-->
Menu
/

Seeing our kids in pain is the last thing we want to witness because whatever pain they feel, we feel it twice. And we wish the pain is ours
-pinkheartstring-

Angkot itu hanya memiliki satu penumpang yaitu aku, tak berapa lama naik seorang ibu berperawakan kurus, memakai baju tidur lengan pendek, celana selutut, tampak memapah seorang anak lelaki berusia sekitar 10-12 tahun.

Kembali angkot melaju, tba-tiba anak lelaki yang sedari tadi dipagut Ibunya, kejang-kejang tak sadarkan diri.

‘Nak, sadar nak, ya Allah sadar nak, Duh gak ada air putih pula ini’

Dengan sigap aku mengeluarkan botol minum yang memang selalu aku bawa kemana pun aku pergi.

‘Ini Bu’

Setelah ibunya menyapukan setangkup dua tangkup air ke wajah anaknya, anaknya kembali sadar. Cerita pun mengalir.

Sejak bayi 9 bulan, diawali demam dan diiringi dengan step atau kejang sampai sekarang kejangnya sering kambuh dan tak kunjung sembuh. Kemana-mana sudah berobat bahkan sampai menghutang kesana kemari demi menembus obat yang tak murah, seminggu bisa menghabiskan sejuta untuk obatnya saja.

Aku mendengar curhat ibu itu ya Allah, nyeeess banget T_T aku membayangkan betapa sejak kelahiran anaknya pasti ia gak pernah tidur nyenyak lagi, kerja pun tak tenang bila harus meninggalkan anak di rumah.

Belum lagi kasus-kasus orangtua yang memiliki anak sakit dan mendulang simpati banyak orang serta menjadi viral di dunia maya. Baru-baru ini aku ketinggalan berita tentang almarhum Adam Fabumi, ketika kabar duka muncul di feed Instagram, aku langsung cek akun instagramnya dan mulai scroll dari awal, masyaAllah T_T Semoga jadi ladang pahala dan tiket ke syurga bagi kedua orangtuanya ya. Dan Allah kuatkan pula orangtua di seluruh dunia yang juga sedang mendapatkan ujian anak sakit berkepanjangan. Aamiin ya Rabb!

Sejak jadi Ibu tak ada yang lebih aku khawatirkan selain ketika anakku sakit khususnya demam. Pasti aku akan berjaga sepanjang malam. Dan kadang aku salut dengan diriku, kok bisa sekuat ini aku ya, dulu aja sebelum nikah dan punya anak, aku adalah orang yang lemah kalau urusan kurang tidur gara-gara begadang. Sekarang ? Kalau udah begadang karena mengurus si kecil yang demam, aku gak peduli meski mirip zombie, yang penting anakku sembuh huhu.

Sebenarnya, biar ibu gak panik menghadapi anak sakit demam, yang perlu sekali diketahui adalah kenalan dengan si demam ini, dengan begitu kekhawatiran bisa sedikit berkurang dan ibu bisa dengan sigap memikirkan hal apa saja yang harus dilakukan.

Kenalan dengan Demam pada Anak

Demam menurut situs IDAI adalah reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman. Dan pemberian obat demam seketika bukan mempertahankan suhu normal tapi hanya memunculkan efek nyaman pada anak.

Kemudian, setelah aku memahami demam dengan lebih sederhana, aku kembali mencari informasi, kapan sebaiknya si kecil demam dibawa ke dokter?

Masih dari situs IDAI, Jika saat demam anak masih bisa bermain, makan dan minum seperti biasa serta interval buang air kecil 3-4 jam masih ada maka cukup home treatment tapi jika lebih sering tidur,  malas minum dan hilang selera makan, maka segera bawa ke dokter.

Sepanjang 27 bulan kehidupan Khalil, ada beberapa jenis demam yang cukup membuatku panik, pasalnya tidak kunjung sembuh sampai lebih dari 3 hari.

Demam karena infeksi telinga. Hal ini terjadi ketika Khalil berusia 5 bulan. Ini demam yang paling heartbreak banget buatku. Untuk penanganan medis, aku sampai membawanya ke dokter THT dan oleh dokter, telinga Khalil terpaksa dibersihkan. Betapa aku gak kuat menyaksikan anakku menangis kencang saat mesin sedot telinga itu bekerja. T_T usai dibersihkan aku langsung menyusui Khalil. Ku katakan padanya bahwa ini demi kebaikannya.

Demam karena virus. Terjadi saat usai 24 bulan. Dan karena demam ini, aku sampai 2 kali bolak balik rumah sakit. Sempat hampir dirawat karena saran dari dokter di klinik sebab demam diiringi muntah. Syukurnya dapat second opinion dari dokter anak langganan untuk hometreatment dan diberikan resep obat jika demam tak kunjung sembuh.

