dll yang bisa tembus cahaya dan diselotip.

Tambahkan cahaya di sisi kanan/kiri bahkan atas (bila diperlukan pencahayaan maksimal dari atas) untuk penerangan di dalam box, bisa juga dengan menggunakan lampu meja standar. Kalau aku mungkin bisa juga dengan lampu emergency haha.

Saatnya eksekusi, dan inilah hasil jeprat jepretku pakai studio mini ala ala ^^





The last but least, ada kesimpulan nih dari Bang Yasher,


Gimana? Makin semangat futu-futu dan agar professional dagangnya makin naik? Thanks Shopee ^^

4 comments:

  1. Kok ada foto saya itu lg pkek kaca mata hitam, wah....

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang mana Pak? *tetiba jadi pengen pake kacamata hitam juga haha

      Delete
  2. Wkwkwkk...ngakak saya, kok sama ya kita. Niatnya sdh lama, mengeksekusinya butuh waktu berbulan-bulan. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ternyata ada kawan haha, samaan kita mba >.<

      Delete

Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha

Powered by Blogger.