-->
Menu
/

Bismillahirrahmannirrahim,

Saat pangeran cinta datang menawarkan istana rumah tangga, jangan tanyakan dulu tentang cinta, tapi ujilah niatnya. Jika bulat karena Allah guna menggapai pahala dan lepas dari bisik-bisik duniawi, maka berilah ijazah kelulusan. Jangan sampai yang ditawarkan hanyalah egois sesaat yang naik turun. Minta saja yang sederhana, tapi dari lubuk jiwanya (dikutip dari buku Curhat2 Asyik ‘Romatika Dunia Akhwat –Yoli Hemdi-)

Sebentar ya aku tarik nafas dulu *hmmmppppphhhh huufffftttt*, dah sedikit lega namun masih menyesakkan. Aku harus mulai dari mana ya?. *pura2 sibuk padahal hati grasak grusuk :D*

Baiklah aku mulai dari sini saja. Aku adalah wanita yang menahan langit eh bahasanya terlalu tinggi, baiklah kita rendahkan bahasanya. Aku wanita yang sedang dilanda cinta *lah itu lagunya neng KD hahahah*. Hadeuuhhh, bingung..bingung mau mulai darimana. *mukul2 kepala ke bantal*.

Well, Cinta adalah anugrah Allah yang luarbiasa dahsyat. Dalam hal ini aku membahasakan cinta untuk lawan jenis, karena memang cinta itu terlalu luas untuk didefinisikan dan kini aku mendefinisikan rasa ‘ini’ adalah cinta kepada lawan jenis. Aku yang jomblo lebih mengartikannya semacam Virus, ya Virus Merah Jambu. Sejujurnya, aku sedang diserang sama virus ini, dan aku sedang cenat cenut dibuatnya T_T.

Aku pikir pasca dijatuhi cinta untuk pertama kalinya di masa sekolah yang indah sekitar tujuh tahun lalu, dan sampai tahun lalu aku perlahan melunturkan cinta itu hingga akhirnya berkarat dan berganti menjadi cinta sebagai seorang sahabat, aku akan sulit jatuh cinta dan berusaha melogika-kan rasa cinta itu. Dan memang kenyataannya aku memang sulit untuk jatuh cinta, walau ada beberapa mereka yang datang lalu aku kagumi aku simpatik namun perlahan rasa itu tidak sampai berubah jadi virus cinta, malah jadi sahabat yang baik sampai sekarang. Sebaliknya, bahkan ada juga yang datang padaku, dan menyatakan cintanya, kekagumannya padaku, namun aku tak bergeming, aku tak menaruh rasa apa-apa padanya, ya, hanya rasa sayang dan cinta atas dasar persaudaraan dan persahabatan, dipaksa bagaimana pun tetap sulit entah jika someday ada keajaiban, nothing impossible in this world.

Sekarang ceritanya lain, dia datang padaku, mencari-cari fesbukku, dan mengelabuiku dengan berbagai trik hingga aku penasaran padanya. Aku cuekin tapi aku tetep penasaran. Sebulan, dua bulan, tiga bulan dengan beberapa clue yang ia beri padaku, akhirnya aku mengetahui siapa dia. Awalnya biasa saja, karena sudah tahu, ya sudah pikirku, lalu mau diapakan? Biarkan saja tetap seperti ini. Perlahan tapi pasti, kami rajin YM-an, SMS-an, dan Fesbukan kadang2, beberapa kali ketemuan jika ia sedang di Medan. Lalu, virus itu? Memang sedikit sudah mulai menyerang, namun aku berusaha sekuat tenanga untuk melogika-kan virus itu dengan berbagai 1001 alasan, salahsatu alasannya adalah prinsipku yang memang hanya ingin menjalin hubungan serius dengan pria soleh apalagi kalau bukan untuk dijadikan partner seumur hidup, dan aku tidak ingin bermain-main dalam kubangan cinta semu remaja ingusan, yang meneguk bercangkir2 virus cinta dengan cowok yang ujung2nya dilegalkan dalam hubungan tak jelas bernama Pacaran…Oh Tidak Bissaaa….it’s not my principle :).

Aku hanya seorang aku, hatiku cuma segumpal daging yang terkadang suka lalai menata satu ruang bernama cinta untuk si dia yang rasa cinta itu semoga memang dari Allah bukan dari campur tangan Syaithon. Ya, aku jatuh cinta huwaaa…sakit T_T, mau diekspresikan lebih dia masih belum halal, mau dipendam bener2 gak kuat :). Akhirnya hanya ini yang bisa aku lakukan yakni menuliskannya, terserah dia baca atau nggak *dalam hati berharap dia baca*, terserah mau diterima atau tidak. Jelasnya, declare your love before its too late.

Beberapa hari lalu, sahabat karibnya mengirimkan SMS padaku, aku sudah feeling ini SMS bakal mengarah kemana, yup si sobat yang juga sobatku mempromosikan si dia padaku dan memproklamirkan bahwa selama ini si dia sudah lama menyimpan rasa padaku. Aku lama merespon pesan itu, masalahnya sahabat karibnya ini juga pernah jatuh cinta padaku…GUBRAK!!! :) *bang, maafkan aku :) kita tetap bestfriend kan??? ^_^*, memang cerita itu sudah lama berlalu, dan dari beberapa sumber menyatakan bahwa sahabat karibnya merelakan aku untuk sahabatnya yang sudah ia anggap adik sendiri. Kenapa jadi begini? T_T. Luarbiasa sekali energy dari virus yang satu ini.

Aku berusaha menutup rasaku ini, karena aku menunggu saat indah itu, paling tidak dari tulisan ini, aku cuma mau bilang ‘Kadang aku merasa mencintai seseorang, tapi aku nggak tahu kenapa? Aku Cuma tau klo aku mencintainya itu aja.

Huwaaa…udah sedikit lega, ini semua puncak dari akhir perjalanan aku menyinggahi kota tempat ia mencari semangkuk berlian setumpuk emas :) beberapa hari lalu, kau tau, hatiku bergemuruh luarbiasa saat kau juga berada di hotel yang sama serta mengiringi perjalananku dan teman2ku yang singkat itu ke beberapa tempat di kotamu, dan mengantarku sampai ke terminal untuk kembali pulang. Ah, tatapan itu *gara2 itu aku sulit turun dari bus hanya utk Say Good Bye, gak kuaaattt, bisa-bisa aku memilih untuk tidak pulang malam itu hahahahah, tp gak mungkin, emakku bisa kalang kabut hahahahha* :D.

Sudah beberapa hari sejak aku pulang dari kotanya, praktis dia tidak ada menghubungiku. Aku? Sakaw, kangen beraaattt, tp aku mengerti ini adalah jalan satu-satunya supaya menghindari hal-hal yang makin akan merusak hati. *sempat kepikiran nikah ja yuukk hahahaha ^_^*, tapi bagaimana mungkin…ah masih panjang perjalanan, akankah? *menatap ke langit* akankah perjalanannya bisa dipercepat untuk menuju kesana *halaahh afa afaan ini* :).

Next, mungkin aku jg akan mengurangi intensitas komunikasi, takut virusnya makin meradang dan hati jadi sulit untuk dikontrol. Mungkin dengan begitu, segalanya akan lebih baik. Thanks to Allah atas karuniaMu yang masih mengizinkanku merasakan indah dan sakit dan indahnya jatuh cinta (walau kata mbakku yg jauh di mata ternyata patah hati itu lebih sakit daripada jatuh cinta), dan kini Engkau mengujiku, apakah aku bisa belajar mengatasinya dengan bijak?, bantu Nurul ya Allah. Aamiin ^_^.

Aksi selanjutnya adalah… Saat pangeran cinta datang menawarkan istana rumah tangga, jangan tanyakan dulu tentang cinta, tapi ujilah niatnya. Jika bulat karena Allah guna menggapai pahala dan lepas dari bisik-bisik duniawi, maka berilah ijazah kelulusan. Jangan sampai yang ditawarkan hanyalah egoism sesaat yang naik turun. Minta saja yang sederhana, tapi dari lubuk jiwanya (dikutip dari buku Curhat2 Asyik ‘Romatika Dunia Akhwat –Yoli Hemdi-).

1 comment:

  1. setelah ini smg hidupku bs normal kembali...get back to work n get back to...where? ah...forget it ^_^...Fight...OH..Haik!

    ReplyDelete

Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha

Powered by Blogger.