-->
Menu
/
Bismillah,
Assalamualaykum,

Bulan April lalu aku bertemu dengan seorang teman yang memiliki anak lelaki usia setahun lebih dan ada masalah dengan mata kiri anaknya. Segala kunjungan ke dokter di Indonesia sudah dilakukannya tapi tak cukup memuaskan hati temanku ini, akhirnya berobat ke Penang menjadi solusi berikutnya untuk mencari second opinion.

Lalu orangtua dari adik temanku, mereka sampai bawa adikku untuk membantu sebagai komunikator dengan tenaga medis di Malaysia selama orangtuanya mendapat perawatan disana.

Berdasarkan dua fakta di atas, sekarang berobat ke Malaysia bukan lagi sesuatu yang dihindari tapi semacam keharusan. Ada banyak faktor sih menurutku yang membuat orang Indonesia beberapa tahun terakhir lebih memilih ke Malaysia untuk urusan kesehatan.

Karena peralatan kesehatan disana lengkap, mengedepankan teknologi tinggi, penanganan cepat, dokter ahlinya banyak, dan sekalian jalan-jalan hehe sebab Indonesia masih satu rumpun dengan Malaysia, soal bahasa tidak membuat komunikasi jadi sulit, oiya satu lagi jarak ke Malaysia lagi murah dan dekat hehe modal buat passport doang.

Lebih daripada itu, ada terbersit rasa penasaranku, bagaimana bisa orang Indonesia semudah itu berobat ke Malaysia? Apakah tidak mahal berobat kesana, belum lagi urusan penginapan keluarga pasien?

Alhamdulillah pada Sabtu, 20 Juli 2019, aku menghadiri Bincang Kesehatan dengan topik Fit for Life yang diselenggarakan Malaysia Healthcare bersama Ramsay Sime Darby Health Care, di ruang 18, Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention.

Event ini cukup banyak memberikan informasi seputar berobat ke Malaysia dengan sangat detil. Yuk lanjut baca ^^

Sebelum acara mulai kami makan siang terlebih dahulu, oiya tempat lokasi event dulunya adalah Gramedia tapi sekarang udah di sulap jadi meeting room gitu, bersekat-sekat dan agak jauh dari meja registrasi, terdapat kursi-kursi santai kayak di pinggir kolam renang gitu, abis makan siang trus duduk disana, selesailah, haha lanjut tidur siang wkwkw.

Usai makan siang, aku sempat bongkar goodiebag sebentar, wah banyak brosur berisi paket pemeriksaan di beberapa rumah sakit di Malaysia, lalu kaos yang ada tulisan ‘This Is What Peace of Mind Look Like’ dan sebuah wadah tempat obat berwarna merah, suka deh.

Acara pun dimulai sekitar jam 13.30 WIB, tampil sebagai pembicara pertama adalah Ibu Farah Delah Suhaimi selaku, Marketing Director Indonesia, MHTC. Dalam kata sambutannya, Bu Farah sampaikan bahwa Malaysia Healthcare ini bukan agen tapi…



Sekilas Tentang Malaysia Healthcare Travel Council

Malaysia Healthcare Travel Council atau disingkat MHTC merupakan badan pemerintahan yang dipercayakan untuk kelola pariwisata kesehatan di Malaysia, jadi bukan agen abal abal atau lembaga yang gak jelas gitu, sebaliknya malah bagian dari pemerintahan Malaysia.

Berdiri pada tahun 2009 dan punya tujuan memfasilitasi dan mengembangkan industri pariwisata kesehatan Malaysia serta menjadikan Malaysia sebagai tujuan utama pariwisata kesehatan kelas dunia. Wuidih, keren.

Nah, oleh sebab itu MHTC menjadi wadah untuk menyatukan para pemilik industri dan penyedia layanan kesehatan menjadi strategi pengembangan yang fokusnya meningkatan profil pariwisata kesehatan Malaysia dong, of course.

Jadi, sistemnya kemitraan gitu yang menghubungkan publik dan swasta ( public-private partnership – PPP ) yang dengan sistem ini cukup berhasil mendongkrak sektor pariwisata kesehatan di Malaysia.

Ada sekitar 200 rumah sakit di Malaysia, namun hanya 73 rumah sakit yang berada dalam naungan MHTC.

Dan mengapa MHTC sungguh serius dalam hal ini bahkan sampai sempatkan bertemu dengan para blogger di Medan?

Karena orang Medan termasuk yang paling banyak kunjungan kesehatan ke Malaysia, lebih lanjut ada dari Jakarta dan Surabaya. MasyaAllah.

‘Tahun 2018 saja MHTC telah melayani lebih dari 900 ribu pasien dari Indonesia’ ujar Bu Farah

Targetnya tahun 2019, diprediksi ada 1 juta wisawatan medis dari Indonesia yang akan datang ke Malaysia.

Keunggulan Malaysia Healthcare Travel Council

Seringnya kita panik duluan jika salahsatu anggota keluarga tiba-tiba sakit parah dan jalan keluar itu hampir gak ada, lalu memutuskan untuk cus langsung ke Malaysia.

Nah sekarang jangan begitu lagi, stay cool agar pikiran jernih tetap menguasai kita. Dengan adanya pelayanan MHTC sangat membantu keputusan kita akankah ke berobat ke Malaysia secepatnya atau tidak.

Pelayanan Malaysia Health Care sangat end-to-end and seamless, kalau aku bilang pelayanan yang diberikan Malaysia Health Care adalah total 👍 berikut penjelasannya kenapa aku bilang total:

Ada beberapa pusat panggilan Malaysia Healthcare Travel Council yang dapat dihubungi baik via telepon maupun whatsapp :

+62812 8971 0029 ( untuk di Indonesia )
1-800-188-688 ( untuk Malaysia )
+603 272 68 688 ( untuk luar Malaysia )

Saat menelepon pusat panggilan MHTC pastikan kita bertanya soal rumah sakit, ketersediaan dokter, lokasi kesana, penginapan bagaimana dan yang paling penting mengenai biaya pengobatan.

Malaysia Healthcare Travel Council sangat transparan soal biaya pengobatan dan perkara biaya sudah ada standarisasi dari pemerintah Malaysia, jadi jangan khawatir ada perbedaan harga yang sangat signifikan baik dari satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya di Malaysia

Pusat panggilan MHTC beroperasi dari Senin sampai Jum'at mulai jam 09.00 hingga jam 18.00 waktu Malaysia.

Selain itu keunggulan Malaysia Healthcare Travel Council adalah tersedianya MHTC Concierge and Lounge ( MCL ) di bandara tepatnya di Gate 8  baik KLIA I dan KLIA II maupun di Penang International Airport  yang juga terintegrasi dengan pusat panggilan MHTC. Jadi, sebaik turun dari bandara langsung saja menuju lounge ini agar proses ke rumah sakit lebih mudah.

Tujuan ada MLC di bandara untuk sebarkan informasi tentang layanan kesehatan dan memfasilitasi informasi tentang transportasi, akomodasi dan perjalanan di Malaysia.

Informasi lanjut tentang Malaysia Healthcare Travel Council silahkan follow social media MHTC di :

  • Facebook - facebook.com/medtourismmy.id
  • Instagram - instagram.com / medtourismmy.id

Ada 7 Tips Kebiasaan Sehat ala Dokter Savitha

Usai sesi Bu Farah, lanjut ke sesi Bu Dokter Savitha, selaku Head of Strategic Partnership, Malaysia, Ramsay Sime Darby Healthcare membawakan materi yang ditunggu-tunggu Fit for Life.



Dokter Savitha ini imut-imut kayak akuh haha tapi anaknya udah 3 loh, luarbiasa. Balik lagi ke pembahasan Fit for Life.

Ada 7 kebiasaan sehat atau healthy behaviours :

1. Healthy Balance Diet / Diet seimbang yang sehat

Hari ini sebagian dari kita sudah mulai melek kesehatan, betul? Lihat fenomena akun IG yang membahas kesehatan, followernya wow sekali. Hal ini membuatku berpikir ternyata banyak yang mau sehat ya, *yaiyalah, maksud loh? Wkwkw trus aku dilempar sebotol antibiotik

Apa itu diet seimbang yang sehat? Diet seimbang yang sehat berasal dari isi piring kita. Dan berikut tips diet seimbang sehat dari Dokter Savitha,

- Pastikan belanja bulanan kita ada daftar buah, sayur, serat utuh dan kacang-kacangan. Kalau aku udah mulai sejak awal tahun lalu istilah makan seperti ini adalah eating clean atau makan dari produk alam, dan oiya belanja beginian cukup membahagiakan huhu, karena sisa konsumsinya bisa dipakai buat komposter, lebih ramah bumi, apalagi kalau belanjanya ke pasar bisa bawa wadah, bahagia aku tuh.

- Makanan tersebut kaya serat dan dapat menurunkan kadar insulin, jadinya gak gampang ngantuk dan bawaannya lapar melulu, bahkan fresh selalu. Aku udah buktikan.

- Pilih daging bebas lemak dan daging putih ( ayam dan ikan) , makan daging merah setahun sekali aja pas hari raya Qurban :-D lebih sehat dan hemat.

- Jauhi produk olahan, kalengan dan goreng-gorengan

- Jauhi makanan tinggi karbohidrat dan gula olahan

- Kurangi penggunaan garam meja, lebih baik pilih herbal dan bumbu.

Kalau masih bingung, boleh cek piramida makanan sehat berikut, makin kerucut piramida, berarti ada makanan yang sedikit saja untuk sebaiknya kita konsumsi.


2. Mempertahankan Berat Badan yang Sehat

Bonus dari kita konsumsi yang sehat, adalah berat badan yang ideal. Nah pertanyaan klasik yang muncul tentang berat badan biasanya tentang bagaimana menurunkannya.

Dokter memberikan penjelasan gamblang dan menohok wkwkw. Kalau terniat menurunkan bb ya jangan makan terlalu banyak. Kemudian kita jarang bergerak dan sering makan yang manis-manis padahal udah manis *eh.

Buat kita yang mau menurunkan bb, kalau aku gak usah dikasi tips ini udah gampang aja menurunkannya haha yang susah berjuang menormalkannya padahal udah banyak makan hedeeeh, kenapa aku yang jadi curhat ya haha.

Rumus Menurunkan Berat Badan:

- Energi masuk = energi keluar, maka bb terjaga
- Energi masuk lebih banyak dari energi keluar = bb bertambah
- Energi masuk lebih sedikit dari energi keluar = bb menurun
Aku banget yang rumus terakhir huhu. SEMANGAAT!

Jadi, Apa yang harus diingat?

- Pola dan frekuensi makan
- Kontrol porsi makanan
- Perhatikan komposisi diet
( tinggi serat, rendah lemak kemudian tinggi protein dan pilih karbohidrat dengan Indeks Glikemik rendah, indeks gula darah yang rendah)
- Diawasi dan dicatat
- Aktivitas fisik
- Tidur

3. Regular Exercise

Idealnya kita olahraga 150 menit seminggu, maka dicicil olahraganya sehari 15 menit. Kalau kata dokter Savitha cukup berjalan cepat selama 30 menit sehari sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Bahkan manfaat olahraga gak untuk jantung aja loh tapi kesehatan otak, menabung hormon kebahagiaan, mengurangi stres pada otot, dan banyak lagi. Yuk olahraga ^^

4. Tidur Cukup

Normalnya orang dewasa tidur 8 jam per hari dan ini banyak manfaatnya, menguatkan ingatan, mengurangi stres, lebih sehat, hidup lebih baik dan meningkatkan kreatifitas.

Dan kenapa kita perlu tidur cukup? Sebab orang kurang tidur cenderung punya bb lebih bahkan saat jalani diet yang sama. Ketika kita tidak cukup tidur, tubuh akan kelaparan yang disebabkan hormon leptin dan ghrelin

Tidur sangat punya peran dalam penyembuhan dan perbaikan jantung serta pembuluh darah. Kurang tidur alias banyak begadang justru memicu munculnya penyakit berisiko tinggi lainnya seperti jantung, ginjal, tekanan darah tinggi, diabetes bahkan stroke.

Apalagi kebiasaan sehat lainnya?

5. Tidak Merokok

6. Tidak Minum Alkohol

7. Rutin Lakukan Pemeriksaan Kesehatan

Tentang Pemeriksaan Kesehatan atau Medical Check Up

Banyak dari kita berpikir kalau medical check up itu baru akan dijalani untuk keperluan melamar suatu pekerjaan atau melamar si dia padahal rutin medical check up setahun sekali itu sangat bermanfaat sekali. 

Kalau mamakku malah makin stres dia kalau hasil medical check up menunjukkan diagnosa sakit sesuatu, padahal hal tersebut berguna sebagai bahan agar penanganan perawatan bisa dilakukan cepat daripada terlanjur parah justru malah mengancam nyawa.

Dengan medical check up, kita dapat mengevaluasi kesehatan kita dan  mendiagnosa permasalah yang berpotensi muncul.

Nah, jika berminat medical check up ada beberapa jenis pemeriksaan dan tes kesehatan di Malaysia loh.



