Judul : Love, Interrupted
Penulis : Maya Lestari GF
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I, Mei 2014
Halaman :272 Halaman
8 Strategi
Taklukkan Hati Pria
Oleh: Nurul
Fauziah
Sederhana, ya kata itu yang mampu menggambarkan novel ini. Dan bukan
sederhana yang biasa, tapi sederhana yang kereeen :D. Membaca Love, Interrupted
saya jadi teringat film komedi percintaan Bollywood berjudul Rab Ne Bana Di
Jodi, film yang diperankan Shahrukh Khan dan Anushka Sharma serta rilis 12
Desember 2008 ini berkisah tentang perjodohan pula.
Tak pernah terpikirkan oleh Taani untuk dijodohkan oleh Ayahnya untuk
menikah dengan Surinder, mantan mahasiswa terbaik sang Ayah di kampus. Kisah
diawali ketika Taani hendak menyelenggarakan pesta pernikahan dengan pria yang
ia cintai, namun dihari bahagianya, dalam perjalanan, rombongan pengantin pria
malah kecelakaan. Pesta bubar sebelum dimulai, sang Ayah jatuh sakit dan
kritis, disaat seperti itulah Ayah Taani, menjodohkan Taani dengan Surinder.
wikipedia.com |
Bisa dibayangkan kondisi Taani, yang hatinya masih dipenuhi cinta pada
sang kekasih yang baru meninggal dan harus menjalani perjodohan dengan pria
yang baru sehari ditemuinya. Bagi Surinder juga tak mudah, ia harus berjuang
membuat Taani jatuh cinta padanya. Cerita berlanjut dengan perjuangan Surinder
menaklukan hati Taani.
Oke, kita tinggalkan kisah Surinder dan Taani, lebih lanjut, tonton
filmnya aja, saya udah 5 kali nonton tapi gak bosan hihihi. Now, kita beralih
ke kisah Aisha dan Axel.
Kalau dalam Rabb Ne Bana Di Jodi, yang berjuang adalah Surinder,
sedangkan di Love, Interrupted, yang berjuang adalah Aisha.
Aisha adalah wanita pilihan orangtua Axel untuk dijadikan istri,
sementara Axel diwaktu yang sama masih menjalin hubungan dengan Amelie. Axel yang
tidak mau dicap sebagai anak durhaka akhirnya memilih menerima perjodohan
tersebut.
Bagi Aisha perjodohan ini adalah surga karena Axel adalah pria
impiannya, sejak pertama kali jumpa di masa masih memakai seragam SMP (hal.19)
dan kini betapa beruntungnya ia di usia 22 tahun, ia menikah dengan pria
impiannya. Dan setelah dijalani, pernikahan Aisha juga serasa neraka. Masalah
terbesarnya adalah Axel terlanjur cinta dengan Amelie (hal.9) Bersebab Ibu Axel
merasa Amelie dianggap bakal tidak becus mengurus rumah tangga, maka dijodohkan
dengan Aisha, anak dari teman baik ibu Axel.
Nah, dua minggu sebelum lamaran, Axel tiba-tiba menghubungi Aisha dan
mengajak ketemuan. Tak disangka dan diduga, itu adalah pertemuan membuat
kesepakatan. Dari pertemuan itu terbitlah tiga butir perjanjian pranikah. Di
awal bab ini, saya langsung tak ingin berhenti membaca kelanjutan kisah Aisha
dan Axel :D dan saya penasaran dengan butir perjanjian ketiga, solanya hanya
ada di ending cerita :p Perjanjian itu berlaku setahun pernikahan mereka yang
untuk selanjutnya mereka akan bercerai. Nyesek gak tu T_T pernikahan jadi ajang
permainan belaka #Huwaaa
Singkat cerita Aisha menjalani pernikahannya dengan rasa yang
nano-nano, memang tinggal satu atap, tapi pisah ranjang, rumah hanya tempat
Axel numpang mandi dan tidur saja. Lambat laun, Aisha tidak tahan dengan
kondisi seperti itu, maka ia ciptakan kondisi yang ia nyaman menjalankannya.
