10
Juni 2014
Pagi,
Damansara, Kuala Lumpur :-*, ceraahh sangat. Setelah membersihkan diri dan
beberes untuk melanjutkan perjalanan puanjaaangg ke Kedah, jam setengah delapan
kami dan Yusuf bergerak keluar flat dan kemudian mencari sarapan.
lokasi sarapan kami ^^ |
Sarapan
di Malaysia ini macam-macam, samalah kayak di Indonesia, tapi jangan harap ada
yang jual lontong disini, lontong cuma ada di Malaysia pas hari raya :D Nah,
kami sarapan di Restoran Nur Iqbal Maju, resto ini buka 24 jam looohh. Dan
dikelilingi dengan flat-flat menjulang tinggi, strategis sekali, untuk pelajar
dan pekerja yang tak sempat masak , apalagi pelancong kayak kami.
Suasana
resto biasa aja, yang berbeda adalah di meja makan telah tersedia 4
bungkusan ( waktu itu aku gak tau apa
isinya), kalau meja makan di Indonesia kan, di atas mejanya ada saos sambal,
kecap, tisu, garpu, teko, kerupuk.
‘Kamu
mau pesan apa?’ Tanya Yusuf
‘Disini
tersedia apa saja?’
‘Nasi
lemak…’,
Aku
dan Kak Erna pun pesan nasi lemak, sedang si Yusuf pesannya beda pulak tu, dia
pesan telur roti bakar.
Ok,
tak berapa lama, Yusuf bilang, ‘ini nasi lemaknya, ambil lah berapa suka’ Dia
menunjuk ke arah bungkusan yang aku tak tau apa isinya tadi dan ternyata nasi
lemak. Amppuuunn, sikitnya HAHAHA @_@
Dan
dengan tanpa mengubah air mukaku, oh oke fine, dan pas di buka, tarrraaa,
sekepal nasi lemak, telur rebus yang dibelah empat, itu pun dalam tiap bungkus
hanya 1 belahan telur rebus yang ditempatkan dan sesendok sambal X_X . Minumnya
aku pesan teh tarik, aih seger dan hangatnya *_* Tapi Alhamdulillah dengan
rahmat dan berkah Allah, aku kenyang juga :p
Sedangkan
pesanan si Yusuf, enaknyaaa *_*, telur roti bakar disini, itu telur yang
dimasak dengan roti kemudian dipanggang, nah disajikan dengan kuah kari lalu
acar #ngiler kan :D ntar sarapan di KL aku pesan itu ah, #moga ringgitku cukup
hihih *lirik dompet
Aku
gak tau total berapa sarapan kami, soalnya di bayarin Yusuf hihihi, *mekaseh
ye* yang jelas nasi lemak tadi harganya 1 RM , teh tarik aku gak tau harganya
belum ditanya sama si Yusuf.
Dan,
saatnya melanjutkan perjalanan \^0^/ aku kira stasiun bus Puduraya itu dekat
dari Damansara, tapi Ya Allah, jauh juga, T_T sekitar 2 jam dari Damansara plus
macet. Sepanjang jalan, kami menikmati suasana Kuala Lumpur di hari Selasa
tralala ini, di dalam mobil (baca: kereta) Yusuf ini, sembari baca koran terbitan hari itu. Well, Kuala Lumpur saat kini tengah terus berproses membangun dan
membangun, terutama infrastruktur jalan rayanya, meski begitu, tak tampak
pengguna jalan begitu riuh, tetap tertib, tak ada bunyi klakson, cakep dah ^^ ,
sesekali kami juga tanya-tanya tentang si Yusuf, keluarga, sekolah dan macamlah
:D tapi kali ini tak ada yang menelepon Yusuf jadi tak pakai nyasar. :D
Orang
Malaysia ni kalau cakap, pelan dah gitu cepat, rapat bibit dan giginya,
sedangkan aku, lambat pulak nangkap, jadi sesekali terjadi miskom hahaha
Aku
kira sudah sampai di stasiun bus Puduraya saat Yusuf menghentikan mobilnya di
tepi pertokoan, memang di sekitar itu juga ada beberapa mobil yang lagi parkir
1 van putih, dan ternyata menuju ke Kedah juga bisa dengan van itu hanya saja
lebih lama, karena menunggu penumpang lain. Namun Yusuf berinisiatif menghentikan mobilnya disana dan numpang
parkir saja, karena dia ingin mengajak kami jalan-jalan, biar tau rasanya naik
LRT (Long Rapid Train), ongkosnya cuma 2,6 RM.
Menuju LRT kita masuk dari Putra
World Trade Centre. Jadi LRT itu melewati banyak spot keren, ini dia petanya,
nah karena kami mau ke terminal yang jadinya berhenti di terminal :D
LRT
nya sejuuukk, nyaman, asyik dah ^^, dan cepat, tak terasa sudah tiba di
terminal Puduraya, ya agak modern dikit lah dari terminal di Indonesia
khususnya di Medan, rapi, tapi pas menuju terminalnya dari LRT kan melewati
jembatan yang menyambungkan ke terminal, ehm, ada dikit bau sampah, selain itu,
meski aku tetap waspada, namun agak nyantai dan lalai juga, ah terminalnya
nyaman, kemungkinan ada perompak itu kecil, tapi setelah diceritakan Syahmi,
kawan Nisa, terminal Puduraya itu harus hati-hati T_T #huwaaa Umaaakk, kemaren
aku kok nyantai banget yah, waspada sih waspada tapi tak terlalu, nyantailah,
namanya nikmati perjalanan, sambil tengok kiri kanan, tas selempang memang
tetap stand by di depan ^^. So, buat konkawan yang hendak ke terminal Puduraya,
mestilah hati-hati yak ;)
Untuk
menuju ke Kedah, Alor Setar, harga tiket 45 RM, waktu perjalanan 8 jam :D ,
persiapkan bekal makan yah, soalnya bus disini tak kayak di Indonesia, setiap
kali jam makan dan sholat bakal berhenti, tapi ini tidak, sesekali berhenti,
hanya untuk ngisi BBM dan itu pun cuma sekitar 15 menit X_X lepas tu lanjut
lagi, jadi hanya sempat tandas (buang air kecil) sebentar, ke mini market beli
minum dan cemilan, dah itu doang, kebayangkan perutku melilit tralala T_T
Alhamdulillah persediaan cemilan kami masih ada, sesekali hanya beli minum
saja.
Oh
ya, siang itu, pas bus kami berangkat, KL dalam keadaan berhujan. Yusuf
mengantarkan kami sampai di depan pintu Bus, ish, anak tu baik kali :D *semoga
segera dapat jodoh ya, Cup* Dan kami pun berangkaaatt, wohooo, melakukan
perjalanan 8 jam itu di siang hari berasaaaa banget, tapi dibayar lunas dengan
pemandangan alam yang disajikan. Menuju Malaysia Utara, pemandangannya itu,
kiri kanan kadang bukit batu kapur yang menjulang, sesekali ada juga pabrik,
tiang-tiang pembangkit tenaga listrik, masjid, pemukiman penduduk, sawah, kebun karet.
Kegiatan
kami pun di bus, tau lah yah, makan, minum, tidur, cek HP, makan, minum, tidur,
cek HP lagi :D kadang-kadang melirik ke atok yang di sebelah ku, soalnya pas di
terminal, anaknya nitip buat tengok-tengokkan si atok, atok baru pulang umroh,
nah pas di terminal ia diantar anak dan cucu-cucunya ^^, sebelum berangkat, aku
dipesankan anaknya untuk tengok-tengokkan atok. Dan Alhamdulillah si atok aman
terkendali ^^.
8
Jam kemudian :D , kami tiba di Kedah, aku pun mengabarkan Nisa, bus akan berhenti
di Terminal Bus Shahab. Alhamdulillah kami tiba di Kedah dalam keadaan selamat
dan kelaparan TT_TT
You
know what?, Kedah itu luas mamen, salahsatu daerahnya bernama Alor Setar nah
disinilah kami, dan cuaca panas menyambut kedatangan kami, Kak Erna yang hidup
di kaki gunung, siap siaplah meleleh hahaha.
Kami
pun langsung menuju ke kos an Nisa yang berada di kawasan Kollej Universiti
Insaniah. Melihat bawaan kami yang heboh, tak mungkin di tempuh dengan jalan
kaki, bisa patah-patah dengan sempurna tulang-tulangku T_T, maka naik teksi
jadi solusi, RM 10.
Di
Alor Setar ni, dialek masyarakatnya beda lagi, makin ribet, pelan-pelan baru
bisa nyambung dengan cakap mereka ni, ringgit ja dibilang kupang, dan sekilas
juga mirip bahasa Padang, bilang dua aja duo, lima – limo, bungsu-bongsu, kalo
tak ada Nisa, ntahlah, bisa jadi pake bahasa tubuh hihihi.
Malam
pertama di Alor Setar, setelah makan malam, kami pun diajak Nisa keluar, karena
aku perlu notes baru, bersebab notes yang kubawa rapuh sekali #eaaakk .
Biasalah keuntungan hidup di daerah kampus, adalah dekat dengan kedai ATK,
rumah makan murah meriah dan gorengan ^_^
Akhirnya
aku membeli notes cantik, seharga RM 4,5 dan disinilah aku menuliskan perjalananku
:D lepas tu kami pulang, dan bersiap untuk istirahat, sebelumnya aku pesan kopi
radix kemasan buatan Malaysia ke Nisa, aih, aku rasa drop kali badanku T_T, dan
aku gak mau berlama-lama dengan keadaan ini, gak lucu kan di kampong orang
sakit-sakitan -_-“ .
Oh
ya tentang Nisa, ntar diceritakan secara khusus yak :D
Mungkin
karena jet lag ya #ciyeee yang jet lag , jadi susah tidur, aku baru bisa tidur
sekitar jam 12 malam waktu Malaysia Utara.
Oke,
masih ada sisa 11 hari lagi untuk berpetualang, have a nice trip, Sailormoon
\(^0^)/
Bersambung
yaaaa…
Salam kenal Mbak :) menarik petualangannya. btw, Mbak dapat Liebster award lho dari saya. cek di sini http://menukilaksara.blogspot.com/2014/06/the-liebster-award-kedua.html
ReplyDeletehehe... semoga berkenan :)
Huwaaaa, suprise sangat Mbak Lani, *_* dapat kesempatan ikut Liebster Award, baiklah saya balas buat juga ya Mbak :-*
ReplyDelete