Esmeralda, Esmeralda, kamu itu…
*gaya Anang pas jadi juri Indonesian Idol, hahaha*
Begini, siapa sih Esmeralda? Kok kayaknya aku gak pernah dengar namanya, jarang ada nama Esmeralda yang penulis, tapi malah sering dengar nama Esmeralda yang pada artis semua, artis telenovela dengan nama yang rasa Spanyol gitu, kayak Marimar, Markonah *eh yg ini bukan ya? :D, Markonah sih penemu payet kalau kata Mbak Asri Welas*
Begini, siapa sih Esmeralda? Kok kayaknya aku gak pernah dengar namanya, jarang ada nama Esmeralda yang penulis, tapi malah sering dengar nama Esmeralda yang pada artis semua, artis telenovela dengan nama yang rasa Spanyol gitu, kayak Marimar, Markonah *eh yg ini bukan ya? :D, Markonah sih penemu payet kalau kata Mbak Asri Welas*
Gak ada ekspektasi apa-apa bertemu
Esmeralda(10/10), niatku murni karena dari siapapun ilmu yang positif pasti
bermanfaat, mau dia seorang Amerika , ataupun yg ngadain dubes AS yg oknum
rakyatnya buat film yg menghinakan Islam, tapi tetap memposisikan rasa benci
itu pada tempatnya. Sekali lagi hikmah itu bisa dari siapa saja, merugilah ia
yang mengabaikan hikmah itu :D *bijaknyaaaaa, pake bedak dulu ah*
Ok, sebelum diskusi dimulai peserta
diminta untuk menuju ruang mini teater di ruang tengah rumah Mr. Trevor dan
kami disuruh nonton. Film yang ditonton adalah film perjalanan Esmeralda ketika
masih di Puerto Rico, jadi kalau capek baca memoarnya yang berjudul ‘When I was
Puerto Rican’, nonton film dokumenternya bisa jadi alternatif.
poto bareng Esmeralda biar nular ketenaran dan ilmu nulisnya :D |
Sekilas
tentang Esmeralda dan Buku Memoarnya
Esmeralda diundang Konsulat AS
perwakilan Medan dan kerennya
lagi ternyata Esmeralda adalah salahsatu pembicara dalam ajang bergengsi tempat
berkumpulnya para penulis internasional yang diadakan tiap tahun, Ubud
International Writer and Readers Festival 2012. Nah, kedatangan Esmeralda
seolah pengobat hatiku yang belum berkesempatan menghadiri ajang keren gilak
itu :D. Ini kerugian pertama kamu-kamu yg kemaren gak datang ^_*.
Nah, tadi ceritanya kan kita
belum kenal-kenal banget dengan Esmeralda, sekarang daku mau cerita hasil
diskusi pertemuan kami di rumah Deputi Konsulat AS perwakilan Medan, Mr. Trevor
Olson. Check this out.
Sebelum diskusi dimulai, ada
sesi nonton film dokumenter tentang kehidupan Esmeralda kecil saat masih di
Puerto Rico, setelah itu cerita pun mengalir…kisah Esmeralda berikut daku dapat
tambahannya dari beberapa situs.
whatredread.blogspot.com |
Negi adalah nama kecil
Esmeralda Santiago, dia punya latarbelakang masa kanak-kanak yang berat dan
susah. Negi dan keluarga besarnya tinggal di rumah mungil di MacĂșn, Puerto
Rico. Keluarganya sempat berpindah-pindah tempat tinggal karena ayahnya belum
punya pekerjaan tetap dan orangtuanya kerap cekcok. Mereka pindah ke Sancture, sebuah daerah pinggiran di
San Juan. Selama waktu itu juga, ibunya melahirkan beberapa kali. Negi, adalah
anak paling besar, dan sering orangtuanya membebankan tanggung jawab lebih
kepadanya untuk menjaga adik-adiknya.
Suatu hari saat ia berkunjung
ke kampung halamannya MacĂșn, Puerto Rico, ternyata badai dahsyat menyapu seluruh MacĂșn
dan merusak fasilitas listrik, rumah Negi juga hancur. Karena badai itu, ibu
Negi, yang dipanggil Mami, terpaksa harus kerja lebih keras untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Maminya kerja, Negi kebagian jatah menjaga adik, namun karena
salahsatu adiknya tidak mendengar nasihat Negi, Raymond terluka di kaki saat
bermain sepeda. Mami berhenti kerja demi merawat Raymond.
Tak kunjung
sembuh, Mami membawa Raymond ke ahli mengobati kaki di New York. Setelah lama
di New York, Mami memutuskan untuk tinggal di New York, hanya Negi, Raymond dan
Edna yg ikut Mami. Anak Mami yang lain tetap di Puerto Rico karena belum cukup
uang untuk pindah ke New York.
Negi begitu
mencinta rumah pertama dimana mereka dulu tinggal. Ia begitu membenci keputusan
untuk pindah, Negi dilanda culture shock,
di tempat yang baru Negi harus mati-matian belajar berbahasa Inggris, dan
hal lain yang mesti ia sesuaikan.
Dan pemirsa,
sepertinya memang kisah Esmeralda benar-benar berat ya, hmm..ternyata ayah dan
ibunya belum resmi menikah, percekcokan sering terjadi di rumah itu sebabnya
Mami sering pergi dan pindah dari satu tempat ke tempat lain. Di musim dingin
pertama kali mereka di New York, Mami jatuh cinta dengan Fransisco. Seiring waktu
berjalan, Frans ternyata menderita kanker, disaat yg sama Mami hamil lagi untuk
kesekian kalinya. Frans banyak habiskan waktu di Rumah Sakit dan akhirnya
meninggal.
Ya, itu
hanya sepenggal kisah yang ia tulis di buku memoarnya, untuk kisah lanjutnya
baca sendiri bukunya hehehe, sepertinya ada di Perpustakaan American Corner di
IAIN SU *penasaran aku.
Tentang
Dunia Kepenulisan
Hoh, kenapa ya
rata-rata kehidupan penulis itu warna warni? :D
Anyway, Esmeralda banyak berbagi tentang dunia kepenulisan apalagi
pas sesi tanya jawab, wuihhh keluar semua tu ilmu Ms. Esmeralda.
Esmeralda baru
benar-benar menekuni dunia menulis saat ia berumur 36 tahun, nah loh buat kamu
para kawula muda yang punya keinginan jadi penulis masih ada kesempatan besar,
jadi anytime kalau kita serius dengan
keinginan kita, pasti jadi.
Awalnya niat Esmeralda jadi penulis ditentang ortunya habis-habisan, buat apa jadi penulis? Penulis itu bukan pekerjaan, mau makan apa kamu? A writer is not a job. Dasar, Esmeralda keras kepala ia tetap saja yakin dengan cita-citanya. Karena bila saya tidak memutuskan hal tersebut sejak lama, maka jiwa saya mati. Jadilah dirimu 100%, begitu kata Esmeralda.
Awalnya niat Esmeralda jadi penulis ditentang ortunya habis-habisan, buat apa jadi penulis? Penulis itu bukan pekerjaan, mau makan apa kamu? A writer is not a job. Dasar, Esmeralda keras kepala ia tetap saja yakin dengan cita-citanya. Karena bila saya tidak memutuskan hal tersebut sejak lama, maka jiwa saya mati. Jadilah dirimu 100%, begitu kata Esmeralda.
Ada peserta
yang bertanya,Kenapa tertarik untuk menulis?
Esmeralda, speechless sesaat, lalu ia lanjut
ngomong, jadi awalnya itu saat di Puerto Rico, ayahnya adalah seorang buruh
yang juga penyair, sehingga ayahnya pernah memberikan tumpukan kertas usang
yang ternyata adalah kumpulan puisi ayahnya.
Dan Esmeralda
juga tipe orang yang gila baca, sewaktu kecil ia bisa membaca apa saja, mulai
dari tulisan di kaleng makanan, kertas, dan sebagainya. Itu pula yang
membawanya untuk suka menulis.
Yang paling
kena kali waktu ia kirim essay pertamanya ke media lokal di New York tentang
masa kecilnya di Puerto Rico, di usia 36 tahun, tahun 1977. Berangkat dari
tulisan yang ternyata dibaca oleh seorang editor, Esmeralda pun ditawarkan
untuk membuat sebuah buku, dan jadilah lahir When I was Puerto Rican, dan
Esmeralda jadi penulis sampai sekarang walau latarbelakang pendidikannya di drama
dan seni tari.
Lalu ada juga
pertanyaan dari peserta begini, apakah duniamu memang hanya membaca dan menulis?
Esmeralda menjawab ya itulah dunia saya, namun tetap demi mendukung passion saya di dunia menulis dan seni
tari, saya tetap juga bekerja, pernah sampai jual sepatu, menari dan dibayar,
menyebarkan brosur, semua saya lakukan, namun sekarang tidak lagi, cukup selama
10 tahun saya bersekolah dan bekerja, dan kini saya dan suami berbisnis di
rumah mendirikan CANTOMEDIA sebuah perusahaan pembuat film dan media.
dok. pribadi |
Dari diskusi
bersama Esmeralda, Esmeralda begitu menekankan ke kawula muda kayak kita ini,
bahwa encourage young people to write
your culture, dukung pemuda untuk menulis tentang budayanya. Esmeralda bisa
dibilang adalah korban kesemena-menaan budaya, banyak orang yang menganggap
budaya Amerika lah yang keren sehingga anak muda banyak melupakan kebudayaan
aslinya sendiri, tapi tidak dengan Esmeralda, nah inilah misi si Esmeralda,
ayoo tulis tentang budaya kamu, lokalitas men,
lokalitas :)
Dalam menulis
novel, Esmeralda membagikan tips berupa, bahwa outline itu penting, saya bisa seminggu hanya untuk buat outline saja, nah jika outline sudah kuat maka jalan cerita
juga akan mudah, walau dipertengahan akan mengalami kesulitan tertentu, apalagi
jika sudah tiba di halaman terakhir, the
hardest thing when you write a novel is in the last page. Happy Writing
semua! ^_^
Kebayangkan
ruginya gak datang buat kamu yg awalnya bisa datang, hehehe, tapi itulah
oleh-olehnya, semoga bermanfaat dan membuat kamu makin semangat nulis yah
apalagi harus semangat baca dan mesti jadi predator buku tuh :D.
Terimakasih sudah membaca postingan di nufazee.com semoga bermanfaat. Mohon jangan masukkan link hidup saat mengisi kolom komentar. ^^ Biar gak capek kali ngapus broken link, ini kenapa jadi curhat haha