-->
Menu
/
Ketika masih single dan seringnya melihat orangtua yang sangat protektif, ini itu gak boleh, kok ya saya berpikiran sama seperti mereka. Ntar anak saya juga harus saya lindungi, gak mau tuh kayak anak orang yang kalau lagi jalan, anaknya ditempatkan di sebelah deket dengan jalan tempat lalu lalang kendaraan, atau kalau lagi berkendara, anaknya gak dipakein atribut berkendara yang lengkap, kemudian ada orangtua yang biarin anaknya main di bawah terik matahari tanpa alas kaki, malah bertelanjang dada. Intinya, nanti kalau saya udah punya anak, anak saya itu harus tetap wangi, bersih dan gak boleh lecet *itu anak atau bola Kristal yak, wekekek.


Kemudian saya melamar di sekolah yang bermisikan, sekolah yang memanusiakan manusia, dan berguru dengan Kak Indah Hendrasari, konseptor dan pendiri Balita Schooling di Medan. Banyak ilmu cara mendidik anak yang saya serap dari blio. Saya juga melihat bagaimana ia mengasuh anak-anaknya, terutama si kecil Rasyad ( 2th), Rasyad aktifnya luar biasa, pernah suatu kali, kami para guru sedang rapat dengan Bunda Rasyad, tanpa disadari Rasyad sudah berada di puncak dari mainan bola dunia raksasa -_-“. Sebenarnya ada rasa takut luar biasa pada Kak Indah, takut anaknya jatuh, tapi dengan tenang ia minta bantuan kepada seorang guru laki-laki untuk membujuk dan menggendong Rasyad turun.

Sekarang, Khalil udah 8 bulan, aktifnya memang belum terlalu, tapi rasa ingin tahu cukup tinggi, kalau disodori mainan atau benda baru, matanya begitu antusias, kedua tangannya meraih raih benda itu dengan semangat. Saya sempat khawatir, dengan kemampuan eksplorasi Khalil akan terhambat dengan menuruti adat Minang, ada istilah pantang tanah, bila bayi kena tanah sebelum di ‘obat’ ke kampung, tanah kelahiran ayah dan uci-nya Khalil, kemungkinan bayi akan menderita suatu penyakit, apalagi kalau kita tidak mempercayai hal itu. Di kampung suami, ada bukti nyata, orangtua yang gak percaya dengan adat pantang tanah itu, akhirnya anaknya ada masalah dalam hal tumbuh kembang. Semoga Khalil gak kenapa kenapa ya Nak.


Hal itulah yang membuat saya dilemma, T_T, tapi hal tersebut saya jadikan tantangan, Khalil tetap bisa bereksplorasi tanpa harus kena tanah, bisa dengan pakai kaos kaki, bermain di atas matras, sementara gak kubiarkan duduk dan main main di atas lantai tanpa alas sampai Khalil selesai di ‘obat’ di kampung.

Ada rasa gimana gitu, melihat bayi lain seusia Khalil yang perkembangannya cukup pesat, sementara Khalil, meski gak jauh juga tertinggal, dan tumbuh kembangnya masih di koridor aman berdasarkan chart Denver II Developmental Milestones. Saya terus membesarkan hati, salahsatunya dengan cara sekali lagi takdir Allah sangat berperan dalam menentukan tumbuh kembang bayi, kalau Allah menakdirkan Khalil tumbuh gigi di usia 2 bulan, mah itu perkara gampang sekali, semudah mengedipkan mata. Selain itu, saya juga cari tahu, apa saja yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi atau anak agar optimal?

Sabtu, 30 April 2016, saya berkesempatan hadir dalam event DANCOW Excelnutri+ Explore The World yang salahsatu rangkaian acaranya ada talkshow tentang nutrisi dan tumbuh kembang. Wah, pas sekali, ini ilmu yang saya perlukan, agar maksimal memberikan nutrisi tepat dan menstimulus serta memantau tumbuh kembang Khalil.

Talkshow dibawakan oleh MC kondang Shahnaz Haque, Mbak Shahnaz ramah banget pas saya sapa saat melintas di depan saya sebelum blio naik ke panggung, haha, *SKSD banget gue :-p , sayangnya gak sempat wefie heuheu, dan diisi oleh pembicara ahli seperti psikolog Ratih Ibrahim, konsultan nutrisi Sari Sunda Bulan, dan artis cantik sekaligus ibu dari Quenzino Acana Naif, Carissa Putri.

Saya yang sudah ready duduk di depan, walau sempat digusur gegara saya menduduki tempat duduk khusus para pengisi acara, wekekek, *jadi malu, gak sabar menyerap ilmu. Psikolog Ratih Ibrahim, tampil sebagai pembicara pertama dan langsung berinteraksi dengan audience, dan saya sempat ditanyain, Kenapa kasih sayang itu penting untuk tumbuh kembang anak? Nah loh…

Menurut Elizabeth B, Hurlock (1978) berikut tahap perkembangan anak 1-5 tahun, bahwa mereka sudah bukan bayi lagi, mengalami pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat, mulai bisa berjalan dan melakukan aktivitas sendiri, usia tersebut juga merupakan usia bermain, bereksplorasi dan bertanya.

Hiks, Khalil kan bentar lagi setahun, pasti bakal kangen masa-masa saat ia bayi *peluuuk Khalil, cium-cium haha.

Oleh Ratih Ibrahim dijelaskan lagi bahwa usia 1 tahun adalah masa pembentukan kepercayaan diri, maka agar perkembangan si Kecil optimal, orangtua harus memberikan cinta, ruang, kepercayaan kepada si Kecil untuk bereksplorasi. Ada segudang manfaat dari kegiatan eksplorasi si Kecil, diantaranya sangat membantu anak mengenal dan berinteraksi dengan hal-hal baru, turut mendukung keterampilan sensorik motoriknya, keterampilan berkomunikasi, melihat bagaimana perkembangan social-emosionalnya, kemandirian, kemampuan kognitif anak, dan melatih kreativitasnya. Semua itu terkoneksi, bila ada Cinta.

Cinta ungkap Psikolog Ratih Ibrahim, adalah berani memberi ruang kepada si Kecil untuk berusaha bangun saat ia terjatuh, kemudian berjalan lagi dan akhirnya berlari mengejar cita-citanya. Cinta ayah bunda adalah bekal terbaik untuk si kecil di masa depan. Duhhh, adem gak sih kalimat bijak Bunda Ratih ini *_*. Jadi makin semangat menjadi the best parents untuk Khalil.

Lalu, seperti apa sih ciri khas perkembangan anak usia 1 tahun?

Dalam slide Bunda Ratih ditampilkan bahwa perkembangan anak usia 1 tahun dikategorikan menjadi 3, secara fisik, si Kecil sangat aktif bergerak dan senang berjalan-jalan menjelajah tempat baru. Sekarang aja usia 8 bulan, paling seneng diajak jalan kalau udah selesai mandi atau makan haha. Secara psikologi, Si Kecil punya rasa ingin tahu yang besar, dan senang mengamati, menyentuh, mencoba dan bertanya tentang hal baru. Ah, Khalil banget ini, tapi untuk bertanya belum, masih bla bla ablu ba ba la la haha. Secara social, Si Kecil peka terhadap emosi orang di sekitarnya, dan senang memandangi wajah serta meniru ekspresi wajah, ia tertawa ketika orang lain tertawa.

Lebih lanjut ketiga kategori perkembangan anak usia 1 tahun tersebut akan optimal bila kita sebagai orangtua turut memenuhi anak dengan 3 kebutuhan dasarnya.

Apa sajakah 3 kebutuhan dasar si kecil? 

Pertama, Kecukupan Nutrisi. Nutrisi si Kecil yang terpenuhi akan membentuk daya tahan tubuhnya, otaknya berkembang pesat, dan jadi penentu pertumbuhan fisik yang baik.

Kedua, Attachment atau kelekatan, maksudnya adalah ikatan emosional timbal balik antara anak dengan ayah bundanya. Ternyata memberikan anak makanan bernutrisi saja tidaklah cukup, diperlukan keterlibatan kedua orangtua *yaiyalah buatnya aja berdua #eh, betapa miris melihat berita-berita dua bulan terakhir yang actor utamanya adalah anak. Anak yang tidak punya ikatan kuat dengan orangtua cenderung menjadi anak yang bermasalah dan sulit dikendalikan, begitu tulis Psikolog Irna Minauli dalam artikelnya berjudul Bonding.

Seorang dokter anak di Amerika, William Sears, mengembangkan metoda attachment ke dalam 7 hal.

Birth Bonding, tau kan ya teknik IMD atau Inisiasi Menyusui Dini yang sekarang lagi digalakkan, berharap banget semua intansi kesehatan menerapkan teknik ini dan bukan sekadar penghias dinding ruang tunggu rumah sakit atau klinik. Birth Bonding biasanya menempatkan bayi ke dada ibunya segera setelah melahirkan, birth bonding sudah bisa dilakukan sejak hamil, dengan cara mengelus perut, ajak janin bicara.

Breasfeeding, dalam islam perintah menyusui anak jelas sekali tercantum dalam Al Qur’an, dan memanglah bahwa ASI adalah hak anak, berarti wajib kita berikan terlepas dari masalah kesehatan atau hal lain yang jadi pertimbangan dalam pemberian ASI. Ada banyak hormone oksitosin atau hormon kebahagiaan yang terlepas saat menyusui, dan inilah yang membentuk ikatan emosional antara ibu dan anak. Semangatlah menyusui, Bu! Pahalanya banyak! Bagi ibu yang gak bisa menyusui, bonding tetap bisa dilakukan dengan sentuhan dan kontak mata. *offkan smartphone saat menyusui

Baby Wear, lebih ke penyebutan kain gendong untuk menggendong bayi. Ternyata penggunaan kain jarik atau kain gendongan tradisional, ampuh banget membentuk bonding, saya sudah coba. Betapa girangnya saya, saat pertama kali berhasil menggendong Khalil pakai jarik, yeay, yang tadinya rewel gak mau diayun pakai ayunan, sukses tertidur pula di gendongan saya., haha. Apalagi kalau anak sakit dan maunya di gendong, jarik jadi salahsatu obat penenang dan obat tidur. Posisi kepala anak yang dekat ke jantung ibu, memunculkan efek tenang mendengarkan irama detak jantung ibu, gak percaya, coba deh.

Bedding Close to Baby , tidur dekat anak juga sangat baik dalam proses attachment. Yang jadi perhatian, janganlah orangtua melakukan hubungan suami istri dalam 1 kamar yang ada anak. Pisahkan tempat tidur dengan orangtua saat anak usia 3 tahun.

Baby’s Cry, pernah dengar istilah bau tangan buat anak yang sering digendong? Saya pernah termakan mitos ini heuheu, yang akhirnya saya bantah, ‘daripada anaknya bau kaki, mending bau tangan, toh? Haha’ . Bayi kalau nangis ya digendong, namanya ia masih membutuhkan rasa aman.Rasa aman dan nyaman pada bayi atau anak diperlukan untuk membentuk basic trust atau cara si Kecil memandang dunia di sekitarnya secara baik.

Beware of Baby Training, sekarang banyak dibuka baby class yang menawarkan berbagai kegiatan dalam menstimulus bayi. Anak siapa? Yang menstimulus perkembangannya kok diserahkan ke orang lain? Padahal dalam momen eksplorasi inilah bonding juga tercipta.

Balance, anak bukan robot, sehingga dalam menghadapinya pun kita harus punya hati dan pikiran bersih, begitu juga orangtua khususnya ibu, gak sepanjang hari pikiran dan hatinya happy, untuk itu it takes a village to raise a child begitu peribahasa afrika berbunyi, yuk ah ayah dan semua anggota keluarga, terlibat dong dalam mengasuh dan mendidik si kecil, happy family, happy kids, yeay!

Cerita attachment doang panjang banget, iya emang, karena si attachment ini yang mulai terkikis dalam keseharian kita menjadi orangtua. Kalau attachment udah terbentuk, insyaAllah kita diberi kemudahan dalam mengendalikan anak-anak kita, gak ada lagi tuh label anak yang susah diatur dan segala label negative lainnya.

Ketiga, Stimulasi, jenis kebutuhan dasar anak yang ketiga adalah stimulasi. Menjadi orangtua berarti menjadi fasilitator, untuk itu sediakan ruang bagi si kecil agar bisa bereksplorasi, dengan begitu akan sangat membantu dalam tercapainya target tumbuh kembang si kecil denga optimal.

The last but not least, sebagai closing statement, Bunda Ratih, memunculkan slide berisikan quote oleh Franklin D. Roosevelt, We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.

Wuaaa super komplit ya penjelasan tentang 3 kebutuhan dasar anak, makin sadar nih, belum ada apa apanya jadi orangtua, heuheu. Sekarang lebih khusus mari kita bahas tentang nutrisi dan gizi yang perlu orangtua ketahui, disampaikan oleh Bunda Sari Sunda Bulan, seorang konsultan nutrisi.

Tahukah ayah bunda bahwa organ imunitas terbesar dalam tubuh adalah saluran cerna atau sekitar 80% system daya tahan tubuh ada di saluran cerna? Ya saya juga baru tahu, wekekek. Untuk itu saluran cerna penting dapat perhatian khusus, kolonisasi bakteri baik sangat diperlukan, sehingga gak boleh sembarang memberikan makanan dan minuman pada si kecil yang saluran cernanya masih ‘muda’ banget.

Namun, yang jadi kekhawatiran orangtua, dalam masa eksplorasinya begini, si kecil demen masukin segala benda yang ia pegang ke dalam mulutnya, dan belum tentu terjamin kebersihannya, sehingga kemungkinan didera penyakit infeksi, seperti ISPA dan diare itu jadi momok terbesar bagi orangtua, lalu kita harus gimana dong?

Berarti kita harus melindungi saluran cerna si Kecil, dengan cara memberikan nutrisi untuk kesehatan saluran cernanya, seperti memberikan serat pangan misalnya insulin, asupan yang mengandung bakteri baik Lactobacillus rhamnosus dan Bifidocbacterium longum, kemudian vitamin A,C,E serta mineral selenium dan zink. Sedangkan untuk mendukung perkembangan otaknya, nutrisi dapat diperoleh dari minyak ikan, protein dan kalsium.

Dulu saya paling sepele masalah hitungan-hitungan dan kandungan nutrisi suatu makanan, sekarang gak boleh cuek, ini demi anak #eaaak biar nutrisi yang ia peroleh seimbang dan saluran cernanya sehat.

Next, ini yang dinanti, Carissa Putri berbicara, hehe, dududu jauh lebih cantik kalau lihat langsung yak daripada di tipi. Biasa kehadiran Carissa gak jauh jauh promo film terbarunya, kali ini kita mendengarkan keseruan Carissa bersama Quenzino, putra semata wayangnya yang masih berusia 2,5 tahun. Betapa Carissa bahagia melihat perkembangan Quenzin yang pesat, apalagi di usianya kini, Quenzin sedang menikmati masa bereksplorasi, terjatuh dan kebentur mah sudah pasti dialami Quenzin saat seru seruan eksplorasi. Namun, Carissa yang juga ibu bekerja, tentu gak bisa terus menerus 24 jam mengawasi anaknya bereksplorasi, selain memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang sebagai perlindungan anak dari dalam, ia juga melengkapinya dengan memberikan Quenzin susu Dancow Excelnutri+.

Nestle Dancow Excelnutri+ : Susu Pertumbuhan Berkualitas dan Bergizi

Kalau dengar atau lihat Susu Dancow saya jadi terkenang masa kecil, ya saya dan adik-adik doyan minum Susu Dancow, apalagi kalau dikudap begitu aja tanpa air, haha, tapi jangan ketahuan mamak ya, bisa dicubit, soalnya sepanjang ruangan bisa berserak serbuk susu dan mengundang semut. Gimana gak berserak, kami makan susu bubuknya, sambil ngomong, dengan begitu serbuk bubuk yang di mulut berhamburan keluar, dan itu merupakan sensasi bermain yang seru, haha.

Seiring perkembangan, saya perhatikan Dancow terus berinovasi dengan produk unggulan yang sesuai dengan mottonya good food good life. Dan baru-baru ini Dancow meluncurkan Nestle Dancow Excelnutri+ yang merupakan susu pertumbuhan berkualitas dan bergizi, kandungan nutrisinya dapat melengkapi perlindungan anak dari dalam tubuhnya saat bereksplorasi dan juga untuk pertumbuhan si Kecil.

Selain itu, Dancow gak hanya berinovasi pada produk tapi juga jadi partner orangtua dengan program parenting melalui DANCOW Parenting Center.

Nah, Ayah Bunda, sudah tahu kan betapa pentingnya eksplorasi dan turut menemani si Kecil bereksplorasi? Semoga catatan kecil dari mengikuti event Nestle Dancow Excelnutri+ Explore The World di Medan beberapa waktu lalu, bermanfaat yaaa. More info boleh intip-intip fanpage facebook Dancow Parenting Center, banyak informasi parenting loh disana. Oh ya, jangan ketinggalan juga photo contest bertemakan Explore The World, deadline masih lama kok Bun, November 2016, info detil, ada di fanpage juga, mayan hadiahnya, janjalan ke Bali sekeluarga, wow.

11 comments:

  1. Komplit banget ulasannya Mbaa...Berguna banget ini. Tks for sharing ya <3

    ReplyDelete
  2. Setuju banget dah mbak dengan semua ikhtiar ortu dalam mengeksplorsi perkembangan dan pertumbuhan anak sejak kecil. Tentunya disupport si Dancow pulak.Hasilnya bisa dilihat anak saya yg mbarep klas 6 SD ini semua berjalan sempurna, smart, healty enough dan big growing fast. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enak ya jaman sekarang, banyak event edukasi tentang parenting yang bisa diikuti oleh para parents utamanya para mahmud (mamah muda), jadi wawasannya in how to grow up the children semakin bertambah. :)

      Jamanku dulu, 20 th lalu, paling cuma posyandu, dan bacaan2 edukasi tumbuh kembang anak dan ilmu parenting, itu pun ga sebanyak jaman sekarang.

      Tulisan keren ini kudu dibaca oleh banyak mahmud nih biar lebih tercerahkan. Nice share, Mba e. :)

      Delete
    2. Hu'um mba ee, aku pun juga sdg belajar, jadi ortu mah unstoppable learner, ;-)

      Delete
  3. Setuju banget jika dikatakan bahwa eksplorasi anak di usia Balita itu emang penting. Peran kedua orantua sangat penting agar anak tumbuh maksimal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banget mb, Ayo ortu adalah superteam buat anak2nya, yeay

      Delete
  4. NAQIYA 18 bulan juga aktif bgey nkak nurul, saya juga ga pernah ngelarang dia berexplore. Cuma dia hobinya main ke kandang bebek, jd sering bau bebek

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wekekek Ayo Fathia abis main di kandang bebek, kita main air ya biar bau bebek nya wusssh wusssh

      Delete
  5. Dulu saya overprotektif, skrg sih udah berkurang
    Aku biarin ajah anakku main sesukanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju Mb, tapi teteup dalam pengawasan ketat kita mb, happy exploring, kids ;-)

      Delete

Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha

Powered by Blogger.