Kalau ditanya orang yang paling aku sayang, pengennya sih suami, tapi kalau aku tanya suami, pasti dia nyuruh aku untuk wajib sayang ke anaknya, Khalil, haha.
Namanya juga mamah muda, apa-apa kepikiran si kecil, melalak sebentar aja untuk suatu keperluan pasti pulangnya gak bisa lanjut melalak *eh, buru-buru pulang, sebab udah kangen dengan Khalil, belum lagi pas ditinggal pake drama menangis, huhu, makin kepikiran dah sepanjang menyelesaikan urusan di luar.
Khalil, Khalil dan Khalil, semenjak jadi ibu, keberadaan Khalil-lah yang membuatku merasa begitu dibutuhkan, betapa Khalil sangat bergantung padaku. Dikit-dikit Ndaaa…Ndaaa…bahkan ke kamar mandi aja ditungguin si Olil Cemolil Molil ini hihi. Terharu…
Orangtua mana yang gak sayang kepada anaknya, begitupun aku. Rasanya kalau bisa seisi dunia ini kuberikan padanya agar dia bahagia selamanya, maka akan aku berikan. Bundanya gak belanja gamis balotelli, ransel dan sepatu wedges tujuh kali lebaran pun gak apa-apa, asal anaknya kebeli semua kebutuhannya. Namun kenyataannya kan gak mungkin.
Nah salah satu bentuk rasa sayangku untuknya selain menghujani dia dengan pelukan dan ciuman setiap hari serta canda tawa bermain bersama, menemani masa-masa eksplorasinya, serta membekali dia dengan pengasuhan dan pendidikan yang berkualitas, pun aku pelan-pelan mulai menanamkan kemandirian padanya sejak dini, Aku juga memberikan mainan edukasi, seperti Boneka Hafiz Talking Baby Doll.
Sempat terjadi diskusi alot dengan ayahnya mengenai ideku untuk memberikan Khalil Boneka Hafiz,
‘Bun, ntar bonekanya dibanting lagi sama si Olil’
‘Iya juga sih yah, etapi kan bisa kita bantu jelaskan pelan-pelan kepada Khalil untuk sayang pada teman barunya si boneka Hafiz’
‘Bun, tapikan harganya mahal’
‘Emang sih Yah, wajar mahal lagian konten dan fitur yang ada di bonekanya juga super duper kumplit, bahkan bisa jadi eksternal hard disk, mayan kan bisa nyimpen koleksi drama korea kesukaan bunda, loh kok?’ Haha
Lalu si Ayah melotot. wkwkwk
Jadi sebenarnya bukan karena ikut tren keluarga muda yang berlomba-lomba membelikan anaknya paketan buku dan mainan edukasi yang mehong-mehong itu (walo dalam hati aku juga pengen borong semuanya, haha), tapi karena kebutuhan dan juga kebaikan yang banyak terkandung di dalamnya.
Soalnya aku tobat belikan mainan mahal huhu apalagi tergiur promo di online shop, selain jatuhnya ke boros sebab makenya bentar aja, eh akunya kadang merasa berdosaaaa banget, uang segitukan bisa di hemat trus disedekahin kepada orang yang lebih membutuhkan atau dibuat untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih penting. Makanya sekarang jadi pelajaran, beli sesuatu yang dirasa mahal, bener-bener aku pikirin baik buruknya dan seberapa luas manfaatnya, kalau bisa pun aku lihat fisik barangnya atau tanya-tanya detil ke penjualnya. Baru deh usaha nabung supaya bisa punya, hehe.
Dan untuk sekarang, aku dan suami sepakat untuk membelikan Khalil mainan edukasi si Hafiz Talking Baby Doll. Dulu pengennya Khalil jadi hafiz, sekarang aku malah mikir, kenapa gak sekalian aja Ayah dan Bundanya juga belajar jadi penghafal Qur’an juga berbarengan dengan Khalil.
sumber foto disini |
Sebenarnya aku telat beli boneka ini, maunya sejak Khalil dalam kandungan huhu biar hanya lantunan ayat suci Al Quran yang menjadi ruang pengisi pendengaran kecilnya selain suara Ayah dan Bunda. Tapi gak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan.
Semoga uang Ayah Bunda segera terkumpul dan bisa bawa pulang boneka Hafiz ini ya Nak. Memang boneka Hafiz ini hanya alat untuk mencapai tujuan supaya memudahkan menghafal dan mengamalkan isi kitab suci kita, meskipun begitu kelak suatu saat jadilah pribadi berakhlak mulia yang juga penghafal Qur’an, dengan begitu gak ada yang lebih tenang urusan di dunia Ayah dan Bunda selain meninggalkan anak yang sholeh, yang doa-doanya jadi penerang kubur orang tuanya. Aamiin
Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha