-->
Menu
/
Anak-anak secara fitrah sudah lahir kreatif, kitalah yang harus mengubah diri agar LAYAK mendampingi kreator di zamannya nanti
-Septi Peni Wulandari, Founder Institut Ibu Profesional-

Sungguh merupakan tantangan besar menjadi orangtua milenial untuk itu menghadapinya harus banyak perbekalan agar kelak tidak menyesal karena mewariskan generasi lemah dalam hal apapun. Hiii, jangan sampai ya! Tak apa menjadi petani yang berlelah-lelah hari ini, supaya kelak bisa menikmati hasil panen dengan penuh kesyukuran.

Ngobrolin soal bekal orangtua milenial nih, ada satu bekal yang harus dikuasai, yakni jadi orangtua kreatif. Loh kok kreatif sih?

Iya, KREATIF! *tu kan aku jadi ngetik pakai capslock wkwkw

Dunia saat ini berkembang cepaaaat sekali, apalagi kita sedang bermigrasi menuju dunia digital, yang kalau ngobrol udah gak pakai kalimat lagi tapi pakai kode, wkwkwkw

“0101010...010101”, artinya Welcome to Digital World!

Jika kita gak kreatif menjalani era ini, alamat kita akan jadi orang yang begitu-begitu aja huhu, padahal dunia sangat perlu solusi dari kita, bahkan kita aja di akhirat ditanyain, udah buat apa aja di dunia?

Menurut KBBI,

Kreatif adalah punya daya cipta, menciptakan sesuatu, menjadi bagian dari problem solver, pribadi solutif.

Bagaimana Cara Jadi Orangtua Kreatif? Belajar dari 4 Tahun Indonesia Kreatif

Alhamdulillah banget, hari ini aku berkesempatan hadir di Flash Blogging 4 Tahun Indonesia Kreatif di Grand Aston Hotel, Medan pada Jum’at (7/12)


Meskipun Medan lagi gerimis romantis, peserta tetap semangat berhadir. Dan aku dapat posisi duduk di depan, seperti biasa wkwkw, trus diarea AC kayaknya, berasa dikutub euy, tanganku beku, helep!
 
Nah biar tanganku gak beku, aku start nulis yak dan lagi memang dikasi sesi buat nulis hihi. Tadi acara mulai sekitar jam 10 kurang, dibuka oleh Bu Farida Dewi Maharani selaku Plt. Kasubdit Media Cetak.


Dalam kata sambutannya, kini persaingan bukan dengan manusia dan manusia tapi manusia dengan mesin. Tapi, kalau kita punya ilmunya, mesin juga bisa kita kuasai, setuju?

Adapun tujuan acara ini pastinya sesuai tema dong, pemaparan 4 Tahun Indonesia Kreatif, seperti apa cara kreatif pemerintah membangun Indonesia dalam 4 tahun terakhir? Dan disajikan dengan cara beda, yakni ala milenial.


Bu Farida cukup singkat pemaparannya, sebab akan banyak disampaikan oleh Pak Handoko Darta, selaku Tim Komunikasi Presiden.

Pak Handoko tampil casual dengan kemeja putihnya dan langsung menarik perhatian peserta sebab kita diminta karaoke dulu wkwkw. Suasana jadi cair, tapi sayang cuma dua lagu, *maksud loh? namboh? minta dikasi playlist lagu daerah juga nih kayaknya, hehe

Setelah karaoke, Pak Handoko mulai membuka fakta bahwa saat ini kita bangsa Indonesia sedang berada di in the middle income trap, kena jebakan betmen *kasian betmen,  maksudnya jalan ditempat, dari dulu sebutan sebagai negara berkembang gak berubah, penghasilan pun berada di level menengah terus.

Berbeda dengan negara Korea yang dulu persis seperti Indonesia, namun mereka melesat bak anak panah, sebab pemerintahnya langsung sadar dengan apa yang terjadi dan diperlukan negaranya. Untuk itu pemerintah Korea berinisiatif mengirimkan anak mudanya untuk bersekolah ke Amerika Serikat.

Terbukti sekarang, Korea terdepan prestasinya dalam mengembangkan pariwisatanya dan bahkan di dunia industri filmnya, luarbiasa! Bahkan Amerika menyukai K-Pop.

Jika melihat kondisi Indonesia sekarang, seperti gak mungkin lagi bergantung pada Sumber Daya Alam sebagai potensi penghasilan negara, minyak aja kita impor, euy! huhu Tapi aku sendiri masih optimis, Indonesia masih ada harapan dari sumber daya alamnya, bahkan sekarang udah gak zamannya lagi eksploitasi alam, saatnya kita peduli dengan alam dalam keadaan sadar sesadar sadarnya.

Sedangkan menurut Jokowi, Presiden Indonesia, memetakan potensi Indonesia ada 3,
  1. Ekonomi Kreatif
  2. Pariwisata
  3. Teknologi
Saatnya Indonesia berbenah, dalam lanjutan pemaparannya Pak Handoko sampaikan kemajuan kreatifitas bangsa Indonesia dalam 4 tahun terakhir  ke dalam 6 tipe anak muda,


Kenapa anak muda?

Karena anak muda yang akan melanjutkan sejarah panjang perjalanan negeri ini, itu sebab Soekarno begitu berkobar mengungkapkan,

Beri Aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia

6 Tipe Anak Muda dalam Aplikasi Program Kerja Pemerintah dan  Mendidik Anak

Ada 6 tipe anak muda yang jadi inspirasi pemerintah dalam menjalankan programnya :


Peduli

Anak muda identik dengan jiwa yang gampang tersentuh dan memiliki rasa peduli yang tinggi, sehingga banyak anak muda yang menghabiskan waktunya dengan jadi relawan, membantu orang lain.

