-->
Menu
/


Oleh: Zee

Anak-anak tumbuh dalam berbagai bentuk keluarga; mereka tumbuh normal dalam asuhan orangtua tunggal, dalam keluarga yang banyak pengasuh atau dalam keluarga utuh, ada ayah dan ada ibu. Yang dibutuhkan anak hanyalah orang dewasa yang penuh cinta dan penuh perhatian. Apapun bentuk keluarga tidak penting.
–Sandra Scarr dalam Buku Chicken Soup: Rumahku Istanaku-


Azizah, gadis kecil itu baru saja melewati perayaan ulang tahunnya yang ke-6 tahun pada 16 April 2011 lalu. Sudah sejak jauh hari dia telah mengumumkan tanggal bersejarahnya itu ke semua orang di rumah ini, yaitu aku—kakak sepupunya, ido—abang sepupunya, serta bunda—adik mamanya, hal itu dilakukannya tidak lain agar orang rumah ingat akan hari istimewanya dan pastinya supaya orang rumah siap-siap, siapkan kado pastinya ^_^.

Hari yang ia tunggu-tunggu pun tiba, pagi yang cerah itu dia datang dan masuk ke kamarku sambil mengantarkan 4 potong kue bika ambon. ‘Hoaammm menyem menyem *soalnya aku baru bangun tidur* huwaaaa…makasih ya kuenya Selamat Ulang Tahun Azizah, hadiah kakak nyusul ya’ ucapku sambil mata yang merem dan mengumpulkan nyawa . ‘Iya kak” lalu ia pun berlalu.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, sudah 6 tahun saja berlalu sejak pernikahan itu terjadi dan Azizah pun ada. Ya, Azizah adalah putri semata wayangnya ibuku alias adik mamaku. Mama Azizah adalah istri kedua dari suaminya atau Ayahnya Azizah. Menghadapi kenyataan seperti ini aku jadi banyak belajar dari keluarga kecil ini,. Aku tahu rasanya memiliki keluarga yang tidak utuh, apalagi Azizah, walaupun ia masih kecil pasti ia merasakan hal yang sama. Dilema menjadi istri kedua adalah ketika suami jarang datang menjenguk istri kedua dan anaknya. Poligami yang salah, aku pikir hmmm…. Azizah jarang dikunjungi ayahnya. Setiap kali aku tanyakan ‘Ayah Azizah manna?’, Azizah hanya diam sejuta bahasa.

Tapi, walau begitu, semua akan tetap indah walau tanpa ayah, malam itu kami merayakan ulang tahun Azizah secara sederhana sekali, kami seolah disatukan dengan aura Azizah yang ceria tanpa beban walau sebenarnya aku tahu dilubuk hatinya yang paling dalam ia merasa ada yang hilang ditiap ulang tahunnya, ulang tahun tanpa ayah, hanya ada mama Azizah, aku, adik-adikku, nenek dan bunda. Biarkan ayah Azizah dengan keluarga dan anaknya disana. Azizah pun meniup lilin terakhir yakni lilin yang ke-enam, ‘lilin itu untuk ayah’, bisiknya dalam hati.

Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha

Powered by Blogger.