-->
Menu
/

PROLOG MATERI #4
KELAS MATRIKULASI BATCH 4
INSTITUT IBU PROFESIONAL


MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH
Senin, 5 Juni 2017


Disusun oleh Tim Matrikulasi - Institut Ibu Profesional

Bunda, setelah kita memahami bahwa salah satu alasan kita melahirkan generasi adalah untuk membangun kembali peradaban dari dalam rumah kita, maka semakin jelas di depan mata kita, ilmu-ilmu apa saja yang perlu kita kuasai seiring dengan misi hidup kita di muka bumi ini.

Minimal sekarang anda akan memiliki prioritas ilmu-ilmu apa saja yang harus anda kuasai di tahap awal, dan segera jalankan, setelah itu tambah ilmu baru lagi. Bukan saya, sebagai teman belajar anda di IIP selama ini, maupun para ahli parenting lain yang akan menentukan tahapan ilmu yang harus anda kuasai, melainkan DIRI ANDA SENDIRI.

Apakah mudah?
TIDAK

Tapi yakinlah bahwa kita bisa membuatnya menyenangkan. Jadilah diri anda sendiri, jangan hiraukan pendapat orang lain. Jangan silau terhadap kesuksesan orang lain. Mereka semua selalu berjalan dari KM 0, maka mulai tentukan KM 0 perjalanan anda tanpa rasa “galau”.

Inilah sumber kegalauan diri kita menjalankan hidup. Kita tidak berusaha memahami terlebih dahulu apa “misi hidup” kita sebagai individu dan apa “misi keluarga” kita sebagai sebuah komunitas terkecil, sehingga semua ilmu kita pelajari dengan membabi buta dan tidak ada yang dipraktikkan sama sekali. Semua seminar dan majelis ilmu offline maupun online kita ikuti, karena kekhawatiran tingkat tinggi akan ketertinggalan ilmu kekinian, tapi tidak ada satu pun yang membekas menjadi jejak sejarah perjalanan hidup anda.

Check List harian sudah anda buat dengan rapi di Nice Homework#2, surat cinta sudah anda buat dengan sepenuh hati di Nice Homework #3. Bagi yang sudah menemukan misi hidup dan misi keluarga, misi tersebut sudah kita tulis besar-besar di dinding kamar, tapi anda biarkan jadi pajangan saja. Maka “tsunami informasilah” yang anda dapatkan. Dan ini menambah semakin tidak yakinnya kita kepada “kemampuan fitrah” kita dalam mendidik anak-anak.

JUST DO IT

Lakukan saja meskipun anda belum paham, karena Allahlah yang akan memahamkan anda lewat laku kehidupan kita.

Demikian juga dengan pendidikan anak-anak. Selama ini kita heboh pada apa yang harus dipelajari anak-anak kita bukan pada untuk apa anak-anak mempelajari hal tersebut, sehingga banyak ibu-ibu yang bingung memberikan muatan-muatan pelajaran ke anak-anaknya tanpa tahu untuk apa anak-anak ini harus melakukannya.

Ada satu kurikulum pendidikan yang tidak akan pernah berubah hingga akhir jaman, yaitu:

PENDIDIKAN ANAK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Tahap yang harus anda jalankan adalah sebagai berikut:

a.Bersihkan hati nurani anda, karena ini faktor utama yang menentukan keberhasilan pendidikan anda.

b. Gunakan mata hati untuk melihat setiap perkembangan fitrah anak-anak, karena sejatinya sejak lahir anak-anak sudah memiliki misi spesifik hidupnya. Tugas kita adalah membantu menemukannya sehingga anak-anak tidak akan menjadi seperti kita, yang telat menemukan misi spesifik hidupnya.

c. Pahami fitrah yang dibawa anak sejak lahir itu apa saja, mulai dari fitrah Ilahiyah, fitrah belajar, fitrah bakat, fitrah perkembangan, fitrah seksualitas, dan lain-lain.

d. Upayakan proses mendidik yang sealamiah mungkin sesuai dengan sunatullah tahap perkembangan manusia. Analogkan diri anda dengan seorang petani organik.

e. Selanjutnya tugas kita adalah MENEMANI, sebagaimana induk ayam mengerami telurnya dengan merendahkan tubuh dan sayapnya, seperti petani menemani tanamannya. Bersyukur atas potensi dan bersabar atas proses.

Semua riset tentang pendidikan ternyata menunjukkan bahwa semakin berobsesi mengendalikan, bernafsu mengintervensi, bersikukuh mendominasi dan sebagainya hanya akan membuat proses pendidikan menjadi semakin tidak alamiah dan berpotensi membuat fitrah anak anak kita rusak.

f. Manfaatkan momen bersama anak-anak, bedakan antara WAKTU BERSAMA ANAK dan WAKTU DENGAN ANAK. Bersama anak itu anda dan anak berinteraksi mulai dari hati, fisik dan pikiran bersama dalam satu lokasi. Waktu dengan anak, anda dan anak secara fisik berada dalam lokasi yang sama, tapi hati dan pikiran kita entah kemana.

g. Rancang program yang khas bersama anak, sesuai dengan tahap perkembangannya, karena anak anda very limited special edition


Bunda, mendidik bukanlah menjejalkan, mengajarkan, mengisi dan sebagainya. Tetapi pendidikan, sejatinya adalah proses membangkitkan, menyadarkan, menguatkan fitrah anak kita sendiri.

Lebih penting mana membuat anak bergairah belajar dan bernalar atau menguasai banyak pelajaran?
Lebih penting mana membuat mereka cinta buku atau menggegas untuk bisa membaca?
Jika mereka sudah cinta, ridha, bergairah, maka mereka akan belajar mandiri sepanjang hidupnya.

Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Sumber bacaan :
Irawati Istadi, Mendidik dengan Cinta, Jogjakarta, 2013
Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016
Antologi, Komunitas Ibu Profesional, Bunda Sayang, Surakarta, 2014
Materi Matrikulasi sesi #3, Membangun Peradaban dari Dalam Rumah, 2016
------------------------------------------------------------------------------

NICE HOME WORK #4
MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH


Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?

Kali ini kita akan masuk tahap #4 dari proses belajar kita. Setelah bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah, maka sekarang kita akan mulai mempraktikkan ilmu tersebut satu per satu.

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1, apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

b. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpacu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Contoh :
Seorang Ibu setiap kali beraktivitas selalu memberikan inspirasi banyak ibu-ibu yang lain. Bidang pelajaran yang paling membuatnya berbinar-binar adalah “Pendidikan Ibu dan Anak”. Lama kelamaan sang ibu ini memahami peran hidupnya di muka bumi ini adalah sebagai inspirator.
Misi Hidup : memberikan inspirasi ke orang lain
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator

c. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Contoh : Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak, maka ibu tersebut menetapkan  tahapan ilmu yang harus dikuasai olehnya sebagai berikut :
(1) Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak.
(2) Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga.
(3) Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial,  dan lain-lain.
(4) Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang.

d. Tetapkan "Milestone" untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan "Misi Hidup".

Contoh :
Ibu tersebut menetapkan KM 0 pada usia 21 th, kemudian berkomitmen tinggi akan mencapai  10.000 (sepuluh ribu) jam terbang di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup. Sejak saat itu setiap hari sang ibu mendedikasikan 8 jam waktunya untuk mencari ilmu, mempraktikkan, menuliskannya bersama dengan anak-anak, sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya.
Milestone  yang ditetapkan oleh ibu tersebut adalah sebagai berikut :

KM 0 – KM 1 (tahun 1) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang.
KM 1 – KM 2 (tahun 2) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan.
KM 2 – KM 3 (tahun 3) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif.
KM 3 – KM 4 (tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha.

e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum, segera ubah dan cantumkan.

f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan...!

Sang Ibu di contoh di atas adalah perjalanan sejarah hidup Ibu Septi Peni, sehingga menghadirkan kurikulum Institut Ibu Profesional, yang program awal matrikulasinya sedang kita jalankan bersama saat ini.
Sekarang buatlah sejarah anda sendiri.

Karena perjalanan ribuan mil selalu dimulai oleh langkah pertama, segera tetapkan KM 0 anda.

Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
-----------------------------------------------------------------------------------

Nurul Fauziah
PESERTA MIIP BATCH #4
Remedial
Nice Homework #4 Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah


Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?

Begitulah kalimat sapaan pembuka sebelum NHW#4 di blast. InsyaAllah masih semangat ya harus semangat ^_^ Bismillah

Pada NHW#4 ini semacam jeda dan juga kaca spion, artinya peserta diminta melihat ke belakang sekelak mulai dari NHW#1 dan seterusnya, lalu berjalan ke depan lagi untuk menyelesaikan NHW#4 yang bertajuk Mendidik dengan Kekuatan Fitrah.

Nah sebelum menerapkan kepada anak, mentor mengajak mentee untuk ‘sebelum mendidik anakmu dengan kekuatan fitrah. Saya jadi nanya nih ke diri sendiri di matrikulasi IIP ini udah bersungguh-sungguh belum membuka tabir fitrah manusia yang idealnya haus belajar dan berusaha untuk jadi lebih baik?’

Maka, teteup ya tugas kali ini menjawab pertanyaan yang dari kemarin-kemarin memerlukan keberanian untuk jujur pada diri sendiri.

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Saya akan tetap memilih jurusan ilmu tersebut untuk saya kuasai dalam beberapa tahun ke depan, semoga diberi umur yang berkah, aamiin.

b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Beberapa poin berusaha disiplin dan konsisten. Minta ridho dan dukungan suami serta segenap keluarga, sebab berubah ternyata perlu orang sekampung yang satu frekuensi dengan kita agar kita on the track dan fokus. Bismillah.

b.Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

InsyaAllah sudah. Saya sadar bahwa saya buka sailormoon yang mampu mengubah dunia hanya dengan sapuan tongkat dan mantra kekuatan bulan, sehingga saya harus menyelamatkan keluarga saya. Saya harus menguatkan mental dan fisik anak saya dulu dengan menerapkan ilmu pengasuhan based on fitrah, dengan begitu kelak saya bisa turut menebar inspirasi kepada pada orang tua di sekitar saya dan membangun wadah agar anak-anak mereka mengisi hari-hari dengan kegiatan positif. 

Misi hidup : memberikan inspirasi kepada orang lain dan membangun wadah untuk anak-anak mereka berkegiatan positif.


Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak


Peran : Inspirator dan Fasilitator


c. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Agar saya ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak, saya menetapkan tahapan ilmu yang harus saya kuasai sebagai berikut:

Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang, up grade ilmu agama 


Ilmu-ilmu tersebut saya ATM (amati, tiru dan modifikasi)  dari tahapan yang harus saya lalui saat sekarang saya mengikuti Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch 4.


d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

Ah kemana saja saya, memang seharusnya misi hidup direncanakan sedetil mungkin termasuk pemaparan penetapan milestone nya dengan begitu akan lebih mudah untuk konsentrasi menjalankannya. 

Oke agaknya belum terlambat, maka saya pun menetapkan 8 jam waktu untuk mencari ilmu, mempelajarinya, mempraktekkannya dan menuliskannnya bersama anak. 


Saya menetapkan KM 0 saya pada usia 25 tahun, Selama dua tahun terakhir saya abis-abisan belajar ilmu pengasuhan, kini saya sedang dalam masa pengulangan dan praktek.
 

Berikut milestone versi saya :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha


Sekarang usia saya merangkak 17 tahun ( ini pencitraan ) sedang jalan 29 tahun ( ini kenyataan, *haha oleskan cream anti aging banyak-banyak* . Idealnya saya udah ahli dong di ilmu pengasuhan anak, sekiranya begitu hanya bila ada yang terlupa saat mempraktekkannya maka saya akan banyak istighfar dan buka serta baca catatan ilmunya lagi, lalu praktekkan lagi.


Dan pada masa ini, saya sedang berjibaku menguasai ilmu Bunda Cekatan dan Bunda Produktif, semoga selagi dalam masa pendidikan di matrikulasi IIP ini, saya bisa menguasainya dalam beberapa tahun ini.  Aamiin Insya Allah.


 e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Sebagian sudah, dan semoga bisa konsisten serta mengevaluasinya setiap bulan, lalu berkomitmen untuk rutin membuat checklist.

f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

SIIAAAAPP!

Kuncinya memang harus terus bergerak ibarat kata sepeda, kalau gak terus bergerak agar seimbang ya alamat bakalan jatuh. 


Sejatinya Allah mengamanahkan manusia di muka bumi untuk menyelesaikan MISI,  karena usia ini ada jatahnya, ayok kita semangat menyelesaikan misi-misi itu, agar kelak bila masa expired usia kita tiba, kita kembali ke sisi Allah dengan tenang dan bangga, Aamiin ya Rabb, perkenankan.


Wallahu’alam bis showaab.
Semoga bermanfaat.

Baca juga :
NHW#1 Pelajari Ilmu Parenting, Bagi Saya Penting
NHW#2 Tertatih-tatih Menyusun Checklist Indikator Ibu Profesional
NHW#3 Membangun Peradaban dari Dalam Rumah, Caranya? Jawab 4 Pertanyaan Filosofis ini







1 comment:

Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha

Powered by Blogger.