Dalam menjalankan programnya, tipe ini diterapkan pemerintah dalam meningkatkan penyebaran listrik di Indonesia. Sebelum 4 tahun sekitar 15% dari jumlah penduduk Indonesia yang belum kena sentuhan listrik.

Dan disinilah kepedulian pemerintah berperan, ya gak hanya listrik idealnya peran pemerintah harus menyeluruh dan peduli dalam segala bidang yang memang diperlukan rakyatnya. Karena listrik jadi kebutuhan bangsa ini yang urgent maka fokus ke listrik,


Kalau dikaitkan dengan mengasuh anak, orangtua wajib peduli atas kebutuhan dasar anak selain itu juga kebutuhan dasar perasannya, menurut Psikolog Safithrie ada 5 kebutuhan dasar perasaan anak,



Dengan memperhatikan kebutuhan dasar perasaan anak, maka akan banyak tumbuh anak dan pemuda yang memiliki rasa peduli yang tinggi.

Kreator

Kreator, seorang yang menciptakan sesuatu dan jadi solusi, seperti yang aku jelaskan diawal sekali. Sekarang banyak sekali kreator muda seperti blogger, vlogger, pengusaha muda, online shopper, dll.

Pemerintah menyadari keberadaan kreator ini sangat membantu program pemerintah, termasuk video yang beberapa kali diputar oleh Pak Handoko dalam presentasinya, banyak pesan yang bisa disampaikan dalam video singkat yang kreatif.

Untuk itu pemerintah pun sangat support dengan para kreator ini, sehingga muncul Go Start Up, platform bertemunya para Star-Up dan investor

Berkembangnya industri kreatif pada akhirnya turut mengembangkan ekonomi kreatif  ( Ekraf ) yang akhirnya berkontribusi pada ekspor nasional dan penyerapan tenaga kerja. Banyak kreator yang resign dan fokus di online shopper, youtube atau instagram seperti @boylagi


Gak hanya di online saja, pemerintah tetap buka peluang mengembangkan usaha offline, terbukti dari suksesnya usaha nasi gurih Bu Khadijah


Dari sisi mendidik anak, tentu aku sebagai orangtua akan lebih rajin mengasah kreatifitas anakku, agar  kelak bisa menjadi kreator pula. Menyumbang keramaian dunia maya dengan konten positif, menolong banyak orang dengan solusi kreatif yang ia miliki.


Cendekiawan

Dalam menjalankan programnya, bidang pendidikan tetap jadi perhatian utama pemerintah, terbukti dari keberadaan program beasiswa yang diselenggarakan.



Kalau aku sebagai orangtua, juga punya goals bagaimana agar anakku juga memiliki ilmu pengetahuan, sebab pemuda yang berilmu juga penting dan tidak ketinggalan akhlaknya pun harus baik


Pahlawan

Pesta olahraga terbesar se Asian beberapa waktu lalu, menjadi sumber optimisme Indonesia bahwa kita punya prestasi di mata dunia di bidang olahraga loh



Dan senang banget lihat info hadiah prestasi atlet yang menang Asian Games 2018 tempo hari, duh pengen jadi atlet wkwkw


Semoga gak hanya atletnya sih yang disejahterakan, pelatihnya juga hehe.

Dalam bidang pendidikan anakku, ada tiga cabang olahraga yang wajib masuk dalam program pendidikannya, yakni memanah, berenang dan berkuda.

Explorer

Travelling belakangan naik daun dan jadi gaya hidup pemuda Indonesia, my trip my adventure *eaaak.

Demi mendukung hal ini, pemerintah berusaha mengembangkan sektor pariwisata, berbagai program digelar seperti Wonderful Indonesia. Proyek jalan terus dibangun, agar memudahkan menuju satu tempat pariwisata, menghubungkan daerah satu dengan yang lain.

Jika dikaitkan dengan program pendidikan untuk anakku, menjelajahi suatu tempat menjadi agendanya. Sebab dengan berpetualang, anak belajar banyak hal, kecintaannya pada alam teruji, makin tambah rasa syukur pada diri, alam terkembang jadi guru, begitu pepatah Minang berkata.

Orang Biasa

Untuk pekerja pemerintah juga punya kontribusi, hal ini ditandai dengan penurunan angka pengangguran.


Dalam mendidikan anak, aku akan mendidika anakku untuk jadi orang biasa, maksudnya, biasa melakukan kebaikan.  

Tips Untuk Maju Versi Pak Handoko


Sebagai penutup tulisan ini, aku share kalimat bijak dari Sukardi Rinakit


Jangan pernah lelah mencintai Indonesia
*dan mencintai akuh, ya Bep 

Semoga bermanfaat!
 

 








5 comments:

  1. Nah ini, menurutku ini salah satu ibu muda kreatif ;)

    ReplyDelete
  2. Wah keren ya kak acaranya. Membangun mental positif perlu dididik dari diri sendiri ke keluarga ya kak. Mantap

    ReplyDelete
  3. Uwi pemerintah sekarang kerne yaaa

    ReplyDelete
  4. Wadaw, ini bagus kali tulisannya, cocoknya ini nya ini jawaranya🤗

    ReplyDelete
  5. Ortu adalah madrasah pertama buat anak. Semoga semua ortu memahami hal itu. Biar gak ada lagi anak anak yg diluar sana jauh dr pengawasan ortunya. Ortu juga wajib membekali anak dgn pendidikan dan wawasan yang cukup. Keren mbak artikelnyaa

    ReplyDelete

Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha

Powered by Blogger.