17
Juni 2014
Perjalanan
kali ini luar biasa, kalah dari perjalanan ku sewaktu berpetualang ke Barus T_T
Aku,
aku sih baik-baik saja sebenarnya, tapi ya kurang lebih mirip di
Trave(love)ing, namun kan gak mungkin aku buang ransel ku dari puncak Petronas,
hahaha, kenangan ya kenangan saja, dan bukan bagian dari perjalanan #nah
bingungkan hihihi , skip aja :p
Sedangkan
Kak Erna, tak mudah baginya melakukan perjalanan ini, bersebab dia meninggalkan
ayah yang sedang tidak stabil kondisi kesehatannya, meski pun banyak kakak dan
abang kak Erna yang menjaganya, tapi tetap saja kak Erna membawa itu sampai
disini, pikiran dan hatinya tidak disini, tapi lebih mengkhawatirkan kondisi
sang ayah.
Nah,
malam itu kak Erna dapat telepon dari Mbak kami, bahwa kondisi ayah makin
melemah, ya sedih, sedih juga kak Erna, tapi apa yang hendak bisa dilakukan
dengan kondisi jarak Kedah-Medan sekian kilometer?
Namun,pikiran
tetap dibawa positif, berharap kondisi ayah stabil kembali, pun sampai kak Erna
balik ke Medan hari Sabtu.
Tapi
takdir Allah tak bisa dimajukan, Allah memanggil ayah Kak Erna sekitar pukul 11
malam, dan di Kedah itu pukul 12 malam, Mbak kami pun sibuk menelepon ke Kedah,
baik itu ke no hp ku maupun ke no hp Nisa, dan Nisa pula yang terbangun,
beruntung malam itu hp tak di silent kannya.
Sempat
kami menyimpan ini untuk Kak Erna, kabar bahwa ayahanda telah meninggal, meski
dia bertanya tanya, ‘Kenapa kakak harus pulang cepat?’ aih cemana aku
menyampaikannya, ya amanah Mbak, bahwa Ayah kritis, itu sebab mesti pulang pagi
ini juga.
Heboh
lah Nisa meminta bala bantuan untuk memesan tiket online
Tak
berapa lama, Mbak nelpon lagi, memang menurutku tak baik kabar pahit itu
disembunyikan, tentu sebelum berangkat kak Erna sudah jauh hari memprediksikan
ini, sikap bijak untuk ikhlas lah yang dipertaruhkan, meski tetap harus berurai
air mata, anak mana yang tak sedih bila ayahanda tercinta pergi selamanya, dan
tentu berkirim doa pula.
Akhirnya
Mbak pun menyampaikan kabar yang sebenarnya, dan menangislah kak Erna, aku? Aku
bingung harus apa T_T ? aku rasa bahu ku bisa meredakannya, sebab dia pernah
memberikan bahu nya untukku. #Love you Kak Erna, bahumu itu tak akan pernah ku
lupa, dan kolam renang nya juga
Setelah
Kak Erna tenang, maka aku dan Nisa terus bergerilya mencari umat yang masih
melek jam segini, terutama sekali travel agency, dan travel agency ku tidur T_T
mati lampu disana adalah obat bius luar biasa untuk tidur tak terbangun sampai
subuh, tapi tak apa, ada hikmahnya.
Untuk
berangkat ke Kuala Lumpur tak mungkin, maka diambillah opsi untuk terbang via
bandara internasional Penang, sekitar 2 jam dari Kedah.
Sudah
2 jam dari jam 1, travel agency tak ada yang berhasil dibangunkan, akhirnya
kami call Sumaiyyahuntuk bawa mobil dan pergi langsung ke bandara, Alhamdulillah
Sumaiyya diizinkan Walid untuk pergi, tapi siapa pula ini laki-lakinya
sementara perjalanan ke bandara Sumaiyyah tak tahu. Syukur Alhamdulillah, Nisa
punya kawan yang ready untuk dimintakan tolong, Subhanallah, balaslah
kebaikan mereka ya Allah, Nazam, ya Nazamlah pria itu, dia yang jadi driver
kami untuk berangkat ke Penang. Thank you Allah, thank you Piala Dunia, ya
Nazam belum tidur, bersebab menonton bola.
Yang
paling logic adalah pesan tiket langsung di bandara, dan Alhamdulillah jam
setengah 5 pagi, kami sudah tiba di Bandara, sementara loket belum buka, travel
agency tak ada harapan lagi. Satu-satunya harapan adalah loket di bandara,
Alhamdulillah sekitar jam setengah 6 loket buka, dan Kak Erna pun bisa
berangkat pagi itu juga, bersebab kak Erna sesampai di Medan mesti bertolak ke
Dairi, dan itu sekitar 5 jam dari Medan X_X sungguh perjalanan, benar-benar
perjalanan.
Dan,
Syukur kepada Allah lagi, Kak Erna sempat menyolatkan ayahanda tercinta, meski
sebaik dia datang, jenazah telah pula dimandikan dan dikafankan.
Innalillahi
wa innailahi rooji’un, Allah lebih sayang dengan Ayah Kak Erna, pun kita belum
tahu kapan menyusul beliau. Kematian adalah sebaik-baik peringatan.
Dan,
aku, aku akan menyelesaikan perjalanan ini sendiri, sebaik Kak Erna pulang,
amandelku kambuh T_T semoga segera sembuh dan dikuatkan menyelesaikan
perjalanan ini *melirik bawaan yang berjubel*
Semangat Sailormoon Uul.
Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha