Judul Buku : Madre
Penulis :
Dee/Dewi Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : II, Agustus 2011
Halaman : 162 Halaman
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : II, Agustus 2011
Halaman : 162 Halaman
Madre:
Adonan Cerpen Bertaburan Filosofi
Oleh:
Nurul Fauziah*
Andrea
Hirata dalam novel fenomenalnya ‘Laskar Pelangi’ menuliskan tentang filosofi
pencarian. Pencarian akan hal-hal yang paling kita inginkan dalam hidup ini dan
pencarian akan diri kita sendiri. Karena jika kita berupaya sekuat tenaga
menemukan sesuatu dan pada titik akhir upaya itu hasilnya masih nihil, maka
sebenarnya kita telah menemukan apa yang kita cari dalam diri kita sendiri,
yakni kenyataan, kenyataan yang harus dihadapi, sepahit apapun keadaannya.
Dee atau yang lebih dikenal sebagai
Dewi Lestari, mantan personil grup vocal RSD, Rida, Sita, Dewi, yang sekarang
lebih fokus ke karir barunya sebagai penulis, novelis, dan cerpenis. Tak banyak
selebriti yang mampu bertahan lama di dalam dunia tulis menulis, berbeda dengan
Dee. Dee, selebritis multitalent,
nyanyi Ok, menulis Jagonya, tapi belum saya lihat aksi Dee dalam dunia
perfilman.
Kembali
ke karya Dee, dalam kata pengantarnya Dee menuliskan sebagaimana lazimnya awal
dari sebuah karya kreatif, Dee kerap memulai proses berkarya dengan bertanya.
Tidak dipungkiri bertanya adalah mencari jawaban, kembali ke konsep filsafat
pencarian tadi. Descrates pernah bilang bahwa seseorang tidak akan melakukan
sesuatu yang lebih berguna lagi, kecuali mencari satu kali, dengan tekun, terus
menerus. Inilah yang dilakukan seorang Dee dalam tiap karyanya.
Ide
Sederhana, Dikemas Elegan
Bukanlah
hal mudah mengemas ide sederhana menjadi sebuah karya yang elegan, tapi
disanalah letak tantangan menjadi seorang pengarang yang karyanya membuat
pembacanya susah lupa, bahkan melekat di hati, memuaskan dahaga jiwa yang
gersang kerontang akibat laju tuntutan hidup.
Sejenak membaca Madre, kita akan memasuki bekas sebuah toko roti tua tanpa plang di
daerah Jakarta tua. Dari sinilah bermula kisah seorang pria keturunan India
bernama Tansen Roy Wuisan yang hidup bebas di Bali sebagai freelancer yang tiba-tiba mendapat warisan dari seorang pria tua
berdarah Tionghoa bernama Tan Sin Gie. Cerita pun berlanjut membawa pembaca
menelusuri jejak pencarian silsilah keluarga Tansen yang sebenarnya. Hingga
Tansen dalam keterkejutannya, sebagai seorang blogger, menuliskan di blog-nya.
“Apa rasanya sejarah hidup kita berubah
dalam sehari? Darah saya mendadak seperempat Tionghoa, nenek saya ternyata
tukang roti, dan dia bersama kakek yang tidak saya kenal, mewariskan anggota
keluarga yang tidak pernah saya tahu: Madre”. (hlm. 18). Setelah membaca
Madre, tukang roti yang lewat ingin segera memborong semua roti-rotinya.
Madre adalah buku
yang menyajikan kumpulan cerpen, puisi, serta prosa pendek karya Dewi Lestari.
Ini adalah buku ketujuhnya setelah trilogi Supernova, Filosofi Kopi, Recto
Verso, dan Perahu kertas.
Terdiri
dari 13 karya fiksi dan prosa pendek. Ulenan adonan kisahnya menyajikan
berbagai tema: perjuangan sebuah toko roti kuno pada judul Madre, tentang seorang laki-laki yang mencari jawaban
atas sebuah tanya yang ia tidak tahu pasti, tema ini terdapat pada cerpen Have You Ever, yang saya membacanya
cukup mengkerutkan kening supaya mengerti, maksud Dee menulis cerpen ini apa,
selain itu juga ada cerpen berjudul Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan, di
cerpen ini lagi-lagi Dee piawai sekali dalam menarik sebuah perenungan dari
semangkuk acar hingga pembaca dibawa menelusuri makna pencarian akan cinta dan
Tuhan hanya dari semangkuk acar. Kok bisa? Bahkan Dee juga menyisipkan tema
reinkarnasi dan kemerdekaan sejati. Silahkan menikmati cerpen dan prosa dari
seorang Dee!
*Resensor adalah
mahasiswa IAIN SU dan bergiat di FLP Sumut
#Tulisan ini telah dimuat di Harian Medan Bisnis 25 Maret 2012
#Tulisan ini telah dimuat di Harian Medan Bisnis 25 Maret 2012
Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha