- Yuk Pahami Manajemen Kesehatan Saat Menstruasi! - 

Menstruasi adalah kondisi biologis yang normal dialami perempuan, namun belum tentu setiap perempuan memiliki pengetahuan yang mumpuni khususnya tentang manajemen kesehatannya, termasuk perkara membersihkan darah pada pembalut.

Aku punya kenalan, usianya remaja, tiap kali haid, dia sanggup mengumpulkan gumpalan sampah pembalutnya di kamar, saking malasnya untuk ia buang keluar. Ada juga anak perempuan yang termakan mitos orangtua zaman dahulu bahwa sampah pembalut sebaiknya dibuang ke sungai.

Fakta tersebut pas sekali dengan data yang dipaparkan dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P ), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, bahwa hanya 5 dari 10 anak perempuan yang tahu apa yang harus dilakukan saat menstruasi untuk pertama kalinya atau disebut menarke.

Lanjut data lainnya, bahwa hanya 6 dari 10 anak yang bertanya mengenai menstruasi kepada ibu dan ironisnya ibu justru jadi sumber mitos, stigma, kepercayaan dan miskonsepsi yang merugikan kesehatan perempuan dan kelestarian lingkungan.

Fakta dan data tersebut diungkap pada acara Webinar ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ yang dihadiri 1000 perempuan Indonesia. Webinar ini digelar dalam rangka menyambut Hari Kebersihan Menstruasi setiap tanggal 28 Mei yang bertujuan untuk meningkatkan pemahamam perempuan mengenai betapa pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi ( MKM ). Disaat yang sama, Mundipharma Indonesia juga luncurkan kampanye #YangIdeal, sebuah kampanye edukatif yang ajak perempuan untuk jaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan dengan tepat dan sesuai kebutuhan.

 

 

Urusan kesehatan di Indonesia memang kompleks sekali ya, di tengah pandemi pun, untuk manajemen kebersihan menstruasi kita masih sangat perlu edukasi, meskipun begitu tetap harus optimis agar kampanye ini tersebar luas.

Oiya, tadi lagi asyik scroll explore instagram, ada wanita yang menjadikan darah haidnya untuk masker di wajah. Kondisi seperti ini yang bikin kampanye positif jadi goyah, belum lagi memperbaiki satu stigma, muncul ‘kebodohan’ lainnya. Duh, miris. Semoga anak kita cerdas ya terhadap konten yang seperti itu.

Lalu poin apa saja yang harus dipahami dari Manajemen Kesehatan Menstruasi?

Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH selaku Anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), menjelaskan risiko infeksi meningkat saat menstruasi, karena jumlah bakteri buruk bertambah di vagina efek dari turunnya tingkat keasaman vagina karena si darah haid.

Oleh karena itu lanjut Profesor Dwiana penting sekali menerapkan MKM diantaranya:

1.Membersihkan vagina secara benar, teliti dan berkala, jadi gak hanya sekadar cebok ya girls.

2. Gunakan air bersih mengalir dengan cairan pembersih antiseptik kewanitaan yang pH nya sesuai dengan pH Vagina. Sayangnya hari gini masih ada yang menggunakan sabun mandi, pH sabun mandi itu tinggi, khawati ganggu bakteri baik di vagina. Bila tidak ada cairan pembersih, bisa gunakan air mengalir saja.

3.Gunakan pembalut bersih, dapat menyerap darah dengan baik dan ganti pembalut secara teratur minimal 4 jam sekali. Jika merasakan gejala yang tidak normal saat menstruasi, dianjurkan untuk lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

Perawatan kebersihan vagina tidak hanya saat menstruasi saja terang Profesor Dwiana, tapi harus diperhatikan setiap hari. Hal ini bertujuan untuk jaga kesehatan dan menghindari masalah seperti gatal vagina, bau tidak sedap vagina, keputihan, iritasi vagina, hingga pencegahan penyakit serius seperti kanker serviks.

Jujur banget nih, urusan merawat vagina benar-benar aku jalankan saat hamil anak pertama usia kandungan waktu itu 5 bulan. Kondisi vagina saat hamil pun rentan masalah dan itu lambat aku sadari, sampai akhirnya vaginaku terkena suatu kondisi yang sangat tidak nyaman. Aku curiga karena air di rumah yang kurang bersih atau bisa jadi aku kurang merawat miss V ku.

Sejak saat itu, aku selalu sedia handuk kering di kamar mandi, usai cebok, aku akan membuat keadaannya kering dan tidak lembab, selain itu aku menghindari membersihkan vagina dengan sabun mandi, gunakan sabun pembersih kewanitaan seperti Betadine Femine Hygiene yang pH nya sudah sesuai dengan pH vagina dan produknya juga cukup mudah ditemukan di marketplace, lalu cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan vagina dan pastikan memakai celana dalam berbahan katun, segera ganti celana dalam saat terasa lembab atau basah, terakhir rutin lakukan pemeriksaan pap smir bagi wanita yang aktif secara seksual.

Semoga bermanfaat ya ^^