Siapa sih yang gak senang dengan kelahiran si buah hati apalagi untuk mamah baru kayak saya, derita hamil dan sakitnya melahirkan hilang bahkan lupa gimana rasanya haha setelah melihat si kecil dalam bentuk rupa yang sempurna dan sehat. Selain itu muncul rasa yang entah darimana, rasa ingin melindungi dan memberikan yang terbaik bagi si kecil apapun itu *asalkan halal* #eaakk . Termasuk melindungi dan merawat kulit halusnya.

Seminggu kelahirannya, saya dan mamer (mamak mertua) dibantu oleh dua asisten bidan yang cantik, Bidan Amel dan Bidan Sarah, mereka datang secara rutin untuk memandikan Khalil sampai puput tali pusarnya. Setelah diperhatikan, Khalil memiliki kulit yang kasar dan sensitif, bruntulan halus tak berwarna, namun bila cuaca panas, kadang muncul bintik merah, sesekali mengandung air. Kondisi itu merata disepanjang kedua lengan dan paha sampai kaki, serta leher. Setelah ditelusuri sepertinya Khalil punya bakat alergi di kulit kayak ayah bundanya atau bisa jadi karena kandungan air mandinya. Untuk keperluan MCK di rumahtangga kami, kami menggunakan air sumur. Apakah karena itu?  Heuheu kasihan kamu Nak. Hu’um kulitnya gak kayak kulit bayi, halus bin mulus itu.

Setelah saya tanyakan kepada duo bidan cantik itu, saya disarankan untuk membeli Lactacyd Baby. Malemnya pulang kerja, si Ayah Khalil langsung membeli Lactacyd Baby ukuran 60 ml. Seminggu pemakaian emang belum tampak, usai seminggu dan rutin dipakai, reaksinya sudah mulai tampak. Bruntulan di kulit Khalil mulai berkurang.

Bagian perut Khalil disinggahi biang keringat

Manfaat Lain Lactacyd Baby

Selain itu saya juga merasakan manfaat lain dari Lactacyd Baby apalagi yang isi 60 ml, yakni untuk cairan membersikan poop Khalil. Jadi, wadah mangkuk kaca kecil, termos kecil, sebotol air minum dan Lactacyd Baby selalu ready  di kamar. Tiap kali Khalil poop, saya siapkan air hangat di wadah mangkuk kaca, dan  teteskan Lactacyd Baby secukupnya. Pantat Khalil pun terhindar dari ruam popok.

Nah Lactacyd Baby isi 60 ml ini praktis banget dibawa bepergian. Sejak usia Khalil 7 bulan. Mandi Khalil jadi 3 kali sehari haha. Pagi, Siang usai makan siang, dan Sore. Dengan mandi lebih sering, biang keringat sudah mulai ogah deket deket Khalil. Jadi, beberapa waktu lalu, Saya membawa Khalil mengunjungi Unyang, pagi menjelang sayang eh siang maksudnya, sehingga saya gak boleh lupa membawa bekal makan siang Khalil dan perlengkapan mandinya, gak perlu repot bawa botol sabunnya, bawa Lactacyd Baby aja yang memang bisa dipakai sebagai sampo dan sabun. Praktis bangetkaaan. 

Begitu pula ketika Khalil demam ringan dan saya memilih untuk tidak memandikannya sebelum suhu tubuhnya normal, maka saya hanya akan melap-lap Khalil, dan campuran cairan pada air untuk lap-lap nya, ya pakai Lactacyd Baby, sehingga walau gak mandi, Khalil tetap segar, gak bau acem, haha, habisnya Khalil gampang keringatan -_-,keringatnya lengket di badan, maka terbitlah aroma asem bayi yang nagih untuk saya nikmati seorang diri, haha, tapi ya gak juga dibiarin, karena Khalil pasti gak akan nyaman, dan bisa mengundang biang keringat juga kaaan, huhuhu.

Kenapa Lactacyd Baby?

Disarankan oleh Bidan

Gak tau kenapa, awal disaranin pakai Lactacyd Baby untuk merawat kulit Khali oleh bidannya, saya mah percaya aja, gak sempat memikirkan produk yang lain, bayi saya gak bisa menunggu lama untuk urusan kenyamanan. Namanya bayi, belum bisa ngomong, ada gak nyaman dikit pasti komunikasinya pakai nangis, paling gak tega nontonin bayi nangis.

Selain itu, kalau kita meremehkan masalah kulit yang mendera bayi, efeknya bisa jadi jangka panjang dan akan sulit disembuhkan serta biaya penyembuhannya pasti muahaal. Pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati terbukti ada benarnya.

Oleh sebab itu, saya cepat-cepat mencari solusi terhadap segala sesuatu yang menyangkut ketidaknyamanan bayi saya, termasuk urusan produk perawatan kulitnya. Dan saat memakai Lactaycd Baby, Alhamdulillah Khalil cocok dan serasi. Teksturnya yang berwarna putih, tidak kental tidak juga terlalu cair,  saat diteteskan diaduk dan dikucek-kucek sedikit, cairannya langsung bersatu dengan air. Busanya juga tidak banyak, dan tidak lengket dikulit bayi. Aromanya juga lembuuut banget, serta gak bikin pedih di mata bayi.

Kandungan pH Rendah 

Bayi dengan kulit halusnya cenderung memiliki nilai pH lebih tinggi dari kulit normal, sekitar 6,6-7,5 tergantung daerah tempat tinggal atau keberadaan si Kecil, sehingga kulitnya gampang sekali iritasi dan tidak serasi memakai sabun biasa yang pH tinggi. Itu sebab Lactacyd Baby mengandung pH 3-4, nilai ini sangat cocok di kulit bayi. Dan ada Lactic Acid serta Lactoserum semacam zat aktif  yang berfungsi menurunkan pH kulit si kecil.

Varian Isi dari Produk Lactacyd Baby

Lactacyd Baby dikemas dalam botol bertutup flip top, dan sangat susah dibuka, jadi jangan khawatir tumpah, insyaAllah gak akan tumpah, kalau tutupnya gak dibuka *yaiyalah haha. Ada 3 varian isi dari produk Lactacyd Baby. Isi, 60 ml, 150ml, dan 230 ml. Harganya juga beda beda *pasti dong.

Dok.Pri

Awal beli taunya cuma ada isi 60 ml, kalau tau ada yang isi 230 ml, langsung aja beli yang gede haha. Karena kalau dihitung-hitung, beli yang ukuran gede sekaligus sebenarnya lebih ekonomis.

Harga Lactacyd Baby isi 60 ml   = Rp, 24.000
Harga Lactacyd Baby isi 150 ml = Rp, 54.000
Harga Lactacyd Baby isi 230 ml = Rp, 76.000

Saat Khalil masih bayi banget yang mandinya hanya sehari sekali,dan gak begitu habiskan banyak air. Lactacyd Baby isi 60 ml bisa untuk sebulan pemakaian, haha. Ketika Khalil usia 3 bulan, dan mandinya sudah 2 kali sehari, Lactacyd Baby isi 60 ml, sudah habis dalam seminggu saja.

Kalau tiap minggu membeli Lactacyd Baby isi 60 ml x Rp, 24.000 X 4 = RP, 96.000 . Wuaaa terancam uang belanja saya, haha. Akhirnya setelah tau ada produk Lactacyd Baby yang isi 230 ml, saya bisa hemat banyak, mayan buat nambahin belanja bahan MPASI Khalil wekekek *teteup ya mamak mamak, gak mau rugi haha.

Selain hemat, saya juga suka nyimpan botol bekas *berbakatlah jadi tukang loak haha. Saya rajin ngumpulin botol Lactacyd Baby yang udah kosong.  Sayang juga sih produk ini belum ada kemasan refill nya. Mungkin karena pertimbangan menjaga kesterilisasian cairannya. Sehingga dengan kemasan botol maka kesterilisasiannya pun terjamin.  Pernah saya inisiatif isi ulang botol  Lactacyd Baby yang kecil dari Lactacyd Baby yang isi 230 ml. Ceritanya biar hemat, gak perlu beli yang isi 60 ml lagi, eh ndilalah, tutup botol Lactacyd Baby rapeeetttt banget, saya kesulitan memisahkan mereka ( maksudnya botol Lactacyd Baby dengan tutupnya) walaupun akhirnya terpisahkan juga, tapi setelah itu saya kapok memisahkan mereka, energi saya habis untuk itu haha.

Saya pun selalu beli Lactacyd Baby isi 230 ml, terkadang nyetok juga beli yang 60 ml. Botol Lactacyd Baby yang kosong bisa saya pakai untuk tempat cairan yang lain, seperti sabun cuci piring Khalil atau untuk bahan DIY mainan Khalil kelak Khalil udah memasuki usia pra sekolah. Udah terpikir bakal dikreasiin untuk dijadikan mainan dan bahan ajar, haha. Tosss!

Akibat laris manis yang 230 ml dan 60 ml dipasaran, ketika stok Lactacyd Baby saya habis, saya pernah terpaksa beli yang 150 ml haha, gak apa-apa, masih hemat juga lah.

Tapi, kenapa ya lebih murah beli di supermarket daripada di apotek? Ini kemarin hasil survey harga versi saya di supermarket langganan. Lebih murahkaaann.

Dok.Pri

Begitulah cerita pengalaman saya memakai Lactacyd Baby untuk Khalil, oh ya gak hanya untuk bayi loh, orang dewasa juga bisa memakainya. Saya tinggal pas di pinggir sungai kecil, tiap tahun pasti banji, huhu *pak pemko tolong lebarin dan perindah aliran sungai ini dong T_T, biar gak kebanjiran mulu tiap bulan berujung –ber,-ber, usia menguras banjir dan bersih-bersih, campuran air mandi saya, saya teteskan Lactacyd Baby, agar steril, khawatir air sumur pasca banjir pasti banyak hewan-hewan kecil yang singgah disana, sehingga bisa menimbulkan gatal-gatal di kulit. Dengan pakai Lactacyd Baby, insyaAllah gak gatal-gatal, air mandi amaan, hehe.

Selamat Mencoba ya Mak! Semoga bermanfaat!

Info lengkap, klik aja fanpage Facebook nya Mak

Lactacyd Baby