Apa?
Ada pameran buku lagi? Yaaa tapi mah di Bandung. Buat warga Bandung dan
sekitarnya, juga masyarakat Indonesia sadayana *belajar berbahasa Sunda :D*
sebentar lagi akan digelar #PameranBukuBdg2014 pada tanggal 29 Agustus sampai
dengan 4 September 2014. Datang yak.
Meskipun
akan diadakan di Bandung, namun daku turut merasakan atmosfer kemeriahan
pameran buku yang tinggal menghitung hari itu, dan pas pula awal tanggal muda ya
kan? Nah, apalagi, segera poskan dana untuk membeli buku *provokator hahaha*
Salut buat penyelenggara yang mengadakan pameran buku di Indonesia, karena dari sekian ratus juta warga Indonesia, hanya segelintir yang bisa dipastikan datang untuk menghadirinya.
Semasa
masih menjadi warga kampus dan aktif di organisasi pers mahasiswa, kami pernah
berhasil membuat Perayaan Hari Buku Nasional 2010, dan Alhamdulillah berhasil,
karena diadakan di kampus yang interaksi warganya tidak jauh-jauh dari buku,
dosen, mahasiswa, pelajar dan civitas yang berada di kampus, ramai begitu yang
datang.
Nah, ketika berada di luar kampus dan fokus mengurus organisasi ekstra, yakni Forum Lingkar Pena Sumatera Utara, saya pernah ditantang untuk mengadakan event yang sama, pameran buku juga yang dimeriahkan dengan program acara pendukung lainnya, namun, setelah dipikir dan berdiskusi dengan beberapa teman yang mengerti kondisi perbukuan dan minat baca di Medan, hal itu urung diwujudkan bersebab kendala teknis dan sumber daya manusia. Adalah tantangan tersendiri memang untuk mengadakan pameran buku di Medan, ada yang bilang minta masyarakat Medan dalam membaca itu kurang, beda bila diadakan di pulau Jawa sana. Penerbit pun akan berpikir panjang juga, karena memikirkan untung rugi, sebab kantor pusat penerbitan itu ada di Jawa, dan akan menyulitkan distribusi buku antar pulau, begitulah pemikiran kasarnya. Sedih syekaaleee kan? T_T
Meskipun begitu, salut juga untuk beberapa pihak penyelenggara yang pernah mengadakan pameran buku di Medan, tahun 2012, sebuah penerbitan besar, pernah menyelenggarakan pameran buku di Tiara Convention Centre dan ini kisahku :D
Pameran Buku : Salahsatu Cara Tingkatkan Minat Cinta Buku
dan Cinta Baca Masyarakat
Jiahahah
panjang amat yak subjudulnya, itu subjudul apa curhat? Hehehe, tapi beneran
deh, Pameran Buku adalah salah satu cara tingkatkan minat cinta buku dan cinta
baca masyarakat.
Hanya
saja, pameran buku yang seperti apa yang bakal didatangi masyarakat? Pameran
buku ibarat gula, yang didatangi semut (masyarakat), tentu tidak mudah, membuat
pameran buku menjadi manis di lidah masyarakat, sehingga ramai didatangi #eaaak
Berdasarkan
pengamatan saya yang sederhana ini dan dari pengalaman menghadiri beberapa
pameran buku, bersebab dimana ada pameran buku disana ada saya, entah itu
nyempil buat lihat-lihat saja atau sengaja mengkhilafkan diri menghabiskan gaji
hihihih maklumlah jomblo kutu buku (waktu itu).
Pertama,
Sediakan Tempat Nyaman dan Sejuk
Mau
skala besar atau kecil, agar pameran buku didatangi masyarakat, tentu pemilihan
tempat menjadi prioritas utama. Karena, masyarakat memang menunggu event
seperti ini demi bisa membeli buku bermutu dengan kualitas harga miring, tentu
memilih buku tersebut perlu waktu lama, berdesak-desakan pula dengan pengunjung
lain. Nah, tempat yang nyaman dan sejuk, membuat pengunjung betah berlama-lama
di pameran dan menikmati sekali berburu buku.
Kedua,
Pelayanan Ramah
Biasanya
untuk pameran skala besar, suasana tentu riweuh,
ramai, meriah, termasuk dibagian kasir. Sebenarnya ini kebiijakan
penyelenggara, tapi boleh ya pengunjung member saran, agar pelayan kasir lebih
ramah lagi, pun biar pelayan kasir tidak lelah, bersebab pengunjung yang hendak
bayar tidak berhenti, justru malah antrian semakin panjang dan mengular,
pengadaan shift bagian kasir bisa
jadi solusi.
Ketiga,
Menambahkan Lokasi Pembayaran
Menghindari
antrian pengunjung yang hendak melakukan ritual bayar membayar di kasir,
sebaiknya penyelenggara sudah siap dengan tambahan lokasi pembayaran, sehingga
pengunjung dapat dilayani dengan maksimal, antrian juga tidak mengular dan
tidak perlu menunggu lama.
Keempat,
Sediakan Kantong Belanja
Sangat
jarang sekali pembeli membeli buku hanya satu di ajang pameran buku, paling
sedikit itu dua atau tiga. Tentu pada saat memilih buku, paling ribet kalau
mesti pegang buku sana sini, kedua tangan penuh, belum lagi tas ransel berat
yang disandang (saya banget itu hahaha) Nah, sebaiknya penyelenggara
menyediakan layanan tas kantong belanja
Kelima,
Fasilitas pada Acara Pendukung
Ada
pada even tertentu di pameran buku, panggung besar ditempatkan disatukan di
gedung pameran buku, untuk acara yang hanya bisa dilihat sebentar, okelah,
seperti acara pembukaan dan penutupan, tapi kalau untuk acara seminar,
talkshow, workshop, sebaiknya diadakan di satu ruangan khusus yang peserta
tidak perlu ada yang sampai berdiri demi menyaksikan acara tersebut * pegal
T_T*
Keenam,
Menggratiskan Tiket Masuk untuk Acara Pendukung (Kalau Bisa)
Menurut
saya Pameran Buku, ajang bertemu dengan penulisnya juga, itu sebab, dengan
berkumpulnya penerbit, bisa mendatangkan penulis-penulis ternama yang bukunya best seller sehingga bisa meet n greet dengan pembaca. Namun, di acara dan seminar tertentu untuk
bertemu mereka harus merogoh kocek yang tak sedikit, dan di pameran buku
berharap pengunjung bisa bertemu dengan penulis idola tanpa harus merogoh
kantong terlalu dalam, bersebab udah dilokasikan untuk membeli buku mereka
#eaaak
Ketujuh,
Menyediakan Layanan Rumah Sakit Buku
Ini
ide terlintas begitu saja, tapi kenapa tidak dicoba. Rumah Sakit Buku di
Pameran Buku, sesuatu yang baru saya pikir, dengan adanya pameran buku yang
menyediakan layanan ini, pengunjung akan membawa buku kesayangannya yang
bermasalah, seperti lem buku-buku dari bukunya yang sudah tak rekat lagi, atau
membantu memperbaiki cover buku yang terkoyak, dan lain-lain terkait masalah
buku..
Kedelapan,
Menyediakan Layanan Tempat Beristirahat
Setelah
lelah berkeliling melihat-lihat buku, berburu buku, tentu penat akan bersarang
di kaki hehehe, dan akan lebih asyik jika penyelenggara menyediakan spot khusus untuk pengunjung yang hendak
berehat sejenak.
Selain
itu, apa yang dilakukan penyelenggara Pameran Buku Bandung 2014 ini, cukup
cerdas, dengan cara menggandeng IKAPI dan Penerbit. Sebagai satu-satunya
asosiasi yang menaungi penerbit di Indonesia, IKAPI punya cakupan luas untuk
menyukseskan segala pameran buku, bersebab, sebuah pameran buku, tak ada
artinya tanpa macam ragam penerbit buku yang meramaikannya, nah IKAPI lah
lembaga yang menjadi pusat utnuk mengumpulkan, mengajak para penerbit
bersinergi untuk secara rutin mengadakan pameran buku, dan berharap tidak hanya
memfasilitasi wilayah Pulau Jawa saja, namun IKAPI yang jadi perwakilan di tiap
provinsi di Indonesia bisa mengadakan hal serupa pula, sehingga virus membeli
buku dan membaca buku, serta cinta buku tersebar merata se-Indonesia Raya.
Selamat dan sukses buat Pameran Buku Bandung 2014 ^_^
*Tulisan
ini diikutsertakan dalam Lomba blog #PameranBukuBdg2014 dengan tema pertama
#PameranBukuBdg2014
Sumber:
http://manistebu.wordpress.com/2011/04/06/dilarang-mencintai-buku-buku/
http://groups.yahoo.com/group/buku/islam/message/2411
Zeee, beneran tuh di Medan jarang ada pameran buku? :o
ReplyDeleteSini...pindah ke Bandung ajaaa... :)
Iya teteh, jarang, kalau pun ada yang berskala kecil, dan kalau ada yang berskala besar, seperti yang diadakan Baperasda (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah) pun kadang sepi pengunjung, bersebab kemasan acaranya (EO) mungkin :( yang kurang eye catchy
ReplyDeletemauuu lah ke Bandung *_* pulkam sekali sekali :D