Oleh dokter Savitha ada dua tips saat memilih paket kesehatan atau health screening package :

Pertama, pastikan paket kesehatannya sesuai dengan kebutuhan kita, misal nih paket kesehatan untuk wanita usia 20 tahun beda dengan usia 40 tahun

Kedua, kita harus cari tahu dulu paket kesehatan yang tersedia di rumah sakit tersebut.

Dan salahsatu tujuan pasien Indonesia berobat di Malaysia adalah perawatan fertilitas ( kesuburan reproduksi) dengan program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung, pelayanan ini jadi pelayanan unggulan di Malaysia apalagi didukung 5 pusat fertilitas Malaysia Healthcare yang sudah dapat sertifikasi dari Badan Akreditasi Teknologi Reproduksi dari Australia.

Wow, buat pasangan muda yang mau ikhtiar lebih agar dapat memiliki anak, mungkin bisa coba pelayanan kesehatan tersebut.

Sekilas Tentang Ramsay Sime Darby Health Care



Jadi, di Malaysia selain ada Malaysia Health Care ada juga Ramsay Sime Darby Health Care, kita tinggal pilih mana saja sesuai kebutuhan.


Sebelum masuk ke sesi tanya jawab dengan dokter Savitha dan Bu Farah, tampil Kaka Nurul Hasyikin, Assistent Manager International Marketing Malaysia yang akan menjelaskan lebih lanjut tentang Ramsay Sime Darby.


Ramsay Sime Darby Health Care merupakan gabungan dari Sime Darby dan Ramsay Health Care, dua nama besar dalam pelayana kesehata n di Malaysia dan Indonesia, berdiri tahun 1985.

Ada 3 rumah sakit di Malaysia yang berada dalam naungan Ramsay Sime Darby Health Care ini, seperti Subang Jaya Medical Centre, Ara Damansara Medical Centre dan Parkcity Medical Centre

Kalau di Indonesia ada 3 rumah sakit juga yang berada dalam manajemen Ramsay Sime Darby Health Care, seperti RS Premiere Bintaro, RS Premiere Jatinegara dan RS. Premiere Surabaya.

Keunggulan Pelayanan Ramsay Sime Darby Health Care

Keunggulannya seperti call center 24 jam, jadi sebelum memutuskan untuk ke Malaysia, kita dapat konsultasi dulu mengenai rumah sakitnya, dokternya dan harganya hehe.

Berikut informasi dan pembuatan janji, dapat menghubungi, Patient Care Unit ( PCU ) baik telepon maupun whatsapp,

+6013-397-8384 ( Nurul Hasyikin)
+6016-515 4977 ( Rishi )
+6019-245 9065 ( PCU )
+6019-245 8641 ( PCU )

Selain itu Ramsay Sime Darby Health Care memberikan pelayanan antar jemput gratis ke rumah sakit, dan rumah sakit yang berada di bawah Ramsay Sime Darby Health Care itu mewah-mewah huhu, keluarga pasien gak perlu lagi mencari tempat tinggal sementara sebab tersedia penginapan di rumah sakit untuk keluarga pasien. MasyaAllah, memudahkan banget ya dan kemungkinan sembuh lebih cepat sangat besar haha kecuali betah disana 😁



Semoga bermanfaat!










29 comments:

  1. Nice info.... Your post's really helpful for me..:)

    ReplyDelete
  2. Waaah dulu pas di jkt pernah berobat di rs premier jatinegara dan sebagus itu emang pelayanannya. Mgkn itu jg cerminan ramsay di malay ya mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya secara dimanajemen oleh Ramsay Sime Darby kan Elsa, mantab ya manajemennya

      Delete
  3. Kalau liat trend berobat ke negeri jiran nih...war biyasa ya kan..jangan ditanya kennapa ? Dah dibahas sama mak zee...
    Semoga suatu saat sistim pelayanan kesehatan kita bisa mendekati lah paling nggak...kalau nggk yah...tinggal ngitung berapa rupiah yang ngalir ke sana setiap tahun...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya betul.. Semoga suatu saat pelayanan kesehatan di Medan bisa spt di Malay.

      Kalo berobat ke jakarta ongkosnya lebih mihil. Lebih murah ke malaysia klo dari Medan

      Btw mak zee, klo paket medcheck untuk usia 40an dibahas ndak kmrn tu berapa duit?

      Delete
    2. sedihnya itu sih kak, malaysia total banget urusan wisata, sampe merambah ke wisata kesehatan, sebenarnya indonesia ada juga ntar kapan kapan awak bahas

      Delete
    3. kak vi insyaAllah awak bawa pas kita ketemuan ya kak

      Delete
  4. terima kasih atas infonya kak, apa lg ada kontak telponya langsung jdi memudahkan sy utk menghubunginya nnti :) soalnya rencana orang tua mau berobat juga ke penang, malaysia dri tulisan kk jdi bermanfaat buat sy..

