-->
Menu
/

Makan tanpa selain garam dan rasa pedas itu kayak ada yang kurang ya, kayak aku gak lengkap tanpa dirimu *halaaah haha. Tapi itu fakta loh, aku punya teman yang susah makan kalau gak pedas. Tempo hari makan di restoran ala arab yang menu utamanya Nasi Briyani dan teman-temannya yang manis tapi gak gitu pedas, nah dia sibuk nyari cabe, syukurnya mereka nyediain sambal ijo gitu.

Awal ketemu dengan teman seperti itu, kaget juga, ternyata ada ya, aku jadi pengen nyolek dia untuk cobain Sambal Wak Ongah hihi dan kudu stand by di tas nya, biar kalau mau makan di restoran gak perlu cari-cari sambal lagi,

Jadi, 2 minggu lalu, aku dapat kiriman satu paket produk Wak Ongah dari seorang teman senior tapi jiwa blio mudaaaa terus, salam pedas HAHAHA wahai Pak Tatang Pohan, terimakasih kirimannya.

Lama tak berjumpa dengan Pak Tatang yang dulu tokoh anak muda di daerah Rantauprapat, sekarang sedang meneruskan studi lagi di Jogja, salut sama si bapak, belajar terus euy dan kini sedang mengembangkan bisnis kuliner dengan brand Wak Ongah.

Asal Mula Penamaan Wak Ongah

Kata Wak Ongah berasal dari buku karya TH Pohan yang berkisah tentang satire kehidupan, judul bukunya Wak Ongah dan Atan.


Kalau dalam silsilah budaya Melayu pesisir, Wak Ongah berarti anak kedua atau anak tengah. Nah di dalam sebuah keluarga, Ongah diartikan sebagai orang yang posisinya ditengah, yang bisa berdialog kepada yang lebih tua dan lebih muda.

Luarbiasa ternyata peran anak tengah ini ya, sehingga terinspirasi menjadi branding produk kuliner kekinian, Wak Ongah. Apalagi sekarang, siapa sih yang gak suka pedas? mulai dari anak muda sampai yang jiwa muda semua suka pedas.

Keunikan Sambal Wak Ongah

Kita bahas dulu dari kemasannya yuk, sambal Wak Ongah dikemas diwadah dan ditutup rapat, sehingga aman dari kekhawatiran tumpah. Isinya pun pas banget untuk beberapa kali makan, travelable banget. Jadi buat kita yang akan melakukan perjalanan luar negeri atau kamu mahasiswa luar negeri, bawa sambal beginian pasti jadi pengobat rindu akan makanan khas Indonesia.

Uniknya Sambal Wak Ongah adalah teknik pengolahannya dengan cara tradisional yakni diuleg bukan diblender, kemudian tidak memakai penyedap dan pengawet, aselik sambal tradisional Indonesia. Sehingga aman dikonsumsi busui dan bumil tapi teteup jangan kebanyakan ya Mak.

Karena pengolahannya tradisional, maka expired date nya hanya dua minggu saja dari tanggal pengiriman. Tapi untuk Oeyah Prutuk, expired date sampai 4 bulanan, begitu juga dengan bawang goreng.

Untuk Bawang Goreng Wak Ongah, asal bawang dari kota Brebes dan diolah dengan cara tradisional pula.

Oiya satu hal lagi yang unik dari Wak Ongah adalah semua produksi dilakukan dengan cara kolaborasi dan sangat membuka kerjasama produksi dengan siapapun yang mau bersinergi.

Varian Sambal Wak Ongah 




Aku dapat varian sambal bawang, oeyah prutuk teri kacang dan sambal teri.

Pertama nyobain sambal bawangnya, masyaAllah, pedesnya bikin nagih tapi buat aku yang penyuka sambal yang gak terlalu pedas maka aku nyendok sambalnya dikit-dikit aja, jangan lupa pakai nasi hangat, biar maknyusss.






Sambal Teri Wak Ongah,  ini favoritku, bahkan jadi menu mingguan kami sekeluarga. Makan pakai sambal ini aja dengan rebusan sayur, wah itu udah syurga banget. Terinya pun banyak, euy ^^, dan sama seperti sambal bawang, aku nyendok nya dikit dikit aja hihi.

Varian Oeyah Prutuk Wak Ongah


Ketika baca, Oeyah Prutuk, namanya klasik banget, dan ternyata ada sejarahnya loh. Waktu zaman penjajahan, para pejuang dan rakyat hidup sangat susah, pasokan pangan begitu terbatas dan dibatasi.

Ditengah kesulitan tersebut, hasil panen petani bawang di daerah Brebes melimpah ruah dan kualitas bawang merah yang dihasilkan bagus-bagus, maka dibuatlah sambal kering Oeyah Prutuk sebagai teman makan nasi.

Oeyah Prutuk dari kata Oeyah yang artinya garam dan Prutuk, artinya bertebaran. Sambal dengan garam berteburan, kebayang kan asinnya. Teringat zaman dulu, makan pakai garam dan minyak jelantah aja udah nikmat ya huhu. Resep asli Oeyah Prutuk sesuai namanya asiiiin sekali, oleh owner Wak Ongah diramu agar bagaimana rasanya jadi pas.



Oeyah Prutuk Sambal Teri Kacang jadi kesukaan aku juga. Ketika mencoba sambal ini, beda banget, sebab ada rasa terinya yang pakai udang rebon lalu sedikit terasi. Dimakan gitu aja tanpa nasi, udah bisa jadi cemilan. Rasa pedasnya pun cocok dilidah akuh.


Dimana Beli Sambal Wak Ongah?

Untuk saat ini, Wak Ongah masih produksi dalam kemasan ekonomis, dengan berat 125gr untuk sambalnya.

Buat kamu yang ingin merasakan keunikan dari Sambal Wak Ongah, pemesanan untuk Medan dan sekitarnya bisa menghubungi :
Hilda ( 081245977440 )

Untuk wilayah Rantauprapat dapat menghubungi : Wanda  ( 085277886559 )

Sedangkan yang berada di Pulau Jawa, pemesanan dapat dilakukan melalui nomor HP ini, 081338835824

Biar tambah afdol dan dapatkan seputar kabar dari Wak Ongah,
IG : @wakongah dan @wakongahlabuhanbatu
FB : wakongah

Bagi kamu yang mau kolaborasi produksi, boleh banget hubungi salahsatu nomor hp yang diatas yah.

Next time aku review Kopi Mantab Wak Ongah yaaa 😍

Semoga bermanfaat dan menikmati Sambal Wak Ongah ^^









1 comment:

Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha

Powered by Blogger.