Bermodalkan keinginan bahwa pernikahan yang sah itu layak
diperjuangkan, maka Aisha mulai melakukan 8 strategi untuk menaklukkan hati
Axel. Apa saja 8 strategi itu? Silahkan baca novelnya yah, yang jelas
berdasarkan postingan tentang novel ini di web pribadi Mbak Maya ,
gara-gara baca Love, Interrupted, bahwa ia akan lebih ‘aware’ bila ada cewek
yang menerapkan 8 strategi itu untuk menaklukkan hatinya hihihi.
Love, Interrupted : Penuh Pesan
Moral tentang Perjodohan dan Pernikahan
Saya berkesan sekali dengan novel ini, benar-benar gak nyesal beli dan
membacanya, wajar sekali bila novel ini juara pada lomba menulis novel Amore
oleh Gramedia Pustaka Utama.
Aisha selaku tokoh utama dalam novel ini, merupakan tokoh sentral yang
menurut saya cukup manusiawi bila ia diawal pernikahan yang tak diinginkan suaminya,
merasa nyesek, dan hopeless, tapi Aisha mengajarkan untuk tidak cengeng
dengan keadaan. Dengan modal kecerdasan yang Aisha miliki. Aisha perlahan tapi
pasti bisa menaklukkan hati Axel.
Selain itu, tak hanya melulu soal lika liku persoalan rumah tangga
Aisha dan Axel, tapi disela-sela Aisha merebut perhatian Axel, Aisha
memancingnya dengan mendekati teman Axel yang hobi foto dan menjelajah hutan.
Bagian ini aku suka, karena memaparkan lokalitas dari wisata di Sumatera Barat
yang tersembunyi, salahsatunya Hutan Lembah Harau (hal. 103) tapi pemaparan deskripsi
tentang Lembah Harau hampir tidak ada (hal. 104) eh udah pindah adegan aja,
udah selesai aja berburu poto di air terjun yang ada di Lembah Harau. Padahal
berharap pengarang memaparkannya sehingga pembaca bisa mengenal tempat wisata tersembunyi
yang ada di Sumatera Barat.
Oh ya, aku suka dengan pemaparan Aisha bagaimana ia memperhatikan
makanan Axel, jadi pembelajaran juga buat para cewek yang akan memasuki gerbang
pernikahan #ehem
Dan ada juga sih kesan yang terasa dipaksakan, makin mendalami kisah,
Aisha itu makin dibuat oleh pengarang sosok yang sempurna, eh tiba-tiba dia
jago main piano setelah keahliannya yang lain (fotografi, menulis, meronce,
memasak ) perfect! *rugi mah Axel menceraikan Aisha sebenarnya hihihi* :P
Novel itu kereen kalau bertebaran quote, dan quote
andalan yang aku suka di novel ini adalah if you love somebody, let them go,
for if they return, they were always yours, and if they don’t, they never were (Khalil
Gibran)
Pada halaman pertama quote nya juga keren ‘Hanya butuh satu
momen untuk jatuh cinta, tapi butuh ribuan momen untuk mempertahankannya’ ,
dan masih banyak lagi :D
Finally, sampailah kita di ending, masih penasaran dengan ending nya
Mbak Maya, kenapa Axel dengan mudahnya mengingkari perjanjian pra nikah? T_T padahal
sikap Axel selama ini dingin terus ke Aisha, nah ketika Aisha berusaha logika, memutuskan
meninggalkan Axel bersebab sudah tidak tahan dengan sikap keluarga Axel yang
ternyata tahu bahwa Axel masih mencintai Amelie, eh ternyata Axel … *gak boleh
spoiler, ntar didemo fans Mbak Maya* :D
Overall¸Novel ini high recommended buat dibaca dan dikoleksi, two
thumbs up, Selamat ya Mbak Maya ^_^, terus menginspirasi dengan karyanya.
jadi penasaran bingit sama novelnya Mak, mestinya jadi perempuan emang harus power kayak gitu, gak cengeng tapi penuh strategi, yang positif pastinya.
ReplyDeletehehehe, iya Mak, novelnya menurutku bagus euy, dan memang strategi di yang dipaparkan dalam novel ini positif semua, Mak ^_^
ReplyDeleteSelamat membaca ya Mak :-*