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah, semoga Allah segera beri kesehatan untuk orang tua ya, aamiin ya rabb

      Delete
  5. Dari zaman kuliahan, pas ada pemeran Industri kesehatan (awak ikut kerja part time), pariwisata kesehatan malaysia memang nampak serius sekali mengembangkan Industri pariwisata kesehatan mereka.
    Makanya gak heran kalo sekarang semakin maju.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu dia kak, semoga Indonesia segera menuju kesini ya kan kak

      Delete
  6. Jadi tau nih tentang berobat ke Msia secara selama ini lebih familiar ke jiran sebelahnya, hehe. Btw tips kesehatannya mantul ya...abis ini langsung pingin mencukupi tidur ah. Ngeri-ngeri sedap juga penyakit yg bisa timbul krn krg tidur itu, hiyy na'udzubillahi min dzalik. Thanks tulisannya ya Zee

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak ee, cukup tidurnya, kalau mau begadang, bobok dulu kak, baru bangun pas jam tahajud, trus bobok lagi abis dhuha

      Delete
  7. Memang Malaysia ini cukup concern dalam segi travelnya apalagi kalau sudah dikombinasikan dengan citra layanan kesehatannya yg orang medan sudah pada tau akan kualitasnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. makin lengkap ya kan kak, berobat sambil jenjalan, sepaket dah

      Delete
  8. kalau ditanya program kesehatan mah malaysia gak usah ditanya lagi deh. Terbukti makin banyaknya tiap tahun masyarakat indonesia yang berobat kesana. bukan hanya karena kemudahannya, tetapi juga mereka sangat pandai meyakinkan para pasiennya dalam menganalisis penyakit yang diderita. Kurangnya kepercayaan masyarakat indo pada tenaga medis dan alat medis di indo menjadi salah satu faktor paling berpengaruh terhadap peningkatan perkembangan kesehatan di malaysia. sebenarnya kita di indo juga bisa begini sih. Dulu kala dan masih sampai sekarang banyak dokter malaysia adalah lulusan dari indonesia. tetapi kenapa malah mereka yang semakin maju dibidang jasa kesehatan ini. tanya kenapa? hehehhee

    ReplyDelete
    Replies
    1. di Indonesia sebenarnya bisa banget ya kan kayak malaysia, semoga suatu saat ya, aamiin

      Delete
  9. Eh 30 menit jalan setiap hari ya, cukupkah? Terus kurang tidur malah cenderung BB lebih? Wow info bagus nih, thanks juga ulasannya tentang berobat ke Malaysia, lengkap, info seperti ini banyak lho yang membutuhkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. apalagi kalau makan malam kita diatas jam 9 malam trus dibawa bobok, makin nambah BB Kak

      Delete
  10. Dari zaman dlu emg negara tetangga ni selalu jd acuan ya, entah krn dokternya jujur dan alat lengkap dan murah, atau negara kita yang tiiiiiitttttt

    ReplyDelete
    Replies
    1. wallahu'alam chy,banyak yang harus dibenahi dari negeri kita huhu

      Delete
  11. Nice info.. ku kira dulu berobat ke malaysia itu ribet dan mahal ternyata gak ya kk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kita sepemikiran kak, dan terjawab banget pas di event ini

      Delete
  12. Dengan adanya MHTC, makin banyak nih warga Inddonesia yang berobat keluar. Infonya bagus kak. Banyak pelajaran dari sini

    ReplyDelete
  13. Di satu sisi sedih karena pelayanan kesehatan di negeri sendiri sering kurang dipercaya, terbukti dari angka pasien Indonesia yang datang berobat ke RS di malaysia cukup tinggi.
    Banyak teman yang kalo berobat lebih suka di sana juga karena pemeriksaan lebih detail dengan harga yang lebih murah dari di Indonesia yang notabene lebih mahal karena harus beberapa kali bolak balik RS hanya untuk menegakkan diagnosa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sedih sebenarnya huhu, tapi mau gimana lagi ya kan kak, semoga Indonesia bisa lebih baik lagi urusan pelayanan kesehatannya yah

      Delete
  14. Aku baca cepat agak bingung, sepertiya harus di baca ulang pelan2, hehehe makasih mbak artikelnya berguna

    ReplyDelete

Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha

Powered by Blogger.