Hometreatment Demam Ala Bunda Khalil

Setiap Bunda pasti punya cara tersendiri dalam merawat si kecil atau keluarga yang sedang sakit begitupun aku, semoga memberi inspirasi ya tentang bagaimana aku merawat si kecil sakit :

Minta Maaf ke Si Ayah

Ketika aku tahu anakku demam atau sakit, aku pasti memutar ulang kejadian apa yang terjadi, hal apa yang aku dan anakku lakukan hingga ia sakit. Seringnya selain karena kelalaian aku sebagai bundanya, juga karena aku dan suami ada masalah, apakah itu bertengkar dan ngambek-ngambekan.

Karena pusat perasaan anak memang sensitif banget, jadi ayah bundanya gak akur pun dia merasaaa banget. Akhirnya aku pasti minta maaf ke si ayah begitu sebaliknya dan kami kembali mesra, kompak mengasuh anak yang lagi sakit.

Mohon Ampun kepada Allah

Biasa kalau dikasi cobaan anak sakit oleh Allah, ibadah dan doa pun jadi lebih khusyuk. Ya Allah malu sebenarnya, seharusnya bagaimanapun keadaan anak dan keluarga, tidak ada yang berubah dengan kondisi iman, namun namanya manusia, iman seperti rollercoaster, naik turun lajunya kencang sekali huhu.

Ketika anak sakit, iya bener aku lebih khusyuk berdoa dan sholat, kadang disertai nazar-nazar khusus, seperti lebih banyakin bersedekah dan zikir serta puasa.

Kompres Pakai Getah Daun Rambutan

Jika demam Khalil masih berkisar 37,5 dercel menurut termometer dan dia masih beraktivitas seperti biasa, maka aku lebih banyakin dia minum dan  main yang gak terlalu bikin capek serta gak boleh keluar rumah untuk sementara waktu.

Namun, bila sudah diatas 37,5 dercel, oleh mamak mertua disarankan untuk kompres pakai getah daun rambutan. Daun rambutan dicuci bersih, lalu diremas-remas dengan air, hingga keluar getah dan air berubah jadi hijau pekat.

Efek dinginnya getah rambutan membuat Khalil terasa lebih nyaman, namun belakangan dia paling gak suka dikompres -_-“ letakkan handuk kecil di jidatnya, kayaknya dia risih banget. Ya sudah, aku mengompresnya dengan tangan, sesekali melap air kompres ke lipatan-lipatan ketiak dan paha, lalu kepala, dahi dan leher.

Mandi Air Hangat

Apakah mitos atau fakta kalau lagi demam jangan mandi, aku juga gak tahu, tapi menurutku mandi merupakan aktivitas yang memberikan rasa nyaman, tapi ketika demam gak disarankan mandi air dingin sebaiknya mandi dengan air hangat. Khalil selalu aku mandikan dengan air hangat bila demam dan batuk pilek.

Pijat Minyak Bawang dan Buat Sup Ayam

Selain berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan blogger, aku juga berprofesi sebagai tukang pijat keluarga, haha >.< Kalau keluarga ada yang sakit pasti minta pijatnya ke aku, Alhamdulillah esoknya kelihatan lebih baik. Nah, masalahnya kalau aku sakit siapa yang pijat? Yes, suamik. Haha, kalau diongkosin ke spa dan pelayanan massage, aku ya gak nolak toh, wkwkw.

Untuk si kecil, bawang merah yang ukuran kecil kemudian diinjek lalu tuangkan baby oil secukupnya bisa juga minyak zaitun. Kemudian aku kusukkan perlahan ke seluruh tubuhnya.  Selain terapi pijat minyak bawang, kalau sempat, aku masak sup ayam. Untuk resep sup ayamnya ada disini.

Terapi Minyak Beraroma Ramuan

Beberapa waktu lalu aku ada beli minya beraroma ramuan dan berefek menurunkan demam. Alhamdulillah minyak ini manjur sekali, tapi ya gitu deh, Khalil anti banget dengan bau-bauan jamu gitu >.<

Makan Es Krim dan Agar-Agar Dingin serta Minum Air Kelapa Muda

Saat Khalil demam yang dicurigai karena virus, aku inisiatif memberinya es krim dan agar-agar dingin. Efek dingin dan manis dari eskrim lalu agar-agar membuat kadar pahit dan keringnya tenggorokan sedikit berkurang. Oya, Khalil juga aku minumkan air kelapa muda. Nah untuk air kelapa muda baru berani aku minumkan ketika Khalil berusia 1 tahun ke atas.


Kenapa begitu banyak hometreatment  yang aku lakukan, karena aku khawatir sekali demam berujung kejang, karena pernah aku baca, kejang itu bersifat genetik, nah aku punya riwayat kejang ketika masih bayi. Semoga gak menular ke anakku deh. Aamiin ya Rabb.

Lebih Banyak Menggendong, Memeluk dan Skin to Skin

Anak sakit itu kadar manjanya meningkat. Demi kesembuhan anak, aku tahankan menggendong Khalil yang berat sudah segoni beras 10kg. Kami menamai gendongan ini dengan ambin, yakni menggendong pakai kain jarik. Gendongnya pun bukan ala-ala gendong tiduran kayak dia masih bayi, tapi gendongan kaki M itu dengan posisi memeluk Bundanya. Ah dia betah banget digendong kayak gini. Emaknya yang pegel sekujur bahu dan pinggang wkwkwk.

Kadang si ayah melakukan teknik skin to skin, seolah mentransfer suhu panas tubuh Khalil ke tubuhnya ayah. MasyaAllah, Khalil tenang banget dengan teknik seperti ini.

Minum Obat Penurun Demam

Meskipun hometreatment, adanya obat penurun demam tetap aku stok di rumah untuk jaga-jaga. Jika suhu tubuh sudah lebih dari 38 dercel dan menunggu pagi untuk cus ke dokter.

Tempra Syrup : Obat Penurun Panas Andalan Keluarga Indonesia



Keberadaan Tempra sebagai produk penurunan panas di Indonesia sudah lama banget ya, sejak tahun 2003, wah itu saya baru tamat SMP hehe. Nah, sampai sekarang produknya terus berinovasi sesuai misi perusahaan yang kini menaunginya, PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, dedikasi pada kualitas hidup manusia yang lebih baik.

Ada tiga jenis produk Tempra,
Tempra Drops 15 ml, 80 mg kandungan parasetamol, untuk bayi usia dibawah 2 tahun
Tempra Syrup 60 ml,160mg kandungan parasetamol, untuk anak usia 2-5 tahun
Tempra Forte 60 ml, 250 mg kandungan parasetamol, untuk 6 tahun ke atas

Tempra Syrup sendiri ada dua varian rasa, rasa jeruk dan anggur. Dengan kemasan tutup push down dan memiliki wadah takar pada tutupnya membuat kemasan seperti ini lebih praktis dan saat menuangkan sirup sesuai dosisnya dirasa lebih akurat, beda yang ada sendok takar, wah sendoknya sering terpencar kemana-mana, tulisan takaran dosisnya juga halusss banget hehe.



Rasanya seperti kebanyakan obat sirup penurun panas, pahit pahit manis gitu deh.Tekstur cairannya ya seperti sirup, gak terlalu kental dan juga gak begitu encer.








Keunggulan Tempra Syrup

Mencari dan mencoba produk obat penurun panas memang gak boleh sembarangan. Dan Tempra paham akan hal tersebut sehingga, Tempra Syrup adalah obat penurun panas yang bebas alkohol, aman di lambung, tidak perlu dikocok dan dosis tepat.

Di Medan khususnya di apotek dekat rumahku, Tempra Syrup berada dikisaran harga 39K. Dan untuk penyebaran Tempra Syrup sepertinya sudah merata dan terbukti dengan mudah bisa ditemukan di apotek manapun.

Salam sehat untuk si kecil ya Ayah Bunda ^^

Disclaimer : Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.

10 comments:

  1. Wah, home threatment-nya banyak juga ya Mbak untuk nurunin demam anak. Aku banyak yang baru tau dari tulisan Mbak Zee ini.
    Semoga dek Khalil sehat-sehat selalu yaa. Kalaupun sakit jangan lama-lama :)

    ReplyDelete
  2. Aku baru tau soal getah rambutan ini. Sepertinya gampang untuk di coba.tapi sama juga deh anakku ga suka di kompres. Alhamdulillah ada tempra mah

    ReplyDelete
  3. Iya yaa mbak..kalau si kecil lagi sakit itu kok rasanya kasihaaaan banget. Gak tega lihatnya. Maunya ya lekas sembuh, lekas ngerusuhin rumah lagi. Heheheh

    ReplyDelete
  4. Makasih info hometreatment-nya, mbak. Bisa dicoba nih kalau nanti si kecil demam lagi. Kemarin dia sempat demam sampai 39 derajat tapi untungnya nggak sampai kejang

    ReplyDelete
  5. P3K d skulku juga sedia tempra mbak.. efektif banget..

    ReplyDelete
  6. Hometreatment-nya keren nih, wajib diterapkan di rumah.. tapi hometreatment aja belum cukup ya kak ternyata, wajib juga nyediain obat-obatan lain, kayak tempra syrup misalnya, buat jaga2 kalo sewaktu-waktu anak deman ...

    ReplyDelete
  7. obat ini selalu dicari ketika ponakan demam...

    ReplyDelete
  8. Banyak info baru nih dalam menangani anak demam ya.

    ReplyDelete
  9. Wah hometreatmentnya keren euy trmyata getah daun rambutan bs dipakai jg. Br th sy mba. Mksh sharingnya ya

    ReplyDelete

Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha

Powered by